Connect with us

DPRD BANJARBARU

Bencana Banjir di Banjarbaru, Anggota DPRD: Saat Ini Prioritaskan Penanganan Jangka Pendek

Diterbitkan

pada

Anggota DPRD Banjarbaru Emi Lasari saat meninjau banjir. Ia minta pemko memprioritaskan sementara penanganan jangka pendek. Foto: rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Anggota Komisi III DPRD Banjarbaru, Emi Lasari, mendorong Pemerintah Kota (Pemko) lebih mempioritaskan upaya penangan jangka pendek atas musibah banjir yang terjadi pada awal 2021. Artinya, penanganan yang bersifat darurat sepertinya penyediaan suplai kebutuhan makanan dan kesehatan bagi warga tedampak.

Bukan tanpa alasan, sebab kini telah muncul titik-titik lokasi baru yang terkena bencana, seperti halnya di Kelurahan Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin. Menurutnya, peristiwa ini menjadi kali pertama yang terjadi di wilayah tersebut.

“Hari ini banjir muncul di lokasi baru, yakni di Landasan Ulin Timur. Penyebabnya karena mendapat limpahan air dari wilayah Liang Anggang sehinga debit air meluber ke pemukiman rumah warga. Untuk kondisi saat ini, kita perlu kedepan jangka pendek karena bersifat darurat,” katanya.

Selasa (12/1/2021) malam, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu secara langsung meninjau tempat pengungsian warga terdampak, yang dipusatkan di eks kantor Kelurahan Landasan Timur. Tujuan demi memastikan ketersedian logitiskan dan kebutuhan para warga yang terdampak.

 

 

Anggota DPRD Banjarbaru Emi Lasari saat meninjau banjir. Ia minta pemko memprioritaskan sementara penanganan jangka pendek. Foto: rico

“Karena ini hari pertama terjadinya banjir, jadi belum ada dapur umum yang didirikan. Nah, kami meminta Pemko Banjarbaru untuk siaga memenuhi kebutuhan urgent para warga. Minimal satu dua hari ke depan disiapkan suplai makanan siap saji, sembari menunggu dapur umum didirikan,” pintanya.

Menurut data yang diterima oleh pihak BPBD Banjarbaru, setidaknya ada 90 jiwa yang mengungsi di kantor Kelurahan, dari total warga yang terdampak banjir sebanyak 159 jiwa. Adapun sisanya, puluhan warga memilih bertahan di rumah meskipun dikepung genangan air.

Dari sisi aspek kesehatan, Emi meminta Pemko Banjarbaru yang dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk segera melakukan cek kesehatan terhadap para warga. Sebab, dari hasik kunjungan tadi ditemukan beberapa warga yang dalam kondisi kurang sehat lantaran faktor kelelahan.

Tak sampai di situ, Emi juga meminta adanya perhatian serius atas kondisi di posko pengungsian yang terbilang kendor dalam menerapkan protokol kesehatan. Kembali ditegaskannya bahwa saat ini wabah Covid-19 masih berlangsung.

“Bencana saat ini lebih berat karena dalam situasi pandemi. Saya melihat, hampir rata-rata warga yang mengungsi tidak menggunakan masker. Ini segera ditindaklanjuti oleh pemerintah dengan menyediakan masker. Kita tidak mau muncul klaster baru kasus Covid-19,” bebernya.

Selain munculnya titik lokasi baru, kondisi wilayah yang sebelumnya terdampak banjir rupanya saat ini semakin memprihantinkan. Contohnya, di Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Landasan Ulin, dimana pada malam ini posko pengusian warga bahkan telah terendam banjir.

Emi yang pada pekan lalu telah meninjau lokasi ini, dibuat tak percaya usai menyaksikan kondisi tersebut. “Kita berharap Lurah dan BPBD untuk melihat opsi pemindahan posko di tempat yang lebih aman. Kalau bisa lokasinya yang bisa dijangkau untuk memudahkan penyuplaian bantuan. Termasuk, menyuplai air bersih karena susah ditemukan dalam kondisi saat ini,” tandas aktivisi 98 itu.

“Setelah itu, penanganan prioritas pada normalisasi sungai dan proteksi daerah-daerah resapan” tambahnya.

Peristiwa banjir di Banjarbaru pada awal tahun ini disebut-sebut menjadi bencana terbesar selama lebih dari satu dekade. Dan kini, Pemko dituntut untuk lebih ini fokus dalam penanganan jangka pendek ketimbang jangka panjang. (Kanalkalimantan.com/rico)

Reporter: Rico
Editor: Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->