Connect with us

DISHUT PROV KALSEL

Asyiknya Berwisata Arung Jeram ke Desa Nateh

Diterbitkan

pada

Pemuda Desa Nateh yang dilatih menjadi guide arung jeram. Foto : Dishut Kalsel

BANJARBARU, Desa Nateh Kecamatan Batang Alai Timur ( BAT) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tawarkan wisata arung jeram susuri sungai Batang Alai menggunakan perahu karet. Yang lebih menariknya adalah disamping kiri dan kanan sungai terlihat gunung batu dan pemandangan alam yang begitu asri dan indah dengan airnya yang jernih.

Menurut salah satu tokoh masyarakat Desa Nateh Arbain, Senin (23/7) menyampaikan wisata arung jeram tersebut mulai buka pada awal lebaran idul fitri 1439 H yang lalu.

“Wisata arung jeram itu dikelola oleh para pemuda yang tergabung dalam Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Nateh yang ketuanya saya sendiri,” katanya.

Diterangkannya para pengunjung yang akan melakukan arung jeram nantinya terlebih dahulu akan diangkut menggunakan mobil ke hilir aliran sungai dan menyusuri sungai Batang Alai sekitar setengah jam petualangan mengasikkan serta finish depan kantor Desa Nateh.

“Saat ini sudah tersedia lima perahu karet yang merupakan hibah dari Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Kementerian LH dan Kehutanan Wilayah Kalimantan,” katanya.

Biaya sekali jalan untuk saat ini adalah Rp150 ribu yang bisa dimuati sebanyak Enam orang dan sudah dilengkapi safety bagi pengunjung seperti alat pelampung dan lain-lain serta sudah dibangunkan WC dan kamar mandi.

Salah satu staf dari Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Agus Karyono menyampaikan para pemuda yang tergabung dalam Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Nateh tersebut pada Senin (23/7) sampai Dua hari ke depan dilatih sekolah lapang teknik dasar arung jeram.

“Instrukturnya langsung dari Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) yang melatih mulai dari materi dasar, sejarah, SOP, water rescue arung jeram dan pelayanan prima kepada pengunjung,” katanya.

Tidak hanya itu, sebanyak 30 pemuda yang menjadi guide para pengunjung tersebut juga dilatih bagaimana mengelola objek wisata yang ke depannya mampu menghasilkan ekonomi kreatif. Akses menuju lokasi sekitar 35 Kilo meter dari kota Barabai atau sekitar 30 menit perjalanan dan bisa menggunakan mobil maupun kendaraan bermotor, namun sayangnya jalan menuju kesana terbilang memprihatinkan karena sudah banyak jalan yang rusak, berlobang dan bergelombang akibat lalu lalang setiap hari mobil truk pengangkut pasir.

Besar harapan dari masyarakat, akses jalan menuju kesana dapat diperbaiki secepatnya oleh pemerintah, karena Desa Nateh yang juga terkena titik koordinat ijin PKP2B tambang bara dan sedang digugat oleh Walhi tersebut menawarkan beragam keindahan alam lainnya seperti gua berangin, gua kukup dan gua sawar. (rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->