Connect with us

HEADLINE

Ancaman Bencana di Musim Hujan, Gubernur Kalsel Wanti-wanti Lebih Awal

Diterbitkan

pada

Banjir pada tahun 2022 menggenangi wilayah Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar. Foto: dok.kanalkalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Musim hujan diprediksi datang pada penghujung tahun 2023. Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) secara resmi mengeluarkan surat edaran terkait antisipasi dan kesiapsiagaan bencana musim hujan.

Puncak musim hujan biasa terjadi pada Desember sampai Maret. Namun, prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan awal musim hujan terjadi pada November 2023.

Sama halnya di Provinsi Kalsel, melalui Press release prakiraan musim hujan tahun 2023/2024, musim hujan di Zona Musim (ZOM) Kalsel diprediksi terjadi antara awal bulan hingga akhir bulan November 2023.

Baca juga: Selewengkan Dana Desa, Mantan Kades Sawaja di Tapin Disidang

Sedangkan puncak musim hujan di ZOM Kalsel diprediksi akan terjadi di bulan Januari tahun 2024.

Untuk sifat musim hujan tahun 2023/2024 di seluruh Kalsel diprakirakan normal. Secara umum durasi musim hujan di ZOM Kalsel akan terjadi selama 22 hingga 24 dasarian.

Namun, pada periode peralihan musim masyarakat perlu mewaspadai cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan potensi hujan es yang bisa terjadi pada periode tersebut.

Baca juga: PLN Perkuat Pengamanan Objek Vital Nasional Kelistrikan di Kalimantan Timur

Surat Edaran tentang antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, cuaca ekstrim, longsor, dan gelombang pasang di Provinsi Kalsel tahun 2023/2024. Foto: adpim

Melalui Surat Edaran nomor 300.2.3/128/BPBD/2023, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor membeberkan beberapa potensi bencana di Kalsel meliputi banjir, cuaca ekstrim, tanah longsor, dan gelombang pasang.

“Kepada masyarakat khususnya yang berada di daerah rawan bencana dihimbau agar meningkatkan kesiapsiagaan dengan melaksanakan langkah-langkah mencari informasi tentang wilayah rawan bencana di sekitarnya dengan mengakses peta risiko bencana yang disiapkan pemerintah daerah,” ujar Gubernur Kalsel dalam keterangan resmi, Senin (6/11/2023).

Salah satu penyebab ketidaksiapan masyarakat menghadapi banjir besar Kalsel awal Januari lalu adalah sebagian mereka tidak memiliki waktu cukup untuk menghadapi curah hujan yang tinggi dan mengevakuasi isi rumah.

Baca juga: Predam HSU Gelar Pengobatan Tradisional Gratis di Amuntai

Bercermin hal itu juga, sebagai upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana itu pula pemerintah melakukan koordinasi kepada jajaran bupati/wali kota se Kalsel.

Masyarakat pun diminta agar sesegeranya menyiapkan dan menyimpan nomor telepon penting seperti BPBD, Damkar, Relawan, Polisi, TNI, Kepala Desa dan aparat berwenang lainnya untuk kesiapan pada saat terjadi darurat bencana. “Kita imbau juga agar masyarakat menyiapkan tas siaga bencana,”

Tas siaga bencana, kata dia perlu disiapkan sedini mungkin untuk mamasukkan kebutuhan mendesak pada saat darurat bencana.

Baca juga: Bupati Banjar Hadiri Audiensi Bupati/Walikota se-Kalsel di Kantor Kementerian Parekraf RI

Penting juga untuk masyarakat tapat mengetahui titik kumpul, tempat evakuasi, jalur evakuasi yang ada di sekitar tempat tinggalnya.

“Jangan lupa melaporkan setiap kejadian atau informasi terkait peringatan dini kepada kepala desa dan aparat setempat,” pungkas Gubernur Kalsel. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->