HEADLINE
Waspada! Puncak Hujan di Kalsel Diprediksi Desember-Januari
BMKG: Puncak Musim Hujan di Bagian Barat Kalsel Terjadi Desember sampai Januari
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan mulai memasuki puncak musim hujan yang harus diwaspadai.
Berdasarkan update kondisi prakiraan musim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini sebagian besar di Kalsel sudah memasuki kategori musim hujan.
Ditandai dengan peningkatan intensitas hujan yang terjadi di seluruh wilayah Kalimantan Selatan.
“Harus kita pahami kalau ketika memasuki puncak musim, hujannya cenderung lebih panjang dan lama karena lapisan awannya lebih banyak,” ujar Forecaster Iklim Stasiun Klimatologi Kalsel, Khairullah, Selasa (10/12/2024).
Baca juga: Catatan Korupsi 2024 Kalsel: Uang Negara Terselamatkan Rp18 Milliar dari 31 Kasus
BMKG dalam rilis menyampaikan bahwa puncak musim hujan di bagian barat Kalsel terjadi pada bulan Desember 2024 sampai dengan Januari tahun 2025.
Kemudian, puncak musim hujan di bagian Timur pada umumnya berbeda, yaitu pada bulan April sampai dengan Mei 2025.
“Yang kami maksud di bagian Timur ini antara lain sebagian Kotabaru di bagian pesisir, sebagian Tanah Bumbu dan sebagian sedikit daripada Tanah Laut, itu yang berbeda,” jelas dia.
“Sedangkan rata-rata hampir semua di Kalsel itu puncaknya pada sekitar Desember sampai pada Januari 2025 nanti,” sambungnya.
Baca juga: Tujuh PKBM di Banjarbaru Atasi Persoalan Anak Tidak Sekolah
Tak hanya masuk ke musim hujan, sekarang wilayah Kalsel kemungkinan akan memasuki fenomena La Nina lemah.
Namun, EOD (Explosive Ordnance Disposal) sementara dalam keadaan lemah, tapi nanti selanjutnya akan menuju ke keadaan yang normal.
“Dari mana kami mengetahuinya, itu karena dari kondisi di Samudra Hindia, yang menunjukan adanya kejadian La Nina lemah,” ungkap dia.
Dengan kondisi ini, pemerintah daerah serta seluruh komponen, dan masyarakat diimbau harus mengantisipasi kemungkinan akan adanya terjadi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah masing-masing seperti banjir dan tanah longsor, terutama di daerah rawan.
Baca juga: Kejari Banjarmasin Musnahkan Barbuk 211 Perkara Inkrah
“Pemerintah dan masyarakat harus mengetahui risiko daerah-daerah mana yang berpotensi lebih rawan atau mudah terjadinya bencana hidrometeorologi tersebut,” tuntasnya. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter: wanda
Editor: bie
-
Hukum2 hari yang lalu
Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Cempaka Banjir, Hujan Guyur Banjarbaru Dini Hari hingga Siang
-
Kalimantan Selatan2 hari yang lalu
Lahan Gambut di Jalan Gubernur Syarkawi Ditanami Jagung
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Pasar Kindai Limpuar Gambut Calap, Pedagang Tutup Toko
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Nenek Armiah Memilih Bertahan Dikepung Air, Sartinah Tak Bisa Selamatkan Perkakas Rumah