Connect with us

Kanal

Si Sudan, Badak Putih Terakhir yang Dijaga 24 Jam oleh Pasukan Bersenjata!

Diterbitkan

pada

Sudan, badak putih terakhir yang dijaga ketat oleh pasukan bersenjata untuk menghindari kepunahan. Foto: olpajeta

Mulutnya dibiarkan saja di atas tanah berdebu. Raut wajahnya sedih. Badak kesepian ini seolah memahami benar keadaannya yang mengkhawatirkan. Sudan, demikian nama badak putih utara ini, fotonya viral mendunia. Seorang ahli biologi bernama Daniel Schneider, memposting spesies yang berada di ambang kepunahan ini di Twitternya.

Sudan adalah satu-satunya spesies badak putih utara jantan yang masih hidup dan tinggal bersama dua betina terakhir di pusat konservasi satwa di Kenya. Saat ini, para ilmuwan berlomba untuk mengembangkan teknik in vitro fertilization (IVF) yang diharapkan dapat menjaga garis keturunan mereka, agar tetap hidup.

Sudan, yang kini berumur 44 tahun, sebagaimana dikutip dari Live Science, adalah individu badak yang kini paling terkenal di dunia. Ia hampir tak mungkin lagi memiliki keturunan. Sejauh ini, tiga individu badak ini belum berhasil bereproduksi, salah satunya karena umurnya yang cukup tua.

Spesies badak putih utara terbantai habis, dibunuh pemburu, juga karena perang brutal yang terjadi di habitat alami mereka di Sudan, Chad, Republik Afrika Tengah, Democratic Republic of Congo, dan Uganda bagian utara.

Saking pentingnya species ini, otoritas setempat bahkan menyiapkan perlindungan dan tindakan siaga 24 jam untuk melindungi individu badak jantan terakhir itu.  Seperti yang dilansir Huffington Post, Sudan kini dijaga pasukan bersenjata untuk menjaganya dari ancama para pemburu liar.

Pengamanan ketat terhadap Sudan dilakukan karena para ilmuwan masih menaruh harapan suatu hari nanti Sudan akan memiliki keturunan sehingga spesiesnya dapat terhindar dari kepunahan.

Saat ini, hanya ada lima subspesies badak ini di dunia, dengan dua berada dalam penangkaran di San Diego Animal Park, AS dan tiga (Sudan dan dua badak betina) berada di wilayah konservasi Ol Pejata Conservacy, Kenya. Subspesies badak ini adalah yang terlangka di muka bumi dan mendapat predikat critically endangered oleh IUCN.

Tak hanya dijaga oleh pengawal bersenjata senapan, Ol Pejeta juga melindungi Sudan dengan radio pemancar. Cula dari Sudan juga terpaksa diambil, demi mengurangi minat pemburu liar untuk membunuhnya.

“Satu-satunya alasan membunuh badak adalah untuk diambil culanya. Dengan begini, Sudan bisa lebih aman,” ujar Elodie Sampere, pengelola konservasi di mana Sudan dijaga.

Perburuan badak adalah salah satu yang termasif di dunia. Pada tahun 1960, tercatat masih ada 2.000 badak putih utara di dunia, dan pada tahun 1984, jumlahnya tinggal 15 ekor saja .  Pemburu tak hanya menjadi ancaman pada badak yang culanya dihargai hingga $75 ribu, mereka juga mengancam jiwa orang-orang yang berusaha melindunginya. (cel/hufw)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->