Connect with us

HEADLINE

Setor SK Rekomendasi, Langkah PAN Ambil ‘Panggung’ di Koalisi Pendukung Sahbirin!

Diterbitkan

pada

PAN menyerahkan surat rekomendasi dukungan ke Golkar di Pilgub Kalsel untuk pasangan incumbent Sahbirin Noor-H Muhidin Foto: net/dutatv

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pasca mencuatnya duet incumbent Sahbirin Noor-H Muhidin di Pilgub Kalsel yang tercantum dalam usulan rekomendasi DPD I Golkar Kalsel, Partai Amanat Nasional (PAN) langsung ambil langkah. Partai berlogo matahari ini menyetorkan bukti SK Rekomendasi DPP kepada Partai Golkar sebagai mitra koalisi, pada Jumat (24/7/2020).

Rekomendasi yang disetor PAN ini merupakan yang pertama diterima Partai Golkar (sebagai pengusung incumbent), dari sejumlah partai yang digadang menjadi mitra koalisi seperti PDIP, PKS, dan Partai Nasdem.

Sementara PDIP yang sebelumnya menjadi partai pertama yang menegaskan dukungannya ke Sahbirin, hingga kini belum menyerahkan bukti hitam di tas putih.

PAN yang notabene menjadi pendatang baru koalisi, langung ambil panggung begitu Golkar memilih H Muhidin (yang juga merupakan ketua DPW PAN Kalsel), sebagai pasangan Sahbirin (Ketua DPD I Golkar Kalsel). SK rekomendasi berisi persetujuan dan dukungan DPP PAN terhadap pasangan Calon H Sahbirin-H Muhidin untuk maju di Pilgub Kalsel ini bernomor PAN/A/Kpts/KU-SJ/06/II/2020. SK ini ditandatangani Ketua Umum Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno.

 

Baca juga :

Hari Ini Presiden Jokowi Jalani Tes Swab Usai Bertemu Wawali Solo yang Positif Covid-19

Terkait dukungan tersebut, pengurus DPD Golkar Kalsel Supian HK mengatakan, dukungan PAN sebetulnya sudah datang lebih awal dari Golkar. Hal tersebut lantaran SK tersebut sudahditeken sejak 3 Februari 2020. “Ya, penyerahan sejak Februari diberikan PAN yang lain menyusul. Deklarasi semua Parpol (akan dilaksanakan) Agustus, sesuai protokol Covid-19,” katanya.

Dengan dukungan PAN tersebut, saat ini duet Sahbirin-Muhidin secara resmi sudah mengantongi dukungan Partai Golkar dengan 12 kursi dan PAN 6 kursi. Sedangkan, PDIP yang memiliki 8 kursi, hingga kini belum menyetor SK Rekomendasi buat incumbent di Pilgub Kalsel.

Terakhir, saat pengumuman rekomendasi tahap II yang dilakukan DPP PDIP di Jakarta pada Jumat (17/7/2020) lalu, Ketua DPP PDIP Bidang Politik, Puan Maharani, hanya mengumumkan dukungan untuk Pilkada Banjar dengan mendukung pasangan H Rusli-Guru Fadlan.

Dukungan tersebut menyusul paket tahap I yang mengusung tiga jago lain yakni duet Syafruddin H Maming-Andi Rudi Latif untuk Pilkada Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), H Zairullah-Zulkifli untuk Pilkada Kotabaru, dan Aditya Mufti Arifin-Iwansyah untuk Kota Banjarbaru (walaupun pasangan ini akhirnya mengundurkan diri dari bursa pencalonan, Red).

Hingga saat ini, PDIP yang merupakan runner up ini, belum bersikap. Meskipun, beberapa waktu lalu, partai berlambang banteng moncong putih ini sempat aktif melakukan ‘demo’ politik melalui kadernya Rosehan yang sebelumnya digadang menjadi pasangan Sahbirin di Pilgub 2020.

Rosehan yang aktif menjalin komunikasi politik, di antaranya bertemu Ketua DPW PPP Kalsel Aditya Mufti Ariffin, termasuk terakhir bertemu calon penantang Sahbirin, yakni Denny Indrayana, mengatakan sebagai runner up PDIP tak akan menjadi penonton.

Rosehan mengungkapkan apa yang dilakukan sudah sepengetahuan Ketua DPD PDIP Kalsel Mardani H Maming. Ia berkata, Mardani sudah pernah memintanya untuk terjun di Pilkada serentak. “Kini yang menjadi tantangan adalah bagaimana ke depannya PDIP itu bisa berkoalisi dengan partai lain. Karena baru 8 kursi yang kita punya,” katanya kepada Kanalkalimantan.com, beberapa waktu lalu.

Rosehan mengakui, pada Pilgub nantinya, partainya akan memprioritaskan kader sendiri untuk maju meramaikan kontestasi politik. Karena memang, secara nasional PDIP merupakan partai pemenang dan di Kalsel sendiri merupakan runner up atau pemenang kedua. “Jadi, sangat naif jika PDIP cuma menjadi penonton,” tegas Rosehan.

Di sisi lain, Ketua Pemenangan Pemilu (PP) Kalimantan DPP Golkar, Bambang Heri Purnama mengatakan, optimis pasangan Sahbirin-Muhidin akan menang. Hal ini melihat personalitas pasangan yang keduanya merupakan pimpinan partai besar di Kalsel. “Cagubnya Ketua Partai Golkar, sedangkan wakilnya Ketua PAN ini kalau saya lihat hampir tidak ada (yang menandingi). Insya Allah menang,” tegas Bambang.

Baca juga :

SIMAK. Lima Rangkuman Berita Terhangat Pekan Ini di Kanalkalimantan

 

Mantan Rival di 2015

Duet Sahbirin-Muhidin ini menarik. Sebab sebelumnya, kedua pasangan ini merupakan mantan rival pada Pemilihan Gubernur tahun 2015 silam. Pada tarung ketika itu, keduanya memang memiliki kekuatan yang nyaris seimbang.

Dari tiga pasangan yang berlaga ketika itu, Sahbirin yang berduet dengan Rudy Resnawan unggul sebanyak 731.643 (41,07%). Diikuti Muhidin yang berpasangan dengan Gusti Farid Hasan Aman yang meraup 719.938 suara (40,41%). Sementara Zairullah Azhar yang berpasangan dengan M Syafi’i meraih 330.070 (18,53%) suara.

Salah satu lumbung suara bagi Muhidin saat itu adalah kota Banjarmasin. Di kota berjuluk seribu sungai ini, Muhidin yang maju melalui kursi independen, unggul 77.820 suara dari Sahbirin. Ketika Sahbirin hanya mendapatkan 73.143 suara, sedangkan Muhidin meraih 150.963 suara.

Mencuatnya nama Muhidin, juga tak lepas dari hasil survei Saiful Murjani Researc and Consulting (SMRC) pada 9 -19 Oktober 2019 lalu. Nama Muhidin menempati posisi pertama dengan persentase 11,9 persen sebagai cawagub Kalsel yang berpasangan dengan Sahbirin. Setelah itu, ada sepuluh nama di bawah Muhidin, seperti Rudy Resnawan 7,5 persen dan Rosehan Noor Bahri 7,3 persen.(Kanalkalimantan.com/tim)

 

Reporter : Tim
Editor : Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->