Connect with us

Kota Banjarmasin

Pertambangan Bakal Habis, Sekdaprov : Pariwisata Kalsel Harus Dikembangkan

Diterbitkan

pada

Sekdaprov Kalsel Haris Makkie Foto : mario

BANJARMASIN, Sedikitnya ada 33 event tahunan di Provinsi Kalsel untuk tahun 2019 ini, 5 di antaranya bahkan sudah masuk dalam kalender event nasional. Hal ini harus menjadi pemicu bagi kabupaten/kota di Kalsel terus mengangkat potensi pariwisata yang masih belum masuk kalender nasional.

Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan untuk terus mengupayakan diri dalam membangun jejaring, komunikasi serta kemampuan pada sektor pariwisata yang lebih maju. Sekadar diketahui, saat ini Kalsel masih tumbuh dan bertopang pada pertambangan, khususnya sektor energi batubara.

“Batubara adalah sumber daya tak terbarukan. Harus disadari, paling lama 50 tahun mendatang batubara bukan lagi menjadi harapan bagi Kalsel,” ucap Sekdaprov Kalsel, Haris Makkie.

Nah, sektor pariwisata adalah fokus yang mulai diperhatikan oleh Pemprov Kalsel saat ini. Namun tentu sektor tersebut tidak mampu untuk berdiri sendiri. Perlu dukungan sektor lainnya, seperti dari pekerjaan umum, pertanian dan kehutanan harus saling bersinergi.

“Tidak bisa berdiri sendiri. Pertanian bisa saja menjadi sektor potensi wisata, asal diintegrasikan dengan sektor lainnya. Misalnya, budaya bercocok tanam tradisional yang tidak ada di tempat lain,” bebernya. 

Selain itu, proses memperkenalkan bagaimana kondisi alam yang sekarang kepada generasi yang akan datang juga merupakan hal yang penting. Haris Makkie mengambil contoh di Malaysia. Bagaimana lubang bekas galian tambang disulap menjadi kawasan elit dan objek wisata yang menjanjikan.

“Ambil sisi positif, bahwa ada sektor lain yang bisa dikembangkan menjadi sektor wisata. Itu yang diharapkan kepada kabupaten/kota agar pemerintah dan masyarakat menjalin hubungan guna memajukan sektor pariwisata,” jelasnya.

Agar dampak ke depan adalah sektor-sektor tersebut dikembalikan kepada masyarakat untuk dikelola dan terus dikembangkan. “Jadi jangan hanya berharap pemerintah. Pemerintah hanya pendobrak awal. Setelah itu, masyarakat yang kembangkan,” tegasnya.

Ia mengingatkan masyarakat harus terlibat penuh dan tidak hanya menjadi penonton atau pedagang kaki lima saja. Namun harus ikut menikmati potensi pariwisata dan merasakan dampaknya yang memberi kesejahteraan bagi masyarakat. 

“Sehingga pariwisata Kalsel punya identitas sendiri baik budaya lokal, atau diinovasi agar menjadi budaya internasional,” harap Sekda Prov Kalsel ini. 

Tak hanya itu, Haris Makkie juga berharap kepada Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan untuk bersama mengembangkan sekolah kejuruan pariwisata yang tidak hanya melahirkan lulusan yang berfokus menjadi tour guide saja, tapi juga turut serta dalam melestarikan. 

Geopark Pegunungan Meratus misalnya, merupakan sektor yang mempunyai potensi besar bahkan hingga mampu mendunia. Namun hanya ada satu kendala, yaitu bagaimana mengembangkan pariwisata tersebut. 

Sekdaprov Kalsel lebih lanjut mengatakan, dari 4,2 juta penduduk Kalsel missal ada 2 juta masyarakat aktif dan massif di media sosial mengunggah foto-foto pariwisata di Kalsel, tentu akan melahirkan potensi pariwisata Kalsel dikenal. “Media sosial salah satu promosi gratis. masyarakat harus concern,” tukasnya. 

Terlebih, November mendatang bangunan baru bandara Syamsudin Noor akan beroperasional. Suka tidak suka, akan lebih banyak lagi orang-orang yang datang ke Kalsel tidak hanya lokal, tapi juga internasional. Sehingga potensi jadi penerjemah dan bidang pekerjaan yang berkaitan dengan pariwisata tentu semakin dibutuhkan. (mario)

Reporter : Mario
Editor : Bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->