Connect with us

Kabupaten Banjar

Penuhi Panggilan Ditkrimsus Polda Kalsel, Rozanie Disodori 12 Pertanyaan

Diterbitkan

pada

Rozanie mendatangi panggilan Ditkrimsus Polda Kalsel terkait kasus yang dilaporkannya. Foto: net

BANJARMASIN, Ketua Pansus Hak Angket DPRD Banjar H Akhmad Rozanie mendatangi Kantor Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Kalsel, Rabu (25/7). Dia dimintai keterangan atas kasus dugaan pengancaman yang diucapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar Haris Rifani pada Rabu (6/6) lalu.

Rozanie dimintai keterangan pukul 10.40 Wita hingga pukul 16.00 Wita. Kepada media yang menunggunya di Polda, ia mengaku mendapat sekitar 12 pertanyaan. Sebelumnya, Rozanie telah melapor kasus tersebut ke Polres Banjar dan Bareskrim Mabes Polri. Namun oleh Mabes, dilimpahkan penanganan kasusnya ke Ditreskrimsus Polda Kalsel.

“Kehadiran saya ini atas undangan Ditreskrim untuk melengkapi keterangan kasus dugaan pengancaman yang saya alami beserta dua anggota DPRD Banjar lainnya,” jelasnya.

Rozanie mengatakan, pengancaman terhadap dirinya tersebut tidak bisa dianggap main-main. Mengingat hal tersebut disampaikan di gedung dewan. Padahal, dalih anggota dewan dari Nasdem ini, apa yang dilakukan merupkan tugas sebagai anggota dewan yang diatur dalam UU. “Maka pada kasus ini selain melaporkan secara pribadi, saya  juga melaporkan secara kelembagaan,” tegasnya.

Kasus ini bermula usai paripurna penyampaian hasil pemandangan Pansus Hak Angket DPRD Banjar. Usai rapat, Kadis Pariwisata Banjar mengatakan sesuatu kalimat bernada ancaman. Hal tersebut setelah Rozanie dalam penyampaian hasil pansus menyatakan adanya dugaan pelanggaran dalam mutasi dan pelantikan pejabat.

“Dari gesture tubuh, nada bicara yang diucapkan itu adalah bentuk ancaman. Atas dasar itulah hingga saya melaporkan ke Mabes Polri,” ungkapnya.

Di sisi lain, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar Haris Rifani saat dikonfirmasi sejumlah wartawan membantah melakukan pengancaman. Ia mengaku tidak merasa dan punya niat untuk mencelakai maupun melakukan pengancaman. “Tapi bagaimanapun saya menghormati proses yang sedang berlangsung saat ini,” ujarnya beberapa waktu lalu. (ammar)

Reporter:Ammar
Editor: Cell


Uploader Terpercaya Kanal Kalimantan

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->