Connect with us

Kanal

Pasca Ditinggal Golkar, LSM Tanya Kelanjutan Pansus Angket DPRD Banjar

Diterbitkan

pada

LSM mendatangi Pansus Hak Angket DPRD Banjar Foto: net

MARTAPURA, Sejumlah aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) mendatangi Pansus Hak Angket DPRD Banjar, Rabu (7/3). Kedatangan mereka guna menanyakan kelanjutan Pansus tersebut setelah ditinggal Fraksi Golkar dan PKB beberapa waktu lalu. Lanjut, atau bubar di tengah jalan?

Sejumlah LSM tersebut khawatir, Pansus Hak Angket menjadi kurang tenaga setelah Golkar menarik tiga anggotanya. Mengingat kekuatan tim Pansus yang sebelumnya berjumlah 10 orang tersebut, kini hanya tinggal 6 orang saja. Sebab satu lagi anggota pansus dari PKB telah lebih dulu menarik diri sebelum Fraksi Golkar.

Apalagi, kenyataannya dari enam anggota Pansus hanya 2 orang saja yang menerima kunjungan mereka. Yakni Ketua Akhmad Rozanie dan Wakil Ketua Khairuddin saja.

“Kami tetap mendukung agar Pansus Angket DPRD Banjar tetap semangat, meski  fraksi Golkar menarik diri dari Pansus, ” jelas Aspihani Ideris, salah seorang aktivis LSM yang datang.

Menangggapi hal tersebut, Rozanie menyambut positif kedatangan LSM. Terlebih atas dukungan ke Pansus Hak Angket. “Kami meski berdua di sini dengan Pak Khairuddin, tetap melanjutkan tugas Hak Angket,hingga selesai sesuai dengan yang diamanahkan,” tegasnya.

Rozanie juga menyatakan, bahwa ia bersama anggota Pansus lainnya telah berusaha maksimal untuk menyelesaikan tugas hingga sampai Rapat Paripurna DPRD Banjar. “Tidak ada deal-deal, kami akan selesaikan sampai tuntas,” ujarnya.

Sementara Khairuddin, anggota Pansus Hak Angket dari Partai Gerindra menyatakan bersama anggota DPRD dari Fraksi Gerindra tidak akan mundur dan terus maju dengan segala konsekuensinya.

Mundurnya Golkar dari Pansus Hak Angket memang berdampak besar. Sebab di tubuh Pansus, Golkar memiliki kursi anggota terbesar yakni 3 orang. Begitu pun pengaruh di parlemen yang memiliki kursi mayoritas dan selaku pemangku kursi ketua DPRD Banjar.

Otomatis, kini kekuatan Pansus yang menyoal mutasi pejabat oleh Bupati Banjar H Khalilurrahaman itu hanya tinggal enam orang. Yakni 2 anggota dari PPP,  2 orang dari Gerindra, 1 dari  Partai Demokrat, dan 1 lagi berasal dari Partai Nasdem.

Hengkangnya Fraksi Golkar dari keanggotaan Pansus Hak Angket disampikan melalui surat No: 01 /FPG/DPRD/III/2018 yang ditujukan kepada Pimpinan DPRD Kabupaten Banjar. Surat yang tandatangani Ketua Fraksi Golkar Drs Kamaruzzaman dan Sekretaris Fraksi M Chairil Anwar S.Pd.I.  menyatakan penarikan 3 anggotanya yang duduk di Pansus Hak Angket. Yakni Kamaruzzaman, Chairil Anwar, dan Kasmili.

Kamaruzzaman berdalih mundurnya dari keanggotaan Pansus hanya menindklanjuti perintah dari Ketua DPD Partai Golkar Kalsel melalui Korwil 1 Puar Junaidi. “Kami hanya menjalankan perintah dari pimpinan partai,” dalih Kamaruzzaman.

Mundurnya Golkar, dan juga PKB beberapa waktu lalu, semakin menunjukkan bahwa pertarungan politik terkait masalah ini tidaklah remeh. Apalagi kabar yang beredar sebelumnya, ujung-ujungnya dari Pansus Hak Angket ini nanti bisa membahayakan posisi Bupati Khalilurrahman.

Sehingga bukan hal muskil pula, jika kubu Bupati juga berupaya menggembosi internal Pansus agar  tak tercapai target. Atau paling tidak, melobi agar keputusan Pansus nanti tidak terlalu meruncing yang berujung pada semakin renggangnya hubungan eksekutif dan legislatif.

Tapi memang, sejak dari awal pembentukan Pansus Aset memang suara DPRD Banjar tidak bulat. Pada agenda pemandangan fraksi di DPRD Banjar menyangkut pembahasan hak angket terhadap Bupati Banjar, ditanggapi berbeda sejumlah fraksi. Ada yang mendukung, menolak, dan adapula yang memilih menyerahkan pada keputusan paripurna.(hendera)

Reporter: hendera
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->