Connect with us

Kota Banjarbaru

MoU Pemko Banjarbaru dengan 3 PKBM, 9 Ponpes Ikut Program Paket

Diterbitkan

pada

Tiga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menjalin kesepakatan kerjasama dengan Pemerintah Kota Banjarbaru untuk lulusan program paket. Foto: medcenbjb

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Tiga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menjalin kesepakatan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kota Banjarbaru melaksanakan program paket.

MoU dilakukan dengan PKBM Harapan Baru Banjarbaru, PKBM Angkasa Landasan Ulin, dan PKBM Al Hikmah Cempaka yang membawahi 9 Pondok Pesantren (Ponpes) yang tersebar di Kota Banjarbaru.

Melalui Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di Ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Baca juga: OC Kaligis Bacakan Pledoi Terdakwa Korupsi Mantan Bupati HST

Salah satunya, kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo, menjalin kerjasama untuk meluluskan murid sekolah non-formal agar mendapatkan ijazah yang tercatat resmi dalam sistem.

“Di saat anak-anak itu ambil program paket, dia masuk lagi di Dapodik dan tercatat bukan ATS atau anak tidak sekolah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo, kepada Kanalkalimantan.com.

Adapun jumlah lulusan di PKBM Harapan Baru sejak tahun 2018 tercatat ada 1.920 orang untuk program Paket C, 1.450 orang untuk program Paket B, dan 136 orang untuk program Paket A.

Kemudian untuk di PKBM Angkasa Landasan Ulin sejak tahun 2018 tercatat, ada 50 orang untuk program Paket A, 529 orang untuk program Paket B, dan 611 orang untuk program Paket C.

Sedangkan di PKBM Al Hikmah Cempaka tercatat sejak tahun 2018 juga ada 850 lulusan untuk program Paket A, 1.670 lulusan untuk program Paket B, dan 1.230 lulusan untuk program Paket C.

Sementara itu 9 Ponpes yang berada dalam naungan kesepakatan ialah Ponpes Aramatul Aulia, Tahfizul Quran Shafwatul Quraniyyah, Tahfizul Quran Raudhatul Mu’taalimin Annahdliyah, dan Ponpes Abdul Qadir Al Jailani.

Baca juga: Ini Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Banjarbaru

Kemudian ada pula Ponpes Warastatul Fukaha, Ponpes Raudhatun Nasyi’in, Pondok Al Qur’an Darul Inqilabi (PADI) dan Ponpes Darul Karim, serta Ponpes Al Bidayah.

Data yang ada di Kota Banjarbaru sedikitnya 30 buah Ponpes, yang mana tidak semua Ponpes bisa diajak bekerjasama.

“Nah, posisinya di Banjarbaru ada 30 Ponpes, beberapa masih tidak mau kita masuk untuk program paket,” imbuh Dedy.

Meski begitu dengan adanya MoU ini, Kadisdik mengatakan setidaknya ada usaha untuk mengarahkan lulusan untuk ikut program paket agar tidak lepas dari pendidikan formal.

Baca juga: AIPF Dibuka Presiden, PLN Paparkan Green Enabling Supergrid

“Kemudian kita juga melakukan pendekatan yang lebih strict lagi dengan mendatangkan tutor langsung ke pondok jadi tidak wajib melakukan ujian program paket ke yayasan tertentu,” jelas dia.

Secara terpisah, Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin meminta seluruh pihak yang bekerjasama dapat melakukan inovasi yang bisa bermanfaat untuk masyarakat.

“Karena inovasi berperan sebagai nafas yang dapat membuat citra Pemerintah khususnya Kota Banjarbaru semakin baik dimata masyarakat,” ucap Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin saat memimpin rapat koordinasi Pimpinan SKPD awal bulan September 2023.

Tentunya, sambung dia, penandatanganan kesepakatan bersama ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat kerja sama antara Pemerintah Kota Banjarbaru dengan berbagai lembaga tersebut untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pembangunan di Banjarbaru.

Penandatanganan MoU ini juga dilakukan bersama beberapa lembaga yakni, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Kalsel, BKPRMI Kota Banjarbaru, BKPAKSI Kota Banjarbaru, dan Kantor Pengadilan Negeri Banjarbaru. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->