Pendidikan
Madrasah Darussalam Tahfizh Martapura Bangun Asrama Santri 4 Lantai Berkonsep Modern Tradisional

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Groundbreaking peletakkan batu pertama pembangunan asrama santri Sekolah Pendidikan Muadalah Darussalam Tahfizh dan Ilmu Al Quran Martapura resmi dimulai, Rabu (12/7/2023).
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor bersama Pimpinan Madrasah Darussalam Tahfidz dan Ilmu Al Quran Martapura KH Muhammad Wildan Salman (Guru Wildan) memimpin prosesi peletakan batu pertama.
Konsultan pembangunan Samsul Rizal menjelaskan, asrama santri yang dibngun berukuran 31×13 meter dengan 4 lantai. Selain bangunan asrama santri juga dibangun asrama ustadz atau guru, ruang makan dan dapur, serta perkantoran madrasah.
Baca juga: Korupsi Proyek Irigasi Mandiangin PUPR Banjar, Kontraktor Pelaksana Divonis 3 Tahun
Total biaya yang dianggarkan dalam pembangunan asrama ini lebih dari Rp100 miliar. Dibangun dengan konsep perpaduan antara bangunan modern dan tradisional.
Gubernur Kalsel mengatakan, pembangunan asrama santri ini merupakan wujud kemajuan sebuah lembaga pendidikan. Kemajuan lembaga pendidikan berbasis agama Islam terlebih Tahfidzul quran, dapat menjadi harapan bersama untuk membangun generasi yang berakhlak, cerdas, dan mampu menangkal segala bentuk kemerosotan moral di era modern sekarang ini.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan terus berupaya, untuk mendukung kemajuan lembaga pendidikan berbasis Islam, untuk mewujudkan generasi yang islami dan berakhlak mulia,” ujarnya.
Baca juga: Paman Birin Letakan Batu Pertama Asrama Santri Madrasah Darussalam Tahfizh Martapura
Paman Birin mengajak masyarakat bersama-sama bergotong royong mendukung pembangunan lembaga pendidikan, termasuk Madrasah Darussalam Tahfiz dan Ilmu Al Quran Martapura.
Sementara itu Pimpinan Madrasah Darussalam Tahfidz dan Ilmu Al Quran Martapura KH Muhammad Wildan Salman mengatakan, dalam membangun dunia pendidikan termasuk Madrasah Tahfiz dan Ilmu Al Quran, harus bersama-sama, tidak bisa para guru saja, tetapi perlu dukungan dari pengusaha, dan juga dukungan dari pemerintah.
“Mudah-mudahan, dengan kegiatan peletakan batu pertama ini, para donatur akan berdatangan menyumbang dan membantu pembangunan madrasah,” sampainya.
Baca juga: Pagi di Belitung, Sore Api Berkobar di Teluk Tiram Hanguskan 5 Rumah
Dikatakan Guru Wildan -biasa disapa- membantu pembangunan madrasah atau pondok pesantren merupakan salah satu amal jariah yang pahalanya terus mengalir.
“Bantuan tidak hanya berupa uang atau materi, jadi perantara atau sebab orang untuk membantu pun bisa menjadi amal jariah,” jelas Guru Wildan. (Kanalkalimantan.com/bie)
Reporter : bie
Editor : kk

-
HEADLINE2 hari yang lalu
Penanganan Dugaan Politik Uang PSU Tak Berlanjut, Begini Penjelasan Bawaslu Banjarbaru
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Siap Layani Embarkasi Haji Banjarmasin, Dua A330-343 Lion Air Tiba di Bandara Syamsudin Noor
-
Pemilu2 hari yang lalu
Bawaslu Banjarbaru Panggil Para Terlapor Dugaan Netralitas Pemantau
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Netralitas Pemantau Pemilu Dipertanyakan, Ketua KPU Kalsel Dipanggil Bawaslu Banjarbaru
-
Kabupaten Kapuas3 hari yang lalu
Tingkatkan Kompetensi 183 Kades se Kapuas Digembleng di Pusdiklat Kemenhan
-
HEADLINE3 hari yang lalu
16 Mei CJH Banjarbaru Masuk Asrama Haji, Tergabung di Dua Kloter