Ekonomi
Kalsel Perlu Regulasi Pembangunan Perumahan di Lahan Pertanian
BANJARMASIN, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kalsel Ir Edy Suryadi mengingatkan pemerintah daerah untuk bisa fokus mendorong berjayanya sektor pertanian di Kalsel.
Salah satu caranya adalah dengan membuat regulasi khusus agar bisnis perumahan yang berkembang sekarang tidak serta merta menggerus lahan pertanian yang produktif di Banua.
“Saat ini saya lihat banyak sekali lahan pertanian di Kalsel yang beralih fungsi menjadi kawasan perumahan, khususnya di daerah Kabupaten Batola dan Kabupaten Banjar. Hal ini disebabkan karena tidak adanya regulasi yang khusus mengaturnya,†tegasnya, Senin (3/9).
Padahal dulunya, Provinsi Kalsel di era zaman Soeharto adalah salah satu daerah yang menyumbang produksi padi terbesar di Indonesia. Namun karena lahan pertaniannya terus digerus oleh kawasan perumahan, menjadikan produksi padi terus mengalami penurunan tiap tahunnya.
“Karena itulah saya ingatkan sekali lagi agar Pemda bisa membuat regulasi khusus yang mengatur agar di lahan pertanian produktif tidak boleh ada berdiri kawasan perumahan. Atau usul saya bisa juga dibuat aturan jika membangun kawasan pertanian, pengembang harus menggantinya dengan lahan pertanian di tempat lain,†tambahnya.
Dirinya sendiri sebenarnya tidak antipati terhadap berkembangnya bisnis perumahan di Kalsel. Bahkan sangat mendukung,karena selain bisa menjadi solusi pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat, juga bisa mendorong bergeliatnya bisnis kontruksi di sektor perumahan.
“Namun jika berkembangnya bisnis perumahan menggerus sektor pertanian tentunya saya tidak setuju. Karena di masa depan jika serius untuk digarap, sektor pertanian punya potensi untuk menjadi salah satu penopang ekonomi Kalsel,†tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Kalsel Royzani Syahriel mengakui, kini bisnis perumahan di Banua sudah berkembang tidak hanya di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru saja, namun hingga ke daerah tetangga, yakni Kabupaten Banjar dan Kabupaten Batola.
Terbatasnya lahan dan mahalnya harga tanah di Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin sekarang, menjadikan banyak pengembang perumahan kini banyak membangun perumahannya di daerah Kabupaten Banjar dan Kabupaten Batola.
“Utamanya untuk tipe rumah bersubsidi banyak sekali dibangun di Kabupaten Batola dan Kabupaten Banjar. Hal ini karena harga tanah disana masih cukup terjangkau dan letaknya tidak jauh dari Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru,†pungkasnya. (arief)
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari
-
HEADLINE2 hari yang lalu
BREAKING NEWS: Maling Motor Tergeletak di Pinggir Jalan Trikora
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Terduga Maling Sepeda Motor Diringkus Warga di Jalan Trikora
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Nyawa Lelaki di Banjarmasin Berakhir dalam Lilitan Ayunan Hammock
-
LIPSUS BANJARBARU1 hari yang lalu
Pimpin Kota Banjarbaru Raih 58 Penghargaan Sepanjang 2021-2024
-
kriminal banjarbaru1 hari yang lalu
Embat Perhiasan Teman Sendiri, Perempuan 26 Tahun di Banjarbaru Masuk Bui
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Jelang Subuh, Jago Merah Hanguskan Dua Rumah di Bangkal