Connect with us

NASIONAL

Jerit Korban Banjir di Banjarbaru, Mengungsi dari Rumah dan Hadapi Ancaman Penyakit

Diterbitkan

pada

Korban banjir mengungsi ke tempat lebih aman Foto: rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Cuaca buruk yang melanda 13 kabupaten kota di provinsi Kalimantan Selatan hingga sampai saat ini, semakin memperluas dampak bencana banjir. Di Kota Banjarbaru, debit air tiap waktunya semakin meningkat.

Pantauan Kanalkalimantan, Jumat (15/1/2021) sore, di beberapa kawasan pemukiman rumah warga layaknya kota mati. Pemandangan itu nampak jelas di Kelurahan Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru.

Ratusan rumah warga di perumahan Puri Peramuan Indah terendam banjir dengan ketinggian dari pinggang hingga dada orang dewasa. Kondisi ini rupanya telah terjadi sejak Sabtu pekan lalu.

Bambang Supriadi, salah satu warga, mengungkapkan bahwa kondisi banjir di tempat tinggal semakin parah. Mengingat, curah hujan terus menerus gempur wilayahnya dari pagi hingga malam hari.

“Semua warga sudah mengungsi, yang jumlahnya ada 100 kepala keluarga. Barang-barang kami masih di rumah, belum sempat dievakuasi,” katanya.

Warga sesekali mencoba mengambil barang-barang mereka yang bisa dibawa. Aktivitas itu sendiri harus mengandalkan sebuah perahu rakit. Parahnya, akses menuju ke lokasi ini nyaris terputus akibat tingginya genangan air yang menutupi aspal jalan.

Bambang berharap agar pemerintah bisa menyalurkan bantuan ke wilayahnya. Sebab katanya kondisi warga saat ini sangat membutuhkan suplai makanan dan layanan kesehatan.

“Beberapa warga mengalami penyakit kutu air. Kami mohon pemerintah bisa menyalurkan bantuan ke sini. Saat ini yang utama layanan pemeriksaan kesehatan dan suplai makanan. Kami juga butuh pakaian,” harapnya.

Jeritan warga terdampak ini mendapatkan respons dari anggota Komisi III DPRD Banjarbaru Emi Lasari. Sejak beberapa hari terakhir politikus wanita dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu telah mengirim bantuan ke lokasi tersebut seperti obat-obatan.

Tak hanya di Kecamatan Landasan Ulin Timur, Emi juga menyuplai kebutuhan pokok di beberapa lokasi didirkannya dapur umum di wilayah Banjarbaru. Seperti halnya di Kelurahan Syamsudin Noor tepatnya di masjid SD Alam Muhammadiah.

“Tadi kita juga menyuplai kebutuhan makanan ke dapur umum di Kelurahan Kemuning. Dapur umum ini baru didirikan jadi belum terdata oleh BPBD. Untuk itu kami suplai kebutuhan pokok lebih banyak disini,” sebutnya.

Dengan ditetapkannya Kalsel dalam Tanggap Darurat bencana banjir, Emi mendorong pemerintah lebih pro-aktif menginventarisir kebutuhan masyarakat yang belum mendapatkan bantuan. Menurutnya, sampai saat ini justru kebanyakan inisiatif dari masyarakat.

“Saya liat masyarakat yang justru banyak inisatif mendirikan dapur umum sendiri. Sementara peran pemerintah belum terlihat. Banyak titik-titik baru yang belum bisa terjangkau bantuan. Nah, ini harus diinventarisir pemerintah,” beber Emi.

Ia juga minta dilakukannya pendataan terhadap seluruh posko pengungsian dan dapur umur yang ada di Banjarbaru. Termasuk pula mendata titik-titik lokasi baru terjadinya banjir. Kecocokan data yang lengkapp ini, tegasnya dapat memudahakan penyaluran bantuan.

“Data ini bisa memudahkan kita menjangkau titik-titik belum tersentuh bantuan. Kita juga harus pikirkan untuk menjamin suplai air bersih kepada warga. BPBD saya minta buka pengaduan online agar warga bisa mudah melapor dan bantuan bisa terjangkau,” tandasnya. (Kanalkalimantan.com/rico)

 

Reporter : Rico
Editor : Cell

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->