Connect with us

HEADLINE

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kalsel Buruk


Luas Lahan Kiritis di Kalsel 640.709 Hektare


Diterbitkan

pada

PENGHIJAUAN, Tanaman Perdu untuk penghijauan yang ditanam Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel di Jalan A Yani KM 26 Landasan Ulin, Banjarbaru. Foto : rudiyanto

BANJARBARU, Indeks kualitas lingkungan hidup Kalsel tak dapat dikatakan baik, karena dari 33 provinsi di Indonesia, Kalsel berada di urutan 26. Luas lahan kritis menjadi salah satu parameter utama buruknya indeks kualitas lingkungan hidup ‘Kota Seribu Sungai’. Data pada Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, hutan kritis Kalsel seluas 640 709 hektare.

Menurut Rahmadin, Sekretaris Dinas Kebutanan Provinsi Kalsel, aktifitas pembukaan lahan, baik oleh perorangan maupun koorporasi menjadi musabab hutan kritis. Termasuk dalam aktifitas itu adalah pembukaan lahan dengan pembakaran yang mengakibatkan kebakaran lahan dan hutan.

Mengusung semangat revolusi hijau, mereduksi dampak negatif di tengah ratusan hutan kritis itu, menurut Fatimatuzahra, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan dan Rehabilitasi Hutan dan lahan pada Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, tahun ini dilaksanakan penanaman sebanyak 16.000 pohon di kiri kanan Jalan A Yani.

“Dari Km 5 sampai dengan Km 66. Penanaman di kiri kanan jalan juga dilakukan dari Km 21 di Liang Anggang sampai dengan Km 80 di Sebuhur,” kata Fatima dalam pernyataan persnya di Aula Rimbawan Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel belum lama tadi.

Pohon trembesi, ujar Fatima, dipilih dalam program penghijauan sepanjang jalan A Yani. Selain masa pertumbuhan yang lebih cepat, batang pohon jenis ini lebih kuat diterjang angin dibanding jenis pohon lainnya.

Selain menanam bibit pohon trembesi yang didatangkan langsung dari pulau Jawa ini. ujar Fatimah, tanaman jenis perdu jua dilakukan. Terutama ruas jalan dengan kondisi bahu jalan sempit. “Seperti yang terlihat di Jalan A Yani di sekitaran Bandar Syamsudin Noor,” kata Fatima.

Lebih lanjut disampaikan Fatima, sebelum pekerjaan penanaman pohon yang sebagian besar bibitnya merupakan donasi dari dana CSR sejumlah perusahaan swasta ini dilakukan, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan Wakikota Banjarbaru dan Bupati Banjar. (rudiyanto)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->