Connect with us

HEADLINE

‘Golden Ticket’ di Kantong Sahbirin, Golkar Kalsel Hanya Buka ‘Audisi’ Cawagub!

Diterbitkan

pada

Golkar Kalsel membuka pendaftaran calon pendamping Sahbirin Foto: mario

BANJARMASIN, Posisi Partai Golkar Kalsel sedang di atas angin. Memiliki jago incumbent Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, partai berlambang beringin ini cukup pede menutup pintu bagi calon non kader. Maka pendaftaran Pilgub 2020 hanya dibuka untuk calon pendamping Sahbirin. Pendaftaran akan mulai dibuka 25 September nanti.

Ketua Harian DPD Golkar Kalsel, Supian HK mengatakan, keputusan untuk mencalonkan Sahbirin Noor sudah hasil aklamasi dari DPD Golkar di 13 kabupaten/kota. “Di atas surat bermaterai, seluruh DPD Partai Golkar di 13 kabupaten/kota bulat mendukung Sahbirin Noor sebagai calon gubernur. Maka itu, kami hanya membuka pendaftaran untuk calon wakil gubernur,” terangnya, Jumat (20/9) dihadapan wartawan.

Supian HK mengatakan, kebijakan membuka penjaringan calon wagub hanya khusus bagi DPD Partai Golkar Kalsel. Sedangkan untuk tujuh kabupaten/kota yang menggelar Pilkada untuk bupati/walikota,  tetap melakukan penjaringan paket kepala daerah dan wakil kepala daerah. “Jadi ini khusus di provinsi,” tegasnya.

Alasannya, berdasarkan Juklak Nomor 6/2016 DPP Partai Golkar yang menyebutkan apabila Ketua DPD mencalonkan diri dan disepakati di Rapimda, maka tidak memberi kesempatan lagi untuk kader lainnya. Apalagi non kader. Hal ini mengartikan, ketua partai memiliki prioritas alis ‘golden ticket’.

Supian menegaskan DPD Partai Golkar Kalsel telah menginstruksikan kepada seluruh jaringan khususnya yang menggelar pilkada untuk segera membuka pendaftaran bakal calon pada 25 September nanti.

Sementara itu, Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Kalsel, Puar Junaidi menambahkan untuk petunjuk pelaksanaan penjaringan calon mengacu ke Juklak DPP Partai Golkar Nomor 6 Tahun 2016. “Dalam Juklak, Golkar mencerminkan sistem demokrasi sesuai jargon dari rakyat untuk rakyat dan kembali ke rakyat. Untuk masa pendaftaran, akan dibuka selama setengah bulan atau paling lama tiga pekan ke depan,” katanya.

Puar menegaskan usai menerima pendaftaran bakal calon, maka tim akan bergerak melakukan evaluasi terhadap pelamar untuk selanjutnya diinventarisir dan diujipublikkan melalui survei.

Disinggung mengenai Mahar Politik, Puar menjelaskan di dalam badan Partai tidak terjadi adanya mahar politik melainkan politik murni yang dijalankan sesuai kepentingan partai. Kedepannya pihaknya juga akan melakukan pembinaan, tugas dan fungsi demi kemajuan partai.

Terkait sang pendamping Paman Birin di Pilkada nanti, DPD Golkar Kalsel akan segera membuka pendaftaran kepada bakal calon wakil gubernur Kalsel pada 27 Agustus. “Berapa nama nantinya akan kita diserahkan kepada yang bersangkutan, Sahbirin Noor,” tegasnya.

Terkait kriteria pendamping Sahbirin Noor, Supian HK sebelumnya mengatakan membuka kesempatan bagi generasi terbaik Kalsel. Namun, lebih diprioritaskan kepada generasi muda, agar mampu melakukan regenerasi.

Di sisi lain, Ketua DPD Golkar Kalsel Sahbirin Noor beberapa waktu lalu kepada Kanalkalimantan.com mengatakan, koalisi dengan partai lain merupakan keharusan yang harus dilakukan. Sebab semakin banyak yang mendukung, tentunya akan lebih memperkuat potensi untuk melanjutkan pembangunan di Kalsel.

“Saya berterima kasih kepada masyarakat yang selama ini menyampaikan dukungan. Termasuk juga para partai politik yang memutuskan untuk bergabung dalam koalisi,” jelasnya.

Paman Birin mengatakan, selain PDIP yang tegas menyatakan dukungan saat Konferda beberapa waktu lalu, juga ada Partai Nasdem dan PKB sudah merapat. Ia berharap, kedepannya semakin banyak parpol yang akan bergabung.

Menyangkut siapa yang akan dipilih nanti sebagai calon pasangan, Paman Birin mengatakan nantinya akan menelaah dulu. Baik melalui proses internal partai, mulai dari DPD hingga DPP, juga akan melibatkan sejumlah lembaga independen untuk menilai calon yang pas buat dirinya.

Golkar dan PDIP menjadi parpol peraih suara terbanyak 1 dan 2 dalam pemilu 2019 lalu di Kalsel. Bisa dibayangkan, jika dua kekuatan politik ini bersatu dalam koalisi Pilkada 2020 nanti, tentu menjadi kekuatan yang sulit dilawan.

Peluang PDIP

Sebelumnya sinyal koalisi pun sudah dijajaki kedua pimpinan parpol tersebut. Ketua DPD PDIP Mardani Maming dan Paman Birin, setidaknya sama-sama sepakat untuk saling merangkul demi membangun Banua.

Memang, secara eksplisit koalisi antara PDIP-Golkar belum hitam di atas putih. Namun, saat pembukaan Konferda PDIP Kalsel, Senin (8/7), kedua tokoh parpol besar tersebut nampak mesra dan saling memuji. Maming bahkan mengatakan, koalisi antara PDIP-Golkar memiliki ikatan kuat. Bukan hanya wujud dalam barisan pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu, tapi sejak Pilgub (Pemilihan Gubernur) 2015 silam, PDIP merupakan partai pengusung Gubernur Sahbirin Noor-Rudi Resnawan. “Sehingga, baju Paman boleh kuning, tapi hatinya tetap merah,” cetus Mardani sembari tersenyum.

Di sisi lain, seolah ingin menegaskan kedekatannya dengan kader banteng moncong putih, Sahbirin Noor terlihat sangat menggebu-gebu mengucapkan kata ‘Merdeka’ yang menjadi salam PDIP saat mengawali sambutan di Konferda PDIP Kalsel. Ia juga memuji, sukses PDIP dalam meraih 334.396 suara pada Pemilu 2019 lalu. Jumlah tersebut, hanya terpaut tipis dari Golkar yang memperoleh 343.144 suara.

Dengan suara tersebut, meskipun tak berhasil menambah jatah kursi DPRD Kalsel, namun PDIP diluar dugaan mampu meraih tiga kursi di DPR RI dari cuma 2 kursi yang diprediksi sebelumnya. “Apalagi, secara nasional PDIP perjuangan merupakan partai pemenang di Pemilu 2019. PDIP membawa Indonesia menjadi manis,” sanjung Sahbirin.

Ia mengakui, PDIP merupakan partai pengusung dirinya di Pilgub 2015 silam. Apa yang menjadi substansi dari PDIP bukanlah sesuatu yang asing baginya. Ia pun meyakini bahwa kader-kader PDIP sangat luar biasa. “Kita perlu bersatu dan jangan saling sikut-menyikut. Sudahkah kita merdeka dari kemiskinan. Untuk terlepas dari itu, maka tak bisa hanya satu warna, sehingga perlu banyak warna,” ungkapnya.

Untuk Pilgub, sebagai calon pendamping Paman Birin, Mardani menyebut sejumlah nama kader banteng diantaranya dr Sulaiman Umar, M Rifqinizamy Karsayuda, dan Syafrudin H Maming. Termasuk juga mantan wakil gubernur 2010-2015, Rosehan.

Meski demikian, nantinya akan ada mekanisme internal partai untuk pengusulan nama dengan mempertimbangkan hasil survei, usulan kader dari PAC, DPC, hingga DPD. Hingga akhirnya diputuskan oleh DPP PDIP siapa yang bakal ditunjuk mewakili PDIP.

Merujuk pada Pilgub 2015 silam, PDIP dan Golkar memang ada dalam satu barisan. Tapi ketika itu, penyokong paket Sahbirin-Rudy Resnawan cukup gemuk. Karena juga berisi Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Amanat Nasional (PAN).(mario)

Reporter : Mario
Editor : Chell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->