Connect with us

Kota Banjarbaru

“Gerakan Ayo Ke Posyandu” Cegah Stunting di Ibu Kota

Diterbitkan

pada

Gerakan "Ayo ke Posyandu" di Posyandu Nusantara Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Selasa (11/6/2024). Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru menyukseskan langkah intervensi pencegahan stunting di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui gerakan “Ayo ke Posyandu”.

Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin membuka kegiatan itu di Posyandu Nusantara Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Selasa (11/6/2024) pagi.

Aditya menyebutkan menurut data riil, angka stunting di Kota Banjarbaru sudah jauh melampaui target provinsi bahkan nasional yakni di angka 12,4 persen.

“Stunting di Banjarbaru penurunannya hingga hari ini cukup signifikan, dari angka 21 menjadi 12,4 persen. Namun, kami tidak terlena, terus melakukan intervensi membangun generasi muda, dengan melaksanakan program unggulan berkata stunting ini,” ujar Wali Kota Banjarbaru.

Baca juga: Liburan Sekolah Makin Hemat Pakai Promo Cashback 50 Persen Tiket Pesawat di BRImo

Melalui kegiatan ini, kata dia, kader-kader pengurus Posyandu se Kota Banjarbaru melayani pemeriksaan ibu dan anak salah satunya aksi penimbangan dan pengukuran balita.

“Termasuk ibu hamil kita lakukan pendampingan dan pemeriksaan, memberikan makanan tambahan makanan bergizi, multivitamin dan lain lain tujuannya untuk penekanan angka stunting,” jelas dia. Untuk meningkatkan kunjungan ke Posyandu, kader-kader Posyandu diminta agar bukan mereka yang mengharapkan masyarakat datang akan tetapi mereka dapat menjemput dengan sistem jemput bola.

Plt Kepala DP3APMP2KB Kota Banjarbaru, Rahma Khairita. Foto: wanda

Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APMP2KB), Rahma Khairita mengatakan, gerakan Ayo ke Posyandu dimaksudkan untuk menurunkan prevelansi stunting di Banjarbaru.

“Kita gerakkan seluruh masyarakat agar datang ke Posyandu dan melakukan penimbangan secaa rutin supaya bisa anak dideteksi secara dini apakah anak ini tergolong stunting atau tidak untuk dilakukan intervensi,” ujar Rahma Khairita.

Menurutnya saat ini di Banjarbaru, tingkat kunjungan balita yang melakukan penimbangan pengukuran di Posyandu masih tergolong rendah.

Baca juga: Calo Kredit Kupedes Fiktif Bank BUMN di Banjarbaru Vonis 4 Tahun Penjara

Oleh sebab itu katanya, ada edaran Wali Kota untuk mengimbau seluruh ASN maupun Non ASN yang memiliki balita agar membawa balita ke Posyandu untuk melakukan penimbangan dan pengukuran.

“Dari kegiatan ini insyaallah nanti semuanya akan diikuti juga oleh seluruh Posyandu di Kota Banjarbaru sebanyak 163 Posyandu,” sebut dia.

Di samping gerakan Ayo ke Posyandu, pemerintah juga menggalakkan program penanganan stunting lainnya, seperti mengadakan sarana air bersih, sanitasi rumah, penggolongan makanan-makanan yang cocok untuk bayi maupun balita, dan seterusnya.

Baca juga: Pj Bupati HSU: Pencegahan Stunting Harus Jadi Pioritas Kita Bersama

“Termasuk kita mengajak para remaja untuk mempersiapkan dirinya jadi jangan sampai mereka menderita anemia, ibu hamil juga dicek sedini mungkin mereka agar cukup gizinya hingga melahirkan anak-anak yang sehat,” tandas Rita.

Berbagai program preventif seperti ini katanya alat memberikan edukasi yang rutin bagi remaja, calon pengantin, dan ibu hamil, serta pemeriksaan dan pemberian gizi rutin bagi ibu hamil, bayi, balita, dan anak-anak supaya terhindar dari stunting. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->