Connect with us

Kabupaten Banjar

Gawat! Saluran Irigasi Desa Pematang Panjang Penuh Sampah dan Bangkai Binatang

Diterbitkan

pada

Kondisi saluran irigasi di Desa Pematang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Foto: Nh

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Tumpukan sampah plastik, bahkan bangkai binatang telah mengisi saluran air irigasi di Desa Pematang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Di bawah terik matahari, aromanya semakin bercampur menyengat seperti benang kusut yang tidak bisa diurai menjadi suatu aroma yang jelas.

Ketika baunya terbawa angin mencapai rumah-rumah terdekat, warga merasa terganggu. Situasinya semakin pelik, ketika air irigasi menjadi tercemar, warga tidak dapat menggunakan air tersebut untuk sumber air bersih seperti kebutuhan mandi, mencuci pakaian dan lain sebagainya.

Keluhan penumpukan sampah di saluran air irigasi ini semakin berkembang di kalangan warga. Beberapa di antara mereka menyuarakan kegelisahan, seperti yang diungkapkan oleh Sukirman.

Baca juga: Lelaki Kaki Dirantai Tewas di Kamar Mandi Rumah Sakit

Sukirman bukan nama sebenarnya 50 tahun menjelaskan, masalah sampah selalu muncul berulang kali. Walaupun pagi hari petugas membersihkan sampah di saluran air irigasi itu namun sore harinya, sampah kembali memenuhi saluran tersebut khususnya di pintu air nomor enam, masalah ini tampak tak kunjung usai.

“Kami khawatir bahwa sampah bangkai ayam, anjing, kambing, dan sapi akan menumpuk di saluran irigasi ini. Selain itu, bau busuk dari sampah ini juga bisa meresahkan petani dan mengganggu lahan persawahan mereka,” ujarnya.

Ia berharap agar saluran irigasi ini selalu dibersihkan secara rutin dan terjadwal. Lebih baik lagi jika selama musim tanam, air irigasi ini dapat digunakan sebagai media penanaman padi bagi petani, dan selama musim panen, air irigasi ditutup untuk membantu petani dalam proses panen mereka.

Baca juga: Pembikin Video Viral Sajadah Tulisan Bordir Caleg DPRD Angkat Bicara

Air ini ujarnya berasal dari aliran sungai Martapura hingga mencapai irigasi di Pematang Panjang. Sukirman berharap pembersihan saluran irigasi dilakukan dua kali sehari, namun pada kenyataannya, hal ini hanya dilakukan seminggu sekali, sehingga sampah terus menumpuk.

“Ketika ada bangkai binatang, hal tersebut memang diangkat, tetapi tidak selalu segera dibuang, sehingga aroma busuk dari bangkai itu menyebabkan ketidaknyamanan bagi warga sekitar,” katanya.

Keluhan serupa juga dirasakan oleh Lani 55 tahun dan Renaldi 33 tahun, masih bukan nama sebenarnya. Menurut mereka tumpukan sampah seperti bangkai binatang anjing, kucing, biawak, atau ular sudah menjadi pemandangan mereka sehari-hari. Bahkan puncaknya terjadi saat hari raya kurban, sampah bisa menumpuk hingga mendekati jembatan irigasi. Mereka kebingungan harus melapor kemana terkait masalah ini.

Baca juga: Buruh di Banjarmasin Simpan 11 Paket Sabu dan Puluhan Ekstasi

“Selama Idul Adha kemarin, banyak bagian dari jeroan sapi yang menumpuk di saluran irigasi ini, mulai dari kepala, isi perut, usus, hingga kaki,” aku Renaldi.

Bangkai busuk yang dipenuhi gerombolan lalat itu biasanya semakin menumpuk di ujung saluran 7 pintu air irigasi, memberikan dampak negatif bagi warga sekitar. Padahal, larangan membuang sampah sembarangan, termasuk ke dalam saluran air, sungai, dan tempat-tempat bukan untuk pembuangan sampah, sudah jelas diatur dalam Pasal 29 Ayat 1 huruf E. (www.Kanalkalimantan.com/Nh)

Reporter: Nh
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->