Connect with us

HEADLINE

Galau Warga Desa Balau Kala Kemarau


Sumur Bor Bantuan Kapolda Kalsel Akhirnya Dinikmati Bersama


Diterbitkan

pada

Lokasi sumber air yang biasa diandalkan warga Desa Balau saat kemarau. Foto: nh

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Sejak bulan Juli 2023 warga Desa Balau Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar sudah mengalami kekeringan. Sumber air dari sumur tidak lagi mengeluarkan air. Enam buah sumur yang sudah digali tidak juga bisa hasilkan sumber air bersih.

“Ada sumber air di guntung (mata air kecil, red) namun harus menempuh jarak sekitar 250 meter, baru bisa sampai dan dapat mengambil air, dengan kondisi medan yang tidak dapat dilewati oleh motor roda dua, hanya dapat dilewati dengan jalan kaki saja,” tutur Kepala Desa Balau, Burhanuddin kepada Kanalkalimantan.com, di sela peresmian sumur bor bantuan Kapolda Kalsel, Selasa (3/9/2023) sore.

Kondisi kekeringan itu sudah lama dirasakan warga Balau bahkan bertahun-tahun. “Jika sumur gali kering kami harus menggali kedalaman sumur lagi,” ujar Burhanuddin.

Jika tidak, maka dengan cara mengambil air yang ada di guntung menggunakan dirigen lalu dipikul, dan dijunjung melewati gunung.

Baca juga: Bantuan Sumur Bor Diresmikan Wakapolri di Kalsel, Ini 7 Titik Lokasinya

“Ada juga yang mengambil air ke guntung sambil menggendong anak, padahal kondisi medan begitu curam, dilakukan setiap hari hanya untuk memenuhi kebutuhan air minum, cuci pakaian, cuci peralatan dapur, dan lainnya,” beber kepala desa.

Warga beraktivitas mencari air di guntung itu setiap musim kemarau tiba, tak mempedulikan bahaya sambail membawa anak karena hanya itu titik sumber air yang bisa mereka dapatkan. Kemudian ada inisiatif memasang pompa air ke sumber air di guntung yang berjarak 250 meter dari rumah terdekat warga, bentangan tali kabel aliran listrik hingga sampai ke rumah dilakukan untuk mempermudah pengambilan sumber air ibu-ibu di Desa Balau.

Bantuan sumur bor dan pompa dari Kapolda Kalsel di Desa Balau, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Foto: nh

Sumur yang ada di guntung merupakan sumber air dari peninggalan orang-orang terdahulu hingga sekarang dapat berfungsi dengan baik. Sumber air di guntung itu juga pernah mengalami kekeringan namun bisa digali ulang.

Di Desa Balau selama musim kekeringan tidak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah seperti bantuan air bersih. “Baru kali ini tepatnya hari ini kami menerima bantuan sumur bor dan alat pelengkapnya, dan air yang dari sumur bor langsung bisa diminum,” kata Kades Balau.

Sebelum dibikian sumur bor, pihak Polda Kalsel dan Polres Banjar bersama Kepala Desa Balau melakukan survei kondisi desa.

Akhirnya bantuan “Polri Presisi untuk Negeri” tersebut disambut dengan sangat antusias oleh warga yang menerima manfaat bantuan sumur bor tersebut. Selain menerima bantuan sumur bor lengkap dengan pompa, warga juga menerima 500 paket sembako untuk setiap kepala keluarga.

Baca juga: Terpapar Asap Karhutla, Penyakit ISPA di Banjarmasin Capai 6.000 Kasus

“Karena di sini kekeringan, kami sangat memerlukan air bersih jadi diminta untuk diadakan pembuatan sumur bor untuk masyarakat, aku hibahkan tanah untuk lokasi pembuatan sumur bor membantu warga sekampungan yang selalu kesulitan air saat kemarau,” ujar Rusliana (43), pemilik hibah tanah sumur bor.

“Kami sangat bersyukur dan sangat berterimakasih banyak karena dibantu sumur bor dari Kapolda Kalsel,” sambung Rusliana.

“Asa bahagia banar (rasa sangat bahagia), himung (senang) sudah dibantu kaya ini (seperti ini) nah, kesakitan setiap tahun kami rasakan,” tutur Amaliyah, perempuan 57 tahun menimpai Rusliana.

“Sumber airnya pas tekana gancang (sumber air begitu banyak), Alhamdulilah sekali,” sahut Mairita kala berbincang dengan Kanalkalimantan.com.

Rusliana dan ibu-ibu warga Desa Balau gembira air sebagai sumber kehidupan hadir di tengah mereka. Foto: nh

Penyerahan bantuan bansos secara simbolis kepada penerima manfaat yaitu Jumansyah, Johansyah, Fauziansyah dan warga lainnya.

Sekadar diketahui, mayoritas warga yang bermukim di 5 RT di Desa Balau berada RT 01 Kampung Tengah, RT 02 Desa Balau, RT 03 Kompa, RT 04 Batarong dan RT 05 Padang Luas. Mayoritas pekerjaan manurih (menyadap karet). Kepala Desa Burhanuddin mengaku, sebelum adanya sumur bor masyarakat banyak mengeluh karena tidak ada sumber air karena mengalami kekeringan.

“Atas nama atas bantuan sumur bor dari Kapolda Kalsel beserta jajaran Polres Banjar, kami sangat berterimakasih,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/nh)

Reporter : nh
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->