Connect with us

Kabupaten Kotabaru

Enam Hari Pencarian, Tim SAR Temukan Jasad Nelayan Kotabaru

Diterbitkan

pada

Proses evakuasi jasad Ade Sutrawan yang terjatuh dari perahu dalam pencarian Tim SAR gabungan selama enam hari, Jumat (27/10/2023) siang . Foto : Basarnas Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, KOTABARU – Jasad lelaki asal Desa Sungai Nipah, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ditemukan dalam operasi pencarian orang hilang hari keenam, Jumat (27/10/2023) siang.

Nelayan bernama Ade Sutrawan (46) sebelumnya dikabarkan terjatuh dari perahu pada Sabtu (21/10/2023) pekan lalu.

Dari penuturan saksi, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin Al Amrad mengatakan, korban dilaporkan hilang setelah didapati perahu yang ditumpangi itu mengapung tanpa awak.

Baca juga: Keliling 14 Kota Sebar Poster Ujaran Kebencian, Kakek Asal Jateng Ditangkap di Kalsel

“Tak hanya itu juga ditemukan sebuah senter yang masih menyala,” ujar Al Amrad dalam keterangan resmi yang diterima Kanalkalimantan.com, Jumat (27/10/2023) malam.

Sementara itu, Koordinator Pos SAR Kotabaru Adi Maulana mengatakan, karena hampir enam hari lamanya tak menemukan tanda-tanda keberadaan korban, Tim SAR gabungan kemudian memperluas area pencarian terhadap korban sejauh 8 NM (nautical mile).

Baca juga: Dewan Pengupahan Kalsel Kunjungi Dewan Pengupahan Nasional

“Hari keenam ini kita kita perluas dengan mengacu pada SAR MAP prediction yang disesuaikan dengan menghitung kecepatan arus, kecepatan angin, dan titik terakhir korban terjatuh,” ujar Adi Maulana.

Operasi SAR akhirnya membuahkan hasil dan tepat pukul 11.00 Wita, jasad nelayan itu ditemukan di jarak kurang lebih sejauh 5 NM pada koordinat 3°0’3″S 116°12’23″E arah utara dari LKP.

Baca juga: Bendahara Setwan Jadi Saksi di Sidang Korupsi Pengadaan iPad DPRD Banjarbaru

“Korban ditemukan meninggal dunia dan langsung kita evakuasi ke Puskesmas, selanjutnya dibawa ke rumah duka,” pungkasnya.

Menutup Operasi SAR, Al Amrad kembali mengingatkan agar para nelayan dapat selalu memperhatikan keamanan saat melakukan pelayaran di perairan.

“Kami tidak jenuh-jenuhnya menekankan terhadap para nelayan, maupun segala aktivitas di perairan agar memakai alat bantu apung, karena insiden yang tidak diinginkan itu, kita tidak pernah tahu kapan datangnya,” tutup Al Amrad. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->