Connect with us

Ekonomi

Ekspor ke China Sokong Rapor Positif Perekonomian Kalsel Triwulan I 2018

Diterbitkan

pada

Ekonomi Kalsel tumbuh positif di triwulan I tahun 2018 Foto: net

BANJARMASIN, Perekonomian Kalsel triwulan I-2018 tumbuh sebesar 5,01 persen year on year (yoy). Pertumbuhan ini disokong salah satunya pertumbuhan volume ekspor komoditas ke China. Selama ini, negara tirai bambu tersebut menjadi mitra dagang yang vital bagi Kalsel sebagai penyerap batu bara dan crude palm oil (CPO) termasuk menjadi faktor yang berperan besar.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (KPw BI Kalsel) Herawanto melalui Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Kalsel, faktor pertumbuhan perekonomian Cina yang melebihi prakiraan jadi faktor penyebabnya. “Pertumbuhan ekonomi Kalsel ini meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,46 persen (yoy),” katanya.

Pada sisi permintaan, selain disokong ekspor, peningkatan pertumbuhan ekonomi bersumber dari peningkatan investasi, konsumsi lembaga nonprofit rumah tangga (LNPRT), dan konsumsi pemerintah juga jadi faktor.

Sedangkan Peningkatan konsumsi LNPRT dan konsumsi pemerintah masing-masing didorong oleh adanya event keagamaan Haul Guru Sekumpul serta lebih baiknya realisasi pertumbuhan nominal belanja pemerintah pada awal tahun.

Dari sisi penawaran, peningkatan pertumbuhan ekonomi utamanya bersumber dari peningkatan kinerja sektor pertanian dan pertambangan sejalan dengan terus membaiknya produksi tandan buah segar (TBS) serta ekspor batubara yang masih cukup baik.

Secara keseluruhan tahun 2018, perekonomian Kalimantan Selatan diprakirakan tumbuh meningkat pada kisaran 5,3 hingga 5,7 persen didukung oleh lebih baiknya konsumsi RT, peningkatan konsumsi pemerintah, peningkatan investasi serta peningkatan ekspor meski bersifat moderat.

Dari sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi Kalsel akan lebih banyak ditopang oleh sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor LGA, sektor konstruksi, sektor transportasi dan komunikasi serta sektor PHR. Sementara itu sektor pertambangan akan tumbuh melambat, khususnya memasuki semester kedua sejalan dengan prakiraan penurunan harga batubara.(ammar)

Reporter: Ammar
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->