Connect with us

Politik

Demo Ditinggal Pergi, Mahasiswa Kecewa Sikap Pimpinan DPRD Kalsel

Diterbitkan

pada

Mahasiswa kecewa atas sikap pimpinan dewan yang enggan diajak duduk bersama mendengar aspirasi. Foto : mario

BANJARMASIN, Sikap pimpinan DPRD Kalsel yang memilih pergi meninggalkan pendemo dibanding memenuhi permintaan duduk bersama mendengar aspirasi masyarakat saat pelantikan, Senin (9/9), disayangkan komponen mahasiswa. Mestinya dewan lebih mengayomi rakyat yang pada pemilu lalu suaranya ‘dirayu’ untuk kursi mereka di legislatif.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Lanpangan (Korlap) aksi mahasiswa di DPRD Kalsel, Rudi Wahyudi, kepada kanalkalimantan.com.

“Kami sendiri, khususnya saya pribadi, sangat kecewa dengan sikap bapak-bapak kami. Yang artinya kurang bisa memberikan sikap dewasa kepada kami selaku anak warga Kalsel yang harus diayomi dan dibimbing,” ungkapnya.

Sikap pimpinan dewan ketus dalam menerima aspirasi kata Rudi, sangat mengecewakan. Mengingat pihaknya hanya meminta agar duduk bersama sembari membicarakan aspirasi yang mereka sampaikan. “Kami cuma meminta kita duduk bersama di jalan. Karena tadi di anggota DPRD Kota, kami meminta juga anggota DPRD duduk sama kami. Tapi ketika kami ke DPRD provinsi, kami tidak mendapat pelayanan sama,” tegasnya.

Rudi mengatakan, mahasiswa bukan menyuruh atau memberi instruksi anggota dewan untuk duduk di aspal. Namun mereka hanya ingin mengajak dan duduk bersama, yang di mana pada akhirnya hal itu membuat para anggota dewan tersebut pergi meninggalkan para pendemo.(Baca : Diajak Duduk Bersama, Anggota DPRD Kalsel Menolak!, Pendemo Ditinggal Begitu Saja)

Sebelumnya, rombongan dewan dipimpin H Supian HK, Ketua DPRD Kalsel sementara sempat menemui pendemousai pelantikan. Oleh massa, mereka diminta duduk bersama di aspal untuk menandatangani komitmen sebagai wakil rakyat. Tapi permintaan itu rupanya tak berkenan oleh Supian HK. “Kalian ke sini hanya untuk memerintah kami duduk ya!” ujarnya dengan nada tinggi.

Perkataan itu membuat massa kian gerah. Mereka meminta dengan hormat agar perwakilan anggota DPRD Kalsel itu duduk bersama. “Beginikah sikap wakil rakyat kita di tingkat yang lebih tinggi. Tadi saja di DPRD Banjarmasin, Hj. Ananda mau duduk bersama. Bahkan, melepas sepatu tingginya,” kata salah seorang pendemo.

Mendengar itu, para perwakilan Supian HK dan sejumlah anggota DPRD Kalsel bergegas pergi meninggalkan massa untuk kembali ke gedung DPRD Kalsel. Demonstrasi pun makin panas. Terjadi saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga.

Untungnya, beberapa menit kemudian anggota DPRD Kalsel terpilih periode 2019-2024, Rosehan keluar dari gedung DPRD Kalsel menemui pendemo. Ia bersedia duduk bersama mahasiswa dan mendengarkan aspirasi dari puluhan mahasiswa tersebut.

Beberapa aspirasi yang pihaknya sampaikan adalah mempertanyakan gas LPG bersubsidi yang cepat habis dan harga yang melambung tinggi. Selain itu, kenaikan harga BPJS kesehatan yang begitu menonjol juga merek sampaikan. Sebab menurut mereka kenaikan BPJS Lesehatan ini kurang disenangi masyarakat dan kenaikan ini juga sebuah langkah pemerintah mencegah dan menghalangi masyaralat untuk sehat.(mario)

Reporter : Mario
Editor : Chell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->