Connect with us

HEADLINE

Catatan Ombudsman, PTAM Intan Banjar Banjiri Keluhan Pelanggan

Diterbitkan

pada

PTAM Intan Banjar saham yang dimiliki bersama Pemkab Banjar, Pemko Banjarbaru dan Pemprov Kalsel paling banyak dikeluhkan dalam tiga tahun terakhir. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mendata PTAM Intan Banjar menjadi perusahaan daerah di Kalsel yang paling banyak menerima aduan masyarakat.

Sedikitnya ada 117 akses masyarakat dalam menyampaikan keluhan terhadap distribusi air oleh PTAM Intan Banjar. Data itu tercatat sejak tahun 2020 hingga April 2023, keluhan itu meliputi laporan dan konsultasi mengenai sulitnya distribusi air ke wilayah-wilayah mereka.

Sejumlah wilayah yang mengalami krisis air selama beberapa tahun belakangan adalah wilayah kantor PTAM Intan Banjar cabang 2. Seperti Kecamatan Aluh-aluh, Beruntung Baru, Tatah Makmur, Kertak Hanyar, dan juga Sungai Tabuk.

Asisten Penerimaan Laporan Ombudsman RI Perwakilan Kalsel, Rujalinor, menyampaikan kepada kanal Kalimantan angka itu termasuk yang tertinggi, dibandingkan laporan terhadap perusahaan air minum lain.

Baca juga: Suka Tanaman Dikerdilkan, Ada Pameran Bonsai Dua Hari di Banjarmasin

“PTAM Intan Banjar termasuk yang paling banyak mendapatkan keluhan di Ombudsman dibandingkan perusahaan air minum lainnya,” kata Rujalinor.

Menurutnya data itu adalah laporan masyarakat yang kesulitan akibat tidak adanya suplai air yang masuk ke wilayah perumahan mereka atau air mati total.

“Kebanyakan laporan itu mereka kesulitan distribusinya karena tidak ada air yang masuk, kemudian sebagian lagi karena air keruh,” sebutnya.

Selain mencatat jumlah keluhan yang masuk di Ombudsman Kalsel, Kanalkalimantan.com juga mengumpulkan data pengumuman gangguan distribusi pelanggan yang dikeluarkan sejak 2020 hingga Juli 2023 di akun resmi Instagram Perseroda yang dimiliki Pemkab Banjar-Pemko Banjarbaru-Pemprov Kalsel, jumlahnya mencapai 150 pengumuman informasi pelayanan.

Baca juga: Turdes di HSS Paman Birin Gelorakan Semangat Revolusi Hijau

Seturut data yang dihimpun Kanalkalimantan.com, pada tahun 2020 tercatat pengumuman gangguan distribusi ada sebanyak 36 pengumuman. Gangguan distribusi air ini terjadi di Kabupaten Banjar sebanyak 24 kali dan Kota Banjarbaru sebanyak 16 kali.

Pada tahun 2021 pengumuman gangguan distribusi tercatat ada sebanyak 44 pengumuman, pada bulan Januari PTAM Intan Banjar bahkan mengumumkan sebanyak 9 kali gangguan distribusi air. Jika ditotal jumlahnya hampir sama di dua kabupaten kota di Kalsel yakni ada 23 pengumuman gangguan di Kabupaten Banjar dan 24 di Kota Banjarbaru.

Kemudian pada 2022 ada sebanyak 40 pengumuman, dengan Kota Banjarbaru paling banyak mendapat gangguan distribusi yaitu 24 pengumuman dan Kabupaten Banjar ada 20 pengumuman.

Dan sejak Januari hingga Juli di 2023 sudah ada sebanyak 30 pengumuman informasi pelayanan, dengan rincian di Kota Banjarbaru sebanyak 18 pengumuman dan 14 di Kabupaten Banjar.

Selain rutin melaporkan memberitahu gangguan distribusi air kepada pelanggan, PTAM Intan Banjar juga rutin melaporkan perkembangan perbaikan yang dilakukan oleh petugas teknis di lapangan. Gangguan distribusi dan proses perbaikan yang dilakukan biasanya terjadi hingga beberapa hari, akibatnya hampir semua postingan di akun resmi PTAM Intan Banjar selalu dibanjiri komentar negatif netizen.

Baca juga: Sebut Wali Kota Aditya Pemimpin Muda, Sandiaga Uno: Inspirasi Kader Muda dalam Berpolitik

Kecewa dengan pelayanan yang diberikan, belum lama tadi seorang warga asal Kabupaten Banjar mengeluarkan curhatan mengenai macetnya distribusi air PTAM Intan Banjar.

***

Alint ‘mengamuk’ melalui media sosial Instagramnya yang ditujukan kepada Pemerintah Kabupaten Banjar, Pemerintah Kota Banjarbaru, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) selaku pemilik saham dari PTAM Intan Banjar itu viral.

Selebgram sekaligus musisi daerah asal Kalsel itu bertempat tinggal di Komplek Graha Tembikar Permai, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.

Dirinya mengeluhkan sulitnya distribusi air di wilayahnya. Mulai dari air kotor, keruh, sampai pada keadaan di mana para warga tidak bisa melanjutkan aktivitasnya karena air mati total.

“Kami hanya masyarakat awam yang tidak memahami birokrasi dan tidak mengerti teknis. Kami hanya mau tau bahwa air itu mengalir 24 jam, karena kami bayar mahal pak, tapi yang didapat tidak sesuai dengan bayaran mahal itu tadi,” lirihnya di media sosial.

Menurutnya hal ini sangat berbanding terbalik dengan apa yang para warga telah keluarkan yakni berupa tagihan distribusi air PTAM Intan Banjar yang semakin mahal.

Baca juga: Dituding Kasus Rekayasa, Kapolsek Banjarmasin Barat Jelaskan Kronologis Penangkapan Remaja Pemilik Sabu

Resah dengan pelayanan yang diberikan, tentu selama nyaris tiga tahun lamanya ini dia bersama dengan warga tak tinggal diam.

Selebgram bernama asli Utin Herlina mengaku pernah mengikuti rapat gabungan bersama PTAM Intan Banjar dan juga perwakilan daerah untuk menindaklanjuti keluhan warga mengenai distribusi air.

Tak cukup sampai disitu, dia bersama ibu-ibu kompleknya juga pernah melakukan demo besar-besaran di kantor cabang PTAM Intan Banjar wilayah Manarap.

Namun, sampai curhatan ini keluar, mereka pun tak kunjung mendapat kejelasan dari kerugian-kerugian yang telah mereka dapatkan selama bertahun-tahun.

“Hasilnya nothing, sama aja airnya tetap kotor, keruh bau sampai mati total. Air ini sumber kehidupan, Kalimantan terkenal sungainya banyak tapi kenyataannya distribusi airnya seperti ini, malu,” tegas Alint.

“Kasian yang bekerja pagi-sore dan malamnya harus begadang menunggu air yang jam 1 atau jam 2 malam baru hidup hingga subuh,” ucap dia.

Baca juga: Adu Aerox vs Avanza di Kawasan Gelap Perkantoran Pemprov, Pemotor Patah Kaki

Dengan sangat memohon ia meminta pertolongan kepada kepala daerah setempat untuk bisa secepatnya menindaklanjuti keluhan warga yang sudah dialami bertahun-tahun ini.

“Tolong pak karena pemilik sahamnya tidak hanya satu, bisa saja patungan membesarkan anggarannya, tambahkan modalnya untuk membesarkan pipa atau untuk memasang boster agar air lancar 24 jam tanpa batas waktu,” ucapnya memohon.

Berdasarkan data yang diperoleh, pemilik saham dari PTAM Intan Banjar ini ialah Pemkab Banjar sebanyak 51,51 persen, Pemko Banjarbaru 39,32 persen, dan Pemprov Kalsel 9,17 persen.

Tak sedikit masyarakat memberikan kritikan hingga aduan kepada pihak PTAM Banjar selama beberapa tahun terakhir.

***

PT Air Minum Intan Banjar buka suara terkait curhatan viral seorang pelanggan yang geram akibat distribusi air macet alias tak mengalir di wilayah tempat tinggalnya.

Respon keluhan pelanggan itu langsung disampaikan Kasubag Humas PTAM Intan Banjar, Khairi Zanurrahman, Selasa (1/8/2023) siang.

PTAM Intan Banjar meluruskan jika aliran distribusi air untuk wilayah Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar tidak mengalami gangguan alias distribusi tetap dilakukan secara normal.

Baca juga: Tuntutan Air Lancar Warga Lima Komplek di Kertak Hanyar, Buka Kran Keluar ‘Air Mata’ 

“Untuk wilayah yang disampaikan bahwa Banjarbaru dan Kabupaten Banjar banyak yang tidak mengalir, dapat kami jelaskan disini bahwa wilayah Banjarbaru tidak ada gangguan, yang berarti dan distribusi tetap lancar serta normal,” ujar Khairi Zanurrahman.

Sedangkan di wilayah pelayanan Kabupaten Banjar salah satunya untuk di kawasan jalan Tembikar, Kelurahan Kertak Hanyar, pihaknya tak menampik ada terdapat gangguan-gangguan.

“Wilayah Tembikar merupakan wilayah yang berbatasan dengan pelayanan PTAM Bandarmasih,” sebut Kasubag Humas PTAM Intan Banjar.

Dikatakannya bahwa pelayanan pada wilayah tersebut masih bekerjasama dengan PTAM Bandarmasih.

Gangguan ini disebabkan oleh suplai air yang merupakan curah dari PTAM Bandarmasih sedang mengalami gangguan. Sehingga membuat pelanggan untuk PTAM Intan Banjar turut terpengaruh.

“Aliran atau suplai air curah dari Bandarmasih juga sedang mengalami gangguan saat ini, sehingga pelayanan masih belum optimal,” sambung dia.

Baca juga: Diadang Emak-emak Gegara Air Tak Ngalir, Dirut PTAM Intan Banjar Tawarkan Mobil Tanki

PTAM Intan Banjar memastikan bahwa pelayanan air kepada pelanggan di wilayah Desa Beruntung Baru, Sungai Tabuk, dan Sungai Lulut sudah mengalir dengan lancar. “Hal ini berkat upaya-upaya yang dilakukan oleh manajemen dan petugas di lapangan,” kata juru bicara perusahaan plat merah milik daerah ini.

Di sisi lain, PTAM Intan Banjar mengaku terus berupaya untuk melakukan koordinasi serta berkonsultasi dengan pihak PTAM Bandarmasih. “Terutama untuk perbaikan pelayanan di wilayah tersebut,” jelas dia.

Untuk sementara pelayanan yang masih belum mengalir, pihaknya mengatakan mencoba untuk menyuplai distribusi air dengan menggunakan mobil tangki. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : rdy


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->