Connect with us

Lifestyle

Banyak Orang Pura-pura Sibuk dengan Smartphone, Ini Dalihnya

Diterbitkan

pada

Sibuk dengan smartphone Foto : net

Survei terbaru yang dilakukan perusahaan keamanan siber, Kaspersky Lab, mengungkapkan bahwa ada 75 persen mengaku berpura-pura sibuk memakai smartphone ketika tidak ingin berbicara dengan orang lain. Situasi ini juga kembali menunjukkan pentingnya perangkat yang terhubung dalam mengelola segala jenis keadaan.

“Ketergantungan pada perangkat yang terhubung berdampak pada kehidupan kita lebih dari yang diduga. Tidak dipungkiri, melalui smartphone, maka memberikan kemudahan bagi kehidupan modern kita,” ujar Vice Presiden Product Marketing Kaspersky Lab, Dmitry Aleshin, dalam keterangan tertulis, Jum’at, 28 September 2011, seperti diberitkan Tempo.co.

Perangkat yang terkoneksi menjadi penting untuk membuat orang tetap berhubungan satu sama lain. Namun bagi banyak orang, justru perangkat tersebut juga menjadi tameng yang dibutuhkan dalam menghadapi situasi sosial yaitu menghindari interaksi dengan orang lain.

Bayangkan ketika seseorang sedang berada di cafe dan menunggu pasangan kencan datang. Kondisi cafe sangat sibuk dan orang-orang sekitar saling mengobrol satu sama lain. Apa yang akan Anda lakukan? Memulai percakapan dengan orang yang tidak dikenal? Atau mengambil gawai dari kantong sembari menunggu pasangan Anda datang?

“Tapi perangkat juga penting untuk membantu orang melewati berbagai situasi sosial yang sulit. Apapun situasinya, adalah penting untuk memastikan perangkat tetap online dan tersedia saat Anda sangat membutuhkannya,” kata Aleshin.

Begitupun sebaliknya, dengan menggunakan perangkat yang terhubung, orang lebih mudah menghindari obrolan basa-basi atau bersikap sopan kepada orang-orang sekitar. Penelitian terbaru Kaspersky Lab mengungkapkan bahwa sebanyak 72 persen responden menggunakan perangkat terhubung ketika mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan pada situasi tertentu.

Perilaku tersebut juga merupakan bentuk pengalihan yang digunakan tanpa harus terlihat sibuk, atau saat akan menghindari kontak mata dengan seseorang. Sementara 46 persen responden mengaku menggunakan gawai hanya untuk menghabiskan waktu setiap hari dan 44 persen menggunakannya sebagai selingan sehari-hari.

Selain menjadi selingan, kata Aleshin, perangkat yang terhubung juga berguna bagi mereka yang tidak suka berbicara langsung dalam melakukan aktivitas sehari-hari. “Faktanya, hampir sepertiga atau 31 persen responden lebih suka melakukan kegiatan seperti memesan taksi, atau mencari arah berpergian melalui situs web dan aplikasi, karena mereka merasa lebih mudah dari pada harus berbicara dengan orang lain,” lanjut Aleshin.

Dengan kedua fungsinya untuk menghindari kontak langsung dan perannya yang dapat membantu mengatasi situasi sosial sehari hari, ketergantungan yang konstan akan perangkat terhubung telah menyebabkan kepanikan luar biasa.

“Apabila perangkat tersebut tidak berfungsi dengan baik, 34 persen responden khawatir bahwa mereka tidak akan dapat menghibur diri jika tidak bisa mengakses perangkat yang terhubung,” tambah dia. “Dan 12 persen bahkan khawatir apabila mereka tidak dapat berpura-pura sibuk jika perangkat mereka tidak berfungsi.” (tmp)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->