Connect with us

IPTEK

Apa Saja Fenomena Astronomi Pekan Pertama Agustus? Ini yang Terjadi di Langit!

Diterbitkan

pada

Sejumlah fenomena astronomi yang terjadi di pekan pertama Agustus Foto: phys.org/nasa

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA -Pekan pertama Agustus 2020 terdapat beberapa fenomena astronomi yang sayang jika dilewatakan. Apa saja itu?

Berikut beberapa fenomena astronomi tersebut, menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN RI):

1 Agustus: Posisi Tertinggi Venus ketika Matahari Terbit

Venus berada di ketinggian 42,1 derajat di atas ufuk ketika matahari terbit (pukul 06.01 WIB) dan merupakan ketinggian tertinggi untuk ketampakan Venus ketika pagi.

Venus terletak di konstelasi Taurus dan tampak seperti sabit dengan iluminasi 43 persen, magnitudo -4,4 dan lebar sudut 27,4 detik busur (1/70 kali lebar sudut Matahari). Venus berada di arah Timur Laut (azimut 56 derajat) da terletak di 22 derajat utara Matahari.

1-3 Agustus: Tripel Konjungsi Bulan – Saturnus – Jupiter

Selama tiga hari berturut-turut sejak tanggal 1 -3 Agustus malam hari, Bulan akan berkonjungsi tripel dengan Jupiter dan Saturnus. Mula-mula, Bulan akan tampak lebih tinggi dibandingkan Jupiter dan Saturnus ketika malam hari, serta membentuk garis lurus. Keesokan harinya, Bulan menjauhi Saturnus dan Jupiter. Fenomena ini dapat dilihat dari arah Timur – Menenggara hingga Barat- Barat Daya.

Hujan meteor (metor shower) yang terjadi pada 28-30 Juli 2020 lalu. Foto : kanalkalimantan/andy

3 Agustus: Perihelion Mars (Titik terdekat Mars dengan Matahari)

Mars akan mencapai titik terdekat dengan Matahari (perihelion) pada pukul 16.02 WIB dengan jarak 1,38 sa (206,5 juta km). Namun, Mars baru dapat diamati sejak pukul 23.00 WIB dari arah Timur Laut dan berkulminasi keesokan harinya pada pukul 04.16 WIB di arah Utara dengan ketinggian 79 derajat.

Mars akan tampak di konstelasi Pisces dengan iluminasi 86,7 persen, magnitudo -1,1 dan lebar sudut 1/4 menit busur. Orbit Mars yang lebih lonjong dibandingkan orbit Bumi membuat perihelion Mars lebih pendek 10,5 persen terhadap jarak rata-rata Mars ke Matahari. Perihelion Mars terjadi rata-rata setiap 687 hari sekali.

3-4 Agustus: Fase Bulan Purnama

Puncak Purnama akan terjadi pada tanggal 3 Agustus pukul 22.58 WIB dengan lebar sudut 30,6 menit busur dan berjarak 383.961 km dari Bumi. Bulan terletak di Rasi Capricornus dan dapat disaksikan dari arah Tenggara hingga Barat Daya.

Bulan Purnama ini dinamai Purnama Sturgeon dikarenakan pada waktu tersebut, ikan Sturgeon (ikan penghasil kaviar) muncul ke permukaan danau dan mudah ditangkap. Nama lain dari purnama ini adalah: Purnama Jagung Hijau (Green Corn Moon), Purnama Ceri Hitam (Black Cherry Moon) dan Purnama Terbang Tinggi (Flying Moon).

Gugusan bimasakti (milkyway) di langit malam. Foto: kanalkalimantan/andy

6 Agustus: Perihelion Merkurius (Titik terdekat Merkurius dengan Matahari)
Merkurius akan mencapai titik terdekat dengan Matahari (perihelion) pada pukul 10.37 WIB dengan jarak 46,4 juta km. Akan tetapi Merkurius sulit diamati dengan mata telanjang sebelum Matahari terbit. Meskipun demikian Merkurius masih dapat diamati dengan teleskop yang terletak di konstelasi Cancer dengan iluminasi 85,2 persen, magnitudo -1,2 dan lebar sudut 5,6 detik busur.

Orbit Merkurius merupakan satu-satunya orbit planet terlonjong di Tata Surya yang mana titik perihelionnya 43 persen lebih pendek dibandingkan jarak rata-rata Merkurius ke Matahari. Perihelion Merkurius terjadi rata-rata setiap 88 hari sekali.(Kanalkalimantan.com/rep)

 

Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->