HEADLINE
Aksi Mahasiswa ULM di Bundaran Banjarbaru, ‘Pulihkan Kalsel’ dari Bencana
![](https://www.kanalkalimantan.com/wp-content/uploads/2023/10/WhatsApp-Image-2023-10-13-at-22.06.58.jpeg)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Peringati Hari Pangan Sedunia, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Graminea menggelar aksi di bundaran Simpang Empat Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (13/10/2023) sore.
Beberapa di antaranya berbaris berjejer membentang spanduk hitam besar bertuliskan ‘Pulihkan Kalsel’.
Ada juga yang membawa poster-poster berisikan keresahan mereka. Salah satu poster itu bertuliskan ‘Tanah Untuk Rakyat Bukan Investor’.
Baca juga: Motor Gandeng Andalan Tempur Armada BPK Kelayan Besar Dua Masuki Gang Sempit
Anggota Mapala Graminea Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melakukan aksi menyambut Hari Pangan Sedunia.
Aksi mahasiswa ini juga diikuti organisasi mahasiswa di Fakultas Pertanian ULM.
“Sudah setiap tahunnya, kita bagi-bagi pangan secara gratis kepada masyarakat,” ucap Ketua Mapala Graminea Faperta ULM, M Ananda Muslim saat diwawancarai.
Baca juga : Aksi Penghijauan di Kawasan Stadion Pangeran Suryanata
Dalam aksi ini, massa membagikan sedikitnya ada 400 paket sayur dan juga buah menyusul kemarau panjang hingga kepada bencana kebakaran hutan dan lahan yang tengah melanda Kalsel.
“Itu lah yang menyebabkan terhambatnya petani petani kita, sehingga terjadi krisis pangan, untuk itu sebagai mahasiswa kita mencoba membantu masyarakat untuk menyediakan pangan,” jelas Muslim.
Koordinator Aksi, Pujiono mengatakan dalam rentetan aksi massa menuntut pemerintah daerah dan kepolisian untuk dapat menegakkan kebijakan untuk mengatasi perubahan iklim yang berdampak terhadap ancaman kedaulatan pangan.
“Tentunya hal itu merugikan lahan-lahan produktif dan juga lingkungan, seperti di salah satu kasus lahan pertanian di Batulicin yang mana hasil dari pada pertanian itu penuh dengan debu akibat aktivitas pertambangan batu bara,” ucap Puji.
Mereka menilai tidak ada kejelasan terhadap penegakan hukum terkait lahan kelola rakyat di darah Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu tersebut.
Sebab Kalsel sendiri, kata dia sebagai penopang pangan sudah sepatutnya tegas dalam pengelolaan lahan pertanian di daerah rawa gambut dan juga lahan basah.
Baca juga: Permudah Layanan Online, Lapas Amuntai Terima Bantuan Gadget dari BRI Amuntai
“Regulasi belum jelas karena ada beberapa lahan yang besengketa dengan berbagai puhak seperti jejangkit, juga di teluk kepayang lahan kelola rakyat digusur secara paksa oleh perusahaan yang mendapat kebijakan oknum-oknum pemerintah,” jelasnya.
Dari aksi ini juga mereka kembali mengingatkan masyarakat agar di masa sekarang maupun masa yang akan datang dapat selalu sama-sama menjaga lingkungan. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : bie
![](https://i1.wp.com/www.kanalkalimantan.com/wp-content/uploads/2021/10/logo-kanal-1.png?w=450&ssl=1)
-
HEADLINE2 hari yang lalu
PAN Berlabuh ke Lisa Halaby di Pilwali Banjarbaru, Kontrak Politik Menangkan Muhidin Pilgub Kalsel
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Rozy Maulana Tersangka Kasus Penipuan, Ini Respon Ketua KPU Kalsel
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara3 hari yang lalu
Wakil HSU Lomba Kelompok Agribisnis Ternak Itik Kalsel 2024
-
Kota Banjarmasin3 hari yang lalu
Kembali Air Leding Terganggu, PAM Bandarmasih Perbaiki Pipa di Pasir Mas
-
HEADLINE19 jam yang lalu
Dua Polisi Berpangkat Brigadir di Banjarmasin Dipecat Gegara Narkoba
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Orok Perempuan Tak Bernyawa Gegerkan Warga Antasan Kecil Banjarmasin