Kota Banjarbaru
Nakhoda, Awak Kapal, Juri Mudi Klotok Dilatih Keselamatan Pelayaran
BANJARBARU, Sebanyak 314 orang operator bidang pelayaran se-Kalimantan Selatan mengikuti pelatihan yang diadakan Dinas Perhubungan Kalsel, Syahbandar dan Otoritas (KSOP) Kelas I Banjarmasin di Aula Asrama Haji Banjarmasin. Pelatihan berlangsung selama 4 hari dari Selasa (23/10) hingga Jumat (27/10).
Kegiatan digelar untuk melatih dan mendidik keselamatan pelayaran di Kalsel khususnya kepada nahkoda dan awak kapal tradisional. Demi menjaga keamanan dan kenyaman petugas maupun penumpang. Pelatihan hasil dari kerjasama Politeknik Surabaya, KSOP Banjarmasin, dan Dishub Kalsel.
Kepala Dinas Perhubungan Kalsel Rusdiansyah mengatakan, peserta pelatihan terdiri dari operator awak kapal tugboat tongkang batubara, feri penyeberangan sungai, nelayan, dan pengemudi perahu kelotok.
“Ini masih permulaan dan nantinya akan berlanjut pada 2019 dengan target peserta mencapai kurang lebih 400 orang,†ucapnya.
Pelatihan berkaitan dengan keselamatan pelayaran, keselamatan diri sendiri, keselamatan orang di dalam kapal, dan teknis alat keselamatan di kapal.
Rusdiansyah menyebutkan, operator dan awak kapal harus memperhatikan faktor keselamatan saat berlayar, baik untuk diri sendiri, penumpang, dan lingkungan sekitar. Dengan harapan kecelakaan kapal saat berlayar tidak akan terjadi di Kalsel.
“Lewat pelatihan ini, kecelakaan kapal seperti di Danau Toba, Sumatera Utara, tidak akan terjadi di perairan Kalimantan Selatan. Ini tanggung jawab kita semua, baik operator dan regulator,†katanya.
Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Perekonomian Ahmad Sofyani, berharap pelatihan ini bisa menekan kecelakaan kapal dan meningkatkan keselamatan pelayaran di Kalsel.
“Ini menjadi bekal untuk keselamatan pelayaran. Semua bertanggung jawab, baik terhadap diri sendiri dan penumpang,†ucapnya.
Di lain pihak, Kepala KSOP Kelas I Banjarmasin Bambang Gunawan mengatakan, Kementerian Perhubungan RI akan memberikan sertifikasi keahlian kepada operator kapal dalam hal keselamatan berlayar.
“Jadi yang boleh berlayar mereka yang punya sertifikat keselamatan. Kecelakaan kapal harus diminimalisir, kalau bisa dinolkan,†ujar Bambang.
Bambang menambahkan, selama 10 bulan bertugas di Banjarmasin, ia mendata ada sekitar 10 kasus kecelakaan kapal di perairan Kalsel. Diduga ada kemungkinan angkanya melonjak karena tidak terdata resm oleh pihaknya.
“Dari kapal besar, kapal kecil, sampai kapal yang saya tidak pernah tahu. Faktornya, SDM kurang terampil, pelatihan harus di-upgrade lagi. Kapal kan benda mati yang digerakkan manusia,†ucap Bambang Gunawan.
Nantinya peserta pelatihan akan diberi asupan materi cara memadamkan api, cara penyelamatan penumpang, penggunaan life jacket, cara meninggalkan kapal dalam kondisi kebakaran, dan cara membawa kapal di tengah kondisi cuaca buruk. (rico)
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Lelaki di Banjarmasin Habisi Kakak Ipar, Jasad Dibuang ke Wilayah Kintap
-
Kota Banjarbaru15 jam yang lalu
Nobar Timnas di Balai Kota Banjarbaru Berizin Resmi Pemegang Hak Siar
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Baliho Curhat Korban Investasi Bodong di Banjarmasin Diturunkan
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Lomba Mancing Ikan di Sungai Kemuning Meriahkan HUT ke-17 Kecamatan Banjarbaru Selatan
-
HEADLINE16 jam yang lalu
Nyemplung di Sungai Martapura Hendak Ambil Kacamata Berakhir Tak Bernyawa
-
Kalimantan Selatan1 hari yang lalu
Peringati Hari Tari Sedunia, Ratusan Penari Tampil di Taman Budaya Kalsel