Connect with us

HEADLINE

570 Rumah Warga di Pengaron Direndam Banjir, Warga Bertahan di Rumah Beraktivitas Normal

Diterbitkan

pada

Kondisi pemukiman warga yang terendam banjir di Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar, Rabu (23/2/2022) sore. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Sedikitnya 570 rumah warga di tujuh desa di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, kembali diterjang banjir pada pada Rabu (23/3/2022).

Banjir akibat intensitas curah hujan tinggi di bagian hulu ini meluapkan air di Sungai Riam Kiwa, sehingga menyebabkan ribuan warga Kecamatan Pengaron terkena dampak kirimannya.

Berdasarkan laporan Polsek Pengaron yang melakukan monitoring bencana banjir pada Rabu (23/3/2022) petang, sebanyak tujuh desa di Kecamatan Pengaron yang terendam merupakan desa yang berada dekat bantaran sungai Riam Kiwa.

Di Desa Pengaron menjadi salah satu desa dengan ketinggian air paling tinggi yaitu sekitar 150 centimeter, dan terdapat sekitar 200 rumah warga yang terdampak.

 

 

Baca juga: Dekranasda Banjarbaru Tampil di Inacraft 2022, Ini Produk Kerajinan UMKM yang Ditawarkan

“Ya telah terjadi musibah tahunan yaitu banjir, yang diakibatkan dari intensitas curah hujan tinggi, dan banjir kiriman dari Desa Belimbing,” ungkap Kapolsek Pengaron, Ipda Sahril.

Masih dari data Polsek Pengaron, wilayah yang terdampak banjir adalah Desa Benteng dengan ketinggian ketinggian air sekitar 90 sentimeter yang juga merendam sekitar 200 rumah warga. Kemudian di Desa Lumpangi ketinggian air mencapai 90 sentimeter merendam sekitar 50 rumah. Desa Atiim dengan ketinggian air mencapai 90 cm merendam sekitar 40 rumah.

Kapolsek Pengaron, Ipda Sahril saat melakukan monitoring bencana banjir di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar. Foto: ist

Kemudian di Desa Lobang Baru dan Desa Lok Tunggul ketinggian air mencapai 50 sentimeter merendam sekitar 30 rumah warga, dan yang terakhir air setinggi 40 setimeter merendam sekitar 20 rumah warga di Desa Mangkauk.

Sementara itu beberapa warga masih memilih untuk bertahan di rumah mereka masing-masing dan beraktivitas dengan normal, di tengah genangan air yang merendam wilayah mereka.

Ipda Sahril mengatakan, sampai dengan saat ini belum ada dibangun posko ataupun dapur umum dan juga belum ada bantuan baik dari pemerintah kabupaten ataupun pihak swasta. Akses jalan pun sebagian terputus di beberapa titik, dikarenakan genangan air yang tinggi hingga 150 sentimeter.

Baca juga: Support dan Apresiasi Jurnalis Pemkab Banjar, Bupati Saidi: Brigade Berprestasi akan Diberi Reward

“Masyarakat masih standby di rumah masing-masing, dan belum ada warga yang diungsikan, juga sampai dengan saat ini belum ada posko ataupun dapur umum dan belum ada bantuan baik dari Kabupaten ataupun pihak swasta,” ujarnya.

Namun pihaknya telah menurunkan personil Polsek Pengaron guna melakukan patroli dan monitoring daerah rawan banjir, memberikan imbauan serta membantu masyarakat terdampak banjir, yang turut dibantu oleh Koramil, Kecamatan Pengaron dan relawan desa.

“Personil Polsek Pengaron tetap melakukan patroli dan monitor daerah rawan banjir, memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada apabila ada kemungkinan air kiriman dari gunung, dan membantu evakuasi warga yang terdampak banjir,” tutupnya. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->