Connect with us

Kota Banjarbaru

20 Hektare Lahan Gambut di Sekitar Bandara Syamsudin Noor Terbakar

Diterbitkan

pada


BANJARBARU, Kebakaran lahan gambut kembali terjadi di areal Guntung Damar, Kelurahan Guntung Payung, yang berlokasi dekat kawasan bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, dua hari terakhir. Luasan areal lahan yang terbakar mencapai 20 hektare.

Guna memadamkan api, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel bersama relawan selama dua hari ini harus bekerja keras. Salah satu yang menjadi kendala utama, adalah lahan yang terbakar adalah jenis lahan gambut. Di lahan model ini, api sulit untuk dipadamkan karena bisa muncul dari dalam tanah.

“Kami bersama relawan secara maksimal telah memadamkan api di kawasan tersebut,” kata Kepala BPBD Kalsel H Wahyudin, Selasa (7/8).

Upaya ini dilakukan karena lokasi kebakaran hanya berjarak sekitar 2 km dari bandara Syamsudin Noor. Sehingga kalau tidak segera diantisipasi, dikhawatirkan asap akan mempengaruhi penerbangan. Karena saat ini tiupan angin lumayan kencang.

Menyikapi besarnya potensi Karhutla ini, BPBD sedang mengajukan pengadaan dua unit helikopter untuk digunakan patroli dan pemadaman di lokasi yang tak bisa dijangkau dari akses jalan darat. Wahyuddin mengatakan, dari informasi yang diterima heli tersebut akan tiba di Banjarmasin sekitar tiga minggu ke depan. “Menurut BNPB sekitar tiga minggu lagi datang,” katanya.

Dia mengatakan, saat ini titik panas di wilayah Kalsel memang belum terlampau banyak. Namun keberadaan heli akan digunakan untuk menjangkau lokasi yang tidak dapat dijangkau melalui jalur darat. “Kita gunakan nantinya untuk menjangkau lokasi yang sulit (ditempuh lewat darat), jadi kebakaran tidak meluas,” jelasnya.

Tahun ini diperkirakan munculnya titik api tidak separah tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian pihaknya tetap siaga optimal untuk menghadapi puncak kebakaran lahan pada Agustus-September ini. BPBD Kalsel telah menyiagakan 1.500 personel yang terdiri dari berbagai unsur untuk menanggualangi karhutla.

Terkait ancaman Karhutla ini, sebelumnya Polda Kalsel menggelar Operasi Kontijensi untuk menanggulangi kebakaran hutan dan laha. Mengingat saat ini di wilayah Kalsel sudah ditemukan 81 hotspot dengan luas area yang terbakar 313,86 hektare.

Kapolda mengatakan, hotspot yang terlihat melalui satelit bukan karena faktor kesengajaan dibakar, melainkan karena panasnya terik matahari. Meski demikian, langkah antipasi tetap dilakukan melalui operasi Kontijensi.

“Operasi kami laksanakan mulai hari ini tanggal 2 Agustus hingga 30 September 2018 dengan mengerahkan 1.200 personel berbagai unsur mulai TNI dan Polri, BPBD serta lainnya,” terang Kapolda Irjen Rachmat Mulyana, usai apel gelar pasukan di Lapangan Polda di Km 21, Banjarbaru, Kamis (2/7) lalu.

Kapolda pun memastikan jajarannya bakal menindak tegas pelaku pembakaran lahan dengan menjerat pidana sesuai Undang-Undang yang berlaku. Untuk itu, diingatkannya kepada semua pihak baik perorangan apalagi perusahaan agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar untuk alasan apapun.

“Setiap perusahaan wajib turut serta membuat kesiapan dalam menghadapi karhutla. Misalnya penyediaan sarana dan prasarana pemadaman serta membuat kolam penampungan air di sekitar lahan perusahaan,” jelas jenderal polisi bintang dua itu.(rico)

Reporter : Rico
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->