Connect with us

Kota Banjarmasin

Warga Gelar Shalat Sunnah Gerhana saat Blood Moon di Banjarmasin

Diterbitkan

pada

Fenomena alam gerhana bulan di kota Banjarmasin. Foto : ammar

BANJARMASIN, Tercatat dalam sejarah abad ini, fenomena gerhana bulan total atau “Blood Moon” terjadi pada Sabtu (28/7) dari pukul 01.50 Wita hingga pukul 05.50 Wita, merupakan yang terlama dalam 100 tahun terakhir. Gerhana bulan total atau “Blood Moon” tersebut berlangsung sekitar 5 jam 50 menit.

Berdasarkan pantauan Kanal Kalimantan, mulai sekitar pukul 03.30 Wita nampak jelas bahwa bulan mulai terlihat berwarna merah darah -itu kenapa dinamakan blood moon-, dan juga adanya sebuah cahaya di sebelah yang disebut mini moon. Menurut beberapa orang menyebutkan bahwa mini moon tersebut ialah planet mars yang ikut terkena pantulan sinar.

Salah seorang warga Banjarmasin yang menyaksikan terjadinya fenomena alam Blood Moon Saprianto mengatakan, ada cahaya kecil terlihat di samping gerhana bulan yang terlihat.

“Agak kecil dan saya lihat ada kayak cahaya di sebelah fenomen gerhana bulan Blood Moon,” katanya.

Sejumlah orang memadati Lapangan Basket di Siring Bekantan Banjarmasin. Lapangan Siring Basket Bekantan menjadi tempat yang cocok untuk melihat gerhana bulan, karena posisi bulan terlihat jelas dari titik itu dibandingkan dari titik sudut lain di kota Banjarmasin.

“Syukur saja tidak banyak orang yang melihat di sekitar sini, jadi saya bebas untuk melihat fenomena yang menakjubkan tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, bagi ummat Islam di kota Banjarmasin menggelar shalat sunnah gerhana berdasarkan anjuran Nabi Muhammad SAW karena fenomena alam dari kekuasaan Allah SWT.

Seperti yang dilakukan jamaah Masjid Al Ummah Jalan Arjuna IV Banjarmasin, mereka mengadakan shalat gerhana dipimpin Ustadz Agus Salim Lc serta Khotib Dr Sukarni MAg.

Dr Sukarni MAg dalam khutbahnya mengatakan, kepada jamaah yang berhadir pada shalat gerhana untuk terus bersyukur atas nikmat serta takjub akan kuasa Allah SWT. Ia mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang mengatakan, sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.

“Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah,” kata Dr Sukarni.

“Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi serta mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka,” dikutip dari Hadist Riwayat Bukhari.

“Ini merupakan Gerhana Bulan yang lama, sungguh kuasa Tuhan yang perlihatkan untuk semua umat-Nya,” ucapnya. Selesai melakukan shalat gerhana, jamaah melanjutkan shalat Subuh berjamaah. (ammar)

Reporter : Ammar
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->