Connect with us

HEADLINE

UNBK di Banjarbaru Diwarnai Server Mati Selama 15 Menit!


Meskipun menganggu, namun kejadian tersebut tak mengakibatkan tertundanya pelaksanaan ujian berbasis komputer di hari pertama ini


Diterbitkan

pada

Pelaksanaan UNBK di Banjarbaru dan Kabupaten Banjar sempat diwarnai insiden kelistrikan. Foto: Devi/Hendera

BANJARBARU, Sejumlah insiden terjadi di hari pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA/Madrasah Aliyah di Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, Senin (9/4). Mulai dugaan turunnya tegangan listrik di SMAN 4 Banjarbaru yang menyebabkan server mati selama 15 menit, hingga kasus sekring jenglek usai ujian sesi pertama di SMAN 1 Martapura.

Tengarai turunnya tegangan listrik di SMAN 4 Banjarbaru di luar prediksi sebelumnya bahwa ujian nasional tersebut akan berlangsung lancar. Di awal ujian pukul 07.30 Wita, siswa masih konsentrasi mengerjakan soal-soal ujian Bahasa Indonesia, tiba-tiba pukul 09.15 Wita terjadi penurunan tegangan listrik selama 15 menit. Hal ini menyebabkan server yang berfungsi untuk memproses pertanyaan dan jawaban juga mati. Untungnya, kejadian itu tidak berlangsung lama, karena pada pukul 09.30 Wita sudah normal kembali.

Tapi, hal tersebut tetap saja mengganggu pelaksanaan UNBK di tempat tersebut.

“Saat ujian sedang berlangsung, tiba-tiba tegangan listrik turun sehingga server mati. Kalau servernya saja mati, gimana peserta mengirim jawaban. Kemarin sudah kita minta ke PLN agar jangan sampai ada gangguan, dan listrik juga kita khususkan di dua ruangan UNBK ” jelas Kepala Sekolah SMAN 4 Banjarbaru, Finna Rahmat.

Rahmat menjelaskan, ada tiga tiga server di satu ruangan yang berisi 60 siswa. Total server di SMAN 4 Banjarbaru ada lima server. Namun dua server tak mengalami mati. Sebelumnya tegangan SMAN 4 Banjarbaru 140 volt, kemudian dinaikkan menjadi 180 volt. (Baca: Pernak-Pernik UNBK, dari Laptop Hasil Pinjaman hingga Makanan Gratis Sebelum Ujian)

Kejadian yang masih terkait listrik juga terjadi di SMAN 1 Martapura. Usai UNBK sesi pertama, tiba-tiba sekring listrik di ruang 3 jeglek. Kejadian ini tentu saja berpengaruh pada server di lokasi ujian sehingga UNBK di ruang tersebut sedikit terlambat dari tiga ruangan lainnya.

“Kejadian ini menyebabkan kendala saat ujian. Tapi untungnya tidak sampai diinstal sehingga UNBK sebentar saja tertunda,” ujar Ketua Panitia UNBK SMAN 1 Martapura, Rujaibiannur Qashdi.

Kepala SMAN 1 Martapura Tupan M.Pd mengatakan, kapasitas daya di SMAN 1 sebenarnya sudah cukup besar yakni 23 ribu watt. Namun diduga kemungkinan pembaginya yang kurang pas sehingga listrik di sekolah ini jeglek.

“Untuk peserta UNBK di sekolah ini diikuti 307 orang. Mereka dibagi dalam empat ruangan dan menjadi 3 sesi. Kkarena jumlah komputar masih 1 banding 3, untuk 1 ruangan ada 26 komputer dengan cadangan 8 unit, masalah antisipasi listrik kami sudah berkordinasi dengan pihak PLN sebelumnya,” ujar Tupan.

Sementara itu, terkait sempat terjadinya penurunan tegangan di SMAN 4 Banjarbaru, Humas PLN Kalselteng Bayu Aswenda mengatakan, sebenarnya jaringan listrik di lokasi tetap normal dan tak mengalami padam. “Info yang kami dapat terjadi penumpukan stop kontak dan terlalu banyak pencabangan yang membuat loss contact. Petugas PLN sudah mengimbau untuk tidak membebani stop kontak terlalu banyak,” jelasnya.

Walikota Banjarbaru Ikut Pantau UNBK

Pelaksanaan hari pertama UNBK di Banjarbaru juga dipantau oleh Walikota H Nadjmi Adhani dan Wakil Walikota H Darmawan Jaya Setiawan. Mereka berbagi tugas untuk  melakukan pemantauan ke beberapa SMA  yang menggelar UNBK.

Walikota Nadjmi memantau pelaksanaan UNBK di SMAN 1 dan SMAN 2, sedangkan Wakil Walikota  Darmawan memantau di SMAN 3 dan Madrasyah Aliyah Miftahul Khairiah Cempaka. Meski UNBK SMA bukan kewewenangan Pemko, namun secara moral  pemerintah setempat merasa punya tanggungjawab karena pesertanya siswa Banjarbaru.

“Mudah-mudah dengan kami melakukan pemantauan ini dapat memberikan dukungan sprit moral bagi anak-anak Banjarbaru yang berjuang untuk masa depannya,” ujar Nadjmi kepada wartawan usai meninjau lokasi.

Pemantauan ini juga berfungsi pelaporan ke provinsi jika ada kekurangan saat UNBK. Pada peninjauan tadi, pelaksanaan UNBK di SMAN 3 Banjarbaru ada 3 sesi karena hanya ada tiga ruangan yang dipakai oleh peserta sejumlah 286 siswa. Sedangkan untuk di Madrasyah Aliyah Miftahul Khairiah ada satu ruangan dengan jumlah peserta UNBK sebanyak 73. Hinga dilakukan 2 sesi pelaksanaan UNBK di tempat tersebut. Madrasyah Aliyah Miftahul Khairiah juga memiliki cadangan genset sehingga jika terjadi mati lampu bisa cepat diatasi.

“Yang harus dijaga saat pelaksanaan UNBK ini adalah gangguan yaitu sistem jaringan dan listrik,  pihak sekolah juga sudah berkoordinasi dengan PLN jika terjadi pemadaman maka bisa cepat teratasi,” ungkap Nadjmi.(devi/hendera)

Reporter : Devi, Hendera
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->