Connect with us

HEADLINE

Tarung ‘Emosional’ di Pilkada Banjarmasin, Sengkarut Politik di Antara Tiga Kandidat!

Diterbitkan

pada

Tiga Kandidat memastikan bertarung di Pilkada Banjarmasin Foto: grafis yuda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pilkada Banjarmasin sudah berlangsung panas sebelum dimulai! Aura pertarungan yang menguras emosi, terjadi di babak perebutan kursi partai antar kandidat. Sengkarut politik, melibatkan tiga kandidat yakni incumbent Ibnu Sina, Ananda, dan Haris Makkie, yang memastikan berlaga pada kontestasi 9 Desember 2020 nanti.

Berlangsung cepat, aksi saling telikung terjadi di antara para parpol pendukung kandidat. Dimulai dari dinamika politik di Partai Golkar yang mementalkan nama Haris Makkie sebagai kandidat yang sebelumnya digadang oleh beringin. Bahkan, Golkar Kalsel sempat mengeluarkan surat usulan rekomendasi ke DPP Golkar, No A-054/GOLKAR-KS/V1/2020 tentang Laporan Hasil Pelaksanaan Tahapan Seleksi Bakal Calon Kepala Daerah Partai Golkar di Pilkada 2020, yang dikeluarkan tanggal 26 Juni 2020 lalu.

Dalam surat tersebut, Golkar mengklaim keputusannya mengusung Haris Makkie berduet dengan Yuni Abdi Nur Sulaiman juga mendapatkan dukungan sejumlah parpol. Mulai PAN Banjarmasin yang memberikan 9 kursi, lalu 6 kursi milik Partai Golkar, PDIP dengan 5 kursi, Nasdem 1 kursi, dan PKS 5 kursi.

Tapi seiring perkembangan terakhir, Haris Makkie harus gigit jari. Alih-alih rekomendasi Golkar jatuh ke tangannya, rekomendasi malah diterima oleh Ananda yang berpasangan dengan Mushaffa, kader PKS.

Adalah PAN, yang pertama membocorkan peralihan dukungan tersebut. Ananda mendapatkan sokongan resmi dari PAN untuk maju sebagai Calon Wali Kota Banjarmasin. Melalui Surat Keputusan dari DPP PAN Nomor: PAN/A/Kpts/KU-SJ/253/VIII/2020 tentang Persetujuan Pasangan Calon Wali Kota Banjarmasin dan Wakil Wali Kota Banjarmasin, DPP PAN memberikan persetujuan kepada Hj Ananda sebagai Calon Wali Kota Banjarmasin dan H Mushaffa Zakir sebagai Calon Wakil Wali Kota Banjarmasin.

Surat tersebut diterbitkan DPP PAN pada tanggal 13 Agustus 2020 yang ditandatangani oleh Ketua Umum Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jendral Eddy Soeparno.

Tak hanya itu, rekomendasi DPP Golkar sebagai induk partainya juga diperkirakan akan turun tak lama lagi. Sebab saat ini, Ananda juga sedang ada di DPP Golkar untuk menjemput surat rekomendasi dari partai berlambang beringin tersebut. Hal ini sebagaimana disampaikan Ketua Harian DPD Partai Golkar Kalsel Supian HK.

Ihwal ini, Supian HK mengatakan, Golkar batal mengusung Haris Makkie- H Yuni. Dalihnya, Haris yang masih menjabat Sekda Provinsi Kalsel. “Haris Makkie masih sebagai Sekda. Jadi dipertahankan dan tidak dimajukan (diusung) sebagai calon wali kota. Sehingga kita usung Ananda,” kata Supian yang sebelumnya ngotot membawa duet Haris Makkie-H Yuni.

Di sisi lain, duet Ananda-Mushaffa juga berhasil menggembosi kendaraan politik incumbent. Suara PKS benar-benar tak jatuh ke Ibnu Sina. PKS memilih mendukung kubu penantang Ananda-Mushaffa Zakir, dan bergabung dalam koalisi besar bersama PAN dan Partai Golkar yang kemungkinan besar juga akan segera mengeluarkan rekomendasinya.

Rekomendasi PKS kepada pasangan Ananda-Mushaffa, ditetapkan berdasarkan surat keputusan No 220/SKEP/DPP-PKS/2020 tentang penetapan calon wali kota dan wakil wali kota Banjarmasin. Dalam surat tersebut, ditegaskan bahwa PKS mendukung Ananda sebagai calon Wali Kota dan Mushaffa Zakir yang merupakan kadernya, sebagai calon Wakil Wali Kota. Surat tersebut ditandatangani, oleh Presiden PKS Sohibul Iman dan Sekjen Mustafa Kamal. Surat tersebut sudah diteken sejak 13 Agustus lalu.

Di sisi lain, Ibnu Sina juga tak tinggal diam. Meski sokongan PKS berhasil dicuri kubu Ananda-Mushaffa, tapi ia secera resmi juga berhasil mengambil hati PKB. Ya, partai yang identik dengan partainya kaum Nahdliyin (warga NU) ini justru tak mendukung Haris Makkie yang notabene merupakan Ketua PWNU Kalsel.

Surat keputusan (SK) dari DPP PKB yang diserahkan oleh Ketua DPC PKB Kota Banjarmasin Hilyah Aulia kepada Ibnu. Penyerahan SK tersebut dilakukan di sela tasyakuran Harlah ke-22 PKB di salah satu hotel di Banjarmasin, Sabtu (15/8/2020) siang.

Usai penyerahan SK, Hilyah mengatakan, sesuai arahan DPP PKB, SK harus segera diserahkan kepada calon wali kota yang telah ditetapkan. Ia menegaskan, apapun keputusan dari DPP PKB, harus diterima dan ditindaklanjuti.

Dengan sokongan PKB, Ibnu Sina berhasil lolos ke babak pencalonan setelah sebelumnya mendapat dukungan dari Partai Demokrat. Dengan diperolehnya restu dari PKB yang memiliki 5 kursi di DPRD Kota Banjarmasin, maka syarat minimal untuk calon petahana agar dapat maju di Pilwali Banjarmasin 2020 telah terpenuhi. Karena jika dijumlahkan dengan perolehan kursi Partai Demokrat, maka pasangan Ibnu-Ariffin telah memperoleh dukungan 10 kursi.

Tapi, langkah Haris Makkie pun tak berhenti begitu saja. Meski telah menelan ‘janji manis’ Golkar, tapi ia akhirnya diselamatkan oleh Gerindra-PPP.
Kejutan dihadirkan oleh Abdul Haris Makkie. Setelah melalui lika-liku pencalonan dan drama politik di Partai Golkar, ia mengumumkan maju sebagai bakal calon Wali Kota Banjarmasin yang berpasangan dengan Sekretaris DPD Gerindra Kalimantan Selatan Ilham Nor, di Kantor DPD Gerindra Kalsel, Gambut, Senin (17/8/2020) siang.

“Dengan senang hati saya bergabung dengan Partai Gerindra. Karena seperti diketahui, perjalanan pencalonan kami berliku-liku. Kemudian saya dibukakan pintu bergabung bersama Gerindra dalam pencalonan ini,” kata Haris.

Haris menegaskan, langkahnya untuk maju di Pilkada Banjarmasin tidak dipertentangkan. Menurutnya, di dalam berpolitik adalah sebuah pilihan. “Setelah berpikir dan melalui lika-liku perjalanan dalam pencalonan, akhirnya saya harus memilih dengan senang hati kepada Partai Gerindra,” ucap Haris.(Kanalkalimantan.com/fikri)

 

Reporter: Fikri
Editor: Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->