Advertorial
Serap Aspirasi, Wabup H. Saidi Mansyur Turun ke Batang di Sungai Tuan

MARTAPURA, Kondisi sungai di Desa Sungai Tuan, Kecamatan Astambul kian memprihatinkan. Pendangkalan akibat sedimentasi tanah bercampur sampah, menjadi yang paling kasat mata terlihat di sepanjang sungai yang terhubung dengan Sungai Riam Kiwa ini.
Pendangkalan yang juga diakibatkan terkikisnya tanah pada bagian tepi sungai, membuat lebar sungai yang dahulu mencapai 10 meter ini menciut. Lebar sungai saat ini dipastikan tak lebih dari 5 meter atau separo dari lebar sungai dahulu.
Untuk mengetahui kondisi terkini sungai, sekaligus menyerap aspirasi dan keluh-keluh kesah warga yang bermukim tak jauh dari bantaran sungai, Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur bertandang ke Desa Sungai Tuan, Senin (23/10).
Tak sekadar melihat dari kejauhan, orang nomor dua di Bumi Serambi Mekkah mengamati kondisi sungai dari dengan turun batang -rakit yang terbuat dari bambu atau kayu yang juga difungsikan sebagai jamban apung-.
Sembari berbincang dengan sejumlah warga yang tampak tak canggung menyampaikan kondisi sungai tuan yang sudah sangat memprihatinkan. Terlontar dalam perbincangan tersebut, harapan warga agar sungai segera dinormalisasi. Pasalnya, pendangkalan sungai selama ini banyak berdampak buruk. Tak terkecuali banjir yang rutin terjadi saban musim penghujan akibat dangkalnya sungai.

Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur (tengah) bersama warga Desa Sungai Tuan, Kecamatan Astambul. Foto: Rudiyanto
Warga juga berharap, agar sungai tak lekas dangkal akibat tebing sungai yang longsor akibat tergerus arus air, selaian normalisasi sungai juga dilakukan penyiringan sebagai penahan tebing sungai agar ambrol.
Melihat langsung kondisi sungai dan menangkap aspirasi warga, H. Saidi Mansyur mengatakan, akan segera membahasnya untuk mencari solusi terbaik permasalahan tersebut. Tak hanya normalisasi, tapi juga agar tebing sungai tak ambrol lagi.
Rampung dengan perencanaan, ujarnya, hasilnya akan disosialisasikan kepada seluruh warga masayarakat. Sosialisasi sebelum dilaksanakan normalisasi penting dilakukan demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Karena apa yang dilakukan pemerintah, tidak akan berjalan baik tanpa dukungan masyarakat.
Normalisasi sungai yang diapit dua desa di Kecamatan Astambul ini, menjadi hal yang sebenarnya tak dapat ditunda-tunda lagi. Mengingat kondisi sungai yang memang sudah sangat dangkal dan memprihatinkan. Dari lebar sungai yang dahulu 10 meter, menjadi 5 meter saja.
“Akan kami bikin perencanaan yang matang agar aliran sungaikembali lancar dan tebing sungai tak longsor lagi,†kata H Saidi Mansyur disambut senyum sumirangah warga yang berharap hal itu segera terlaksana. (rudiyanto/adv)

-
HEADLINE2 hari yang lalu
Kalsel Masuk Kemarau, Waspadai Dampak Cuaca Ekstrem
-
RELIGI3 hari yang lalu
Salwa 18 Tahun Jemaah Termuda dari Kalteng, Niat Bantu Jemaah Lansia
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
619 Loker Tersedia di Banjarbaru Nakers Fest 2025
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara2 hari yang lalu
Lomba Balogo Meriahkan Hadi Jadi ke-73 HSU, H Jani Terkenang Masa Kecil
-
Kabupaten Kapuas2 hari yang lalu
Ratusan Rider Jajal Trek Menantang Bupati Kapuas Trail Adventure Part 3
-
DPRD BANJARBARU2 hari yang lalu
Ketua DPRD Banjarbaru: Pemerintah Harus Sediakan Lowongan Kerja yang Layak