Connect with us

HEADLINE

Satu Lagi Korban Miras Oplosan Tewas, Jumlah Korban Jadi 6 Orang

Diterbitkan

pada

Miras oplosan sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian peminumnya Foto: net

BANJARMASIN, Korban miras oplosan kembali bertambah. Setelah lima orang dinyatakan meninggal dunia usai menenggak minuman keras oplosan, kini satu lagi peserta mabuk bareng tersebut menyusul setelah sempat dirawat di rumah sakit.

Wahyudi, warga Jalan 9 Nopember RT 15 Kelurahan Banua Anyar, Kecamatan Banjarmasin Timur,  menyusul kelima temannya pada Sabtu (14/7), pukul 01.20 Wita. Sebelumnya dia sempat dirawat di RS Bhayangkara, Banjarmasin.

Bertambahnya kembali jumlah korban tewas dibenarkan Kapolsek Banjarmasin Timur Kompol H Uskiansyah. Dia mengatakan, korban ke 6 atasnama Wahyudi tersebut sempat membaik kondisinya. Pihak rumah sakit pun melakukan penyedotan racun di dalam tubuhnya. Namun setelah itu kondisi tubuhnya melemah dan koma beberapa menit lalu dinyatakan meninggal dunia.

“Dia sempat minta air es karena tubuhnya terasa panas sekali dan terlihat gelisah, setelah itu tubuhnya melemah dan tingkat kesadarannya berkurang,” katanya.

Adapun, salah seorang perempuan atasnama Desywidyasaputri, teman dari adik salah satu korban mengatakan, jumlah semula dari pesta miras tersebut sembilan orang. “Informasi yang didapat dari adik korban, semua yang pesta miras tersebut meninggal dunia, 8 atau 9 orang jadinya,” katanya.

Namun kabar tersebut masih belum terkonfirmasi kebenarannya dari pihak polisi.

Sebelumnya, berawal saat korban bersama Apriadi alias Saidi diberi minuman keras jenis alkohol 70 persen yang dicampur air putih dari korban Mas’un, sisa dari pesta miras sebelumnya. Akibat miras oplosan ini enam orang meninggal dunia Mas’un (43), Arif Rahman (22), Hadrani, dan Anang Ishak alias Gembol (48), Apriadi alias Saidi (26), Suryani alias Saidi, dan Wahyudi alias Anang. Gejala mereka hampir sama, yaitu pusing, mual dan dada serta perut terasa terbakar.

Bahaya Miras Oplosan

Dokter spesialis penyakit dalam, Ari Fahrial Syam mengatakan, miras oplosan berasal dari campuran beberapa jenis minuman beralkohol secara sembarangan.  Miras oplosan ini berbahaya karena tak diketahui berapa kandungan alkohol di dalamnya. Awalnya minuman hanya memiliki konsentrasi atau kandungan alkohol rendah. Namun saat dicampur, kandungan alkohol di dalamnya tak meningkat.

“Kalau bir mungkin tiga persen, wine bisa sekitar 20 persen. Ketika dioplos, kita enggak tahu konsentrasinya berapa, bisa 90 persen,” kata kata Ari saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (5/4).

“Semakin tinggi konsentrasinya, semakin berbahaya.”

Miras oplosan ini tak cuma dicampur dengan miras lainnya tapi juga dicampur dengan alkohol industri (metanol), obat herbal seperti obat kuat atau suplemen kesehatan, termasuk ginseng.

Ari menjelaskan minuman beralkohol perlu dihindari karena dapat membawa dampak kronis maupun akut. Dampak kronis misalnya iritasi pada lambung, kemudian timbul luka dan dapat membengkak ketika semakin parah.

Selain itu minuman beralkohol pun bisa melukai organ pencernaan lain seperti usus termasuk timbulnya kanker kolon atau kanker kolorektal. Dokter sekaligus konsultan pencernaan ini menambahkan hati juga bisa terkena dampak negatif konsumsi alkohol.

“Segala sesuatu dimetabolisme di liver. Minum alkohol membuat beban liver semakin berat, bisa sampai radang. Terus minum alkohol lama-lama liver enggak sempat regenerasi, ia pun mengalami penciutan atau sirosis, bisa kanker hati,” jelasnya.

Mereka yang mencampur beberapa jenis minuman beralkohol bertujuan untuk mendapatkan euforia. Harga bir, kata Ari, dianggap mahal jadi dioplos dengan minuman alkohol lain untuk memperoleh efek serupa.

Mengutip Sentra Informasi Keracunan (Siker) Nasional, komponen alkohol yang diperbolehkan dalam minuman beralkohol adalah etanol (C2H5OH) yang didapatkan dari fermentasi hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi.

Sedangkan dalam miras oplosan terkadang juga mengandung metanol, alkohol teknis (lebih dari 55 persen etanol), obat-obatan, minuman bersoda, suplemen kesehatan, bahkan bahan kimia. Tujuannya untuk menekan harga jual miras.

Bahan-bahan yang tersebut dianggap berbahaya untuk tubuh. Kandungan metanol di dalamnya bisa menyebabkan kebutaan bahkan kematian.

Metanol adalah alkohol industri yang digunakan untuk cat, penghilang vernis, pelarut cat, dan lainnya. Hanya saja, metanol memiliki bau dan rasa mirip etanol sehingga sering disalahgunakan untuk pengganti etanol dalam pembuatan miras oplosan.

Meski demikian, kandungan metanol dalam miras oplosan ini akan menyebabkan euforia, pusing, mengantuk, mual, muntah, nyeri perut, diare, pankreatitis, hepatitis akut, perdarahan pada saluran pencernaan, ataksia, disorientasi.

Beberapa gejala lain seperti inkoordinasi otot, paralisis otot, depresi pernafasan, gagal napas, aspirasi paru, edema paru, pneumonitis, asidosis metabolik, ketoasidosis, hipoglikemia, bradikardia, hipotensi, amnesia, penurunan tingkat kesadaran, kejang, pingsan, koma juga bisa terjadi karena miras oplosan. (ammar)

Reporter : Ammar
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->