Connect with us

Kota Banjarbaru

Pengemis Meninggal Dunia di Tengah Pasar Galuh Cempaka

Diterbitkan

pada

Wahid (58) warga Guntung Harapan, Kelurahan Guntung Manggis meninggal dunia di Pasar Galuh Cempaka Kelurahan Cempaka, Jumat (4/7/2025) siang. Foto: Humas Polsek Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Lelaki paruh baya warga Guntung Harapan, Kelurahan Guntung Manggis, ditemukan tak sadarkan diri di tengah Pasar Galuh Cempaka, Kelurahan Cempaka, Kota Banjarbaru, Jumat (4/7/2025) pagi.

Wahid (58) ditemukan tak sadarkan diri oleh warga kemudian hembuskan nafas terakhir di tengah pasar.

Personel kepolisian dari Polsek Cempaka mendapati laporan tersebut dan langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menemukan Wahid tergeletak di aspal.

Baca juga: Kabur ke Temanggung, Sopir Truk Tabrak Lari di Sungai Besar Ditangkap


Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda melalui Kapolsek Cempaka Iptu Ketut Sedemen mengungkap kronologi kejadiannya. Bermula saat saksi pertama melihat Wahid mengemis dengan posisi duduk bersila yang jaraknya sekitar 6 meter dari saksi pertama.

“Diketahui Wahid sering mengemis di pasar tersebut setiap hari pasar Selasa dan Jumat, biasanya duduk di depan toko tempat saksi pertama berjualan,” ujar Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda melalui Kapolsek Cempaka Iptu Ketut Sedemen, Jumat (4/7/2025) siang.

Setelah beberapa lama terlihat mengemis, kemudian sekitar pukul 10.00 Wita saksi melihat Wahid seperti kejang-kejang.

Baca juga: Gugatan Pasal Karet UU Pemilukada Dikabulkan MK, Perkara Syarifah Hayana Harus Dihentikan

Kondisi Wahid saat itu dijelaskannya melalui keterangan saksi bahwa tangan Wahid di depan dada seperti mengenggam, mata melihat ke atas, mulut seperti miring ke kanan kiri secara perlahan dari posisi duduk menjadi terlentang.

“Saat itu Wahid mengenakan masker dan saksi melihat matanya mulai tertutup sembari mengucapkan dzikir beberapa kali di saat itu juga tangannya mulai melepas genggman,” sebutnya.

Setelah beberapa saat saksi menemukan Wahid dalam keadaan meninggal dunia, dengan memeriksa denyut nadi di tangan yang sudah tidak berdenyut.

Baca juga: Siap Bersaing di Galeri MasterChef Indonesia? Ikuti Audisinya Sekarang!


Saksi juga kata Kapolsek juga sempat berbincang kepada warga lain yang mengatakan bahwa Wahid mengidap penyakit epilepsi.

“Namun saksi beranggapan ini bukan penyakit yang dimaksud, karena pada saat dibuka oleh warga tidak ada busa yang keluar dari mulut sebagaimana ciri-ciri epilepsi,” jelas Kapolsek.

Diketahui juga Wahid memiliki tukang antar jemput dari rumah menuju ke pasar-pasar yang ada di Banjarbaru, yaitu saksi ketiga yang bernama Alfri Murjan

“Saksi ketiga yang juga tetangga biasanya berangkat pukul lima pagi mengantar dan menjemput kembali pukul sepuluh, namun pada saat kejadian hari ini, dia belum sempat menemuinya,” imbuh dia.

Baca juga: Kondisi Empat Pasar Terbengkalai, Begini Saran Wakil Rakyat Banjarbaru

Saksi tiga mendapat informasi dari warga bahwa Wahid jatuh, kemudian mendatanginya dan melihat sudah terlentang, mencoba mengangkat kepala untuk menyandarkan ke paha saksi, dan berusaha menghubungi keluarga. Saksi ketiga juga mengakui pernah melihat mengalami sesak nafas dua kali ketika Wahid kelelahan dan biasanya sembuh kembali.

Kemudian sekitar pukul 11.00 Wita, Tim Indentifikasi Polres Banjarbaru tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP.

“Jenazah Wahid dievakuasi ke Rumah Sakit Idaman untuk ditangani guna memastikan penyebabnya meninggal dunia,” tutup Kapolsek Cempaka. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie


iklan

Komentar

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca