Pembasahan Berulang di Area Ring 1 Karhutla Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Satgas Karhutla masih terus melakukan pembasahan area kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) secara berulang di wilayah Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Menurut Manager Pusat Kendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel, Ricky Ferdyanto, selama kurang 30 hari petugas melakukan beberapa upaya sebagai tindakan pencegahan Karhutla.

Salah satunya menyiram sebagian besar lahan gambut, semi gambut hingga hutan sekunder, dengan air yang bersumber dari irigasi dan embung.

“Untuk pembahasan kita memiliki empat zona prioritas dilakukan selama kurang lebih 30 hari, terutama area ring 1 atau sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarbaru,” ungkap Manager Pusdalop BPBD Provinsi Kalsel, Ricky Ferdyanto, Senin (18/9/2023).

Baca juga: Tiga Bupati di Kalsel Masa Jabatan Berakhir, Ini Nama Pejabat Pengisi Posisi

Zona prioritas pertama berada di belakang Bandara yang sempat terbakar, serta merupakan kawasan lahan dan hutan yang masih hijau.

Area yang masih hijau tersebut, kata dia harus terus dijaga agar tidak terbakar dengan cara membuat saluran pembasahan dibantu menggunakan mesin ekskavator.

Pihaknya menilai zona prioritas pertama sudah bisa teratasi dengan adanya saluran itu.

Alhasil mereka pun berpindah untuk melakukan pembahasan area di zona prioritas kedua.

Baca juga: Gema Maulid Nabi 14 Malam di Mahligai Pancasila Banjarmasin

“Zona prioritas kedua yakni di mana jika dilihat lahannya sudah ada beberapa yang terbakar berulang kali dan menimbulkan asap hingga saat ini, lalu kita melakukan pembahasan sekaligus memadamkan asap juga,” jelas dia.

Sejauh ini para petugas di lapangan mengaku belum menemukan kendala dalam memadamkan titik api tersebut.

Baca juga: SOP Khusus Jaringan Narkoba Fredy Pratama, Dilarang Pakai Medsos

Mulai dari personel gabungan, pasokan air, hingga bantuan alat selalu siap dikerahkan untuk menangani karhutla tersebut.

Sementara itu terpantau di lokasi, sejumlah posko didirikan untuk menjaga kawasan tersebut agar tidak dengan mudah dikuasai api yang kapan saja bisa timbul ke permukaan tanah.

Adapun pemadaman dan pembahasan lahan ini melibatkan berbagai personel dan bantuan dari Dinas PUPR, Dinas Kehutanan, Manggala Agni, dan personel BPBD Kalsel. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie