Connect with us

Kota Banjarbaru

Minta Proyek Bandara Tepat Waktu, Komisi III DPRD Kalsel Datangi Kantor Pusat AP I

Diterbitkan

pada

Bandara Syamsudin Noor yang baru diharapkan sudah beroperasi pada pertengahan 2019 mendatang. Foto : net

JAKARTA, Menyikapi adanya laporan keterlambatan proyek pembangunan Bandara Syamsudin Noor, Komisi III DPRD Kalsel, berkunjung ke Kantor Pusat PT Angkasa Pura I (Persero) di Jakarta, Jumat (12/1). Kedatangan mereka diterima oleh Direktur Teknik AP I, Polana B Pramesti dan GM Bandara Syamsudin Noor Wahyudi.

Pada pertemuan tersebut, Komisi III mengharapkan proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dapat selesai tepat waktu yaitu awal 2019. Demikian pula, dewan berharap agar status sebagai bandara internasional dapat diraih.

“Kami berharap proyek tersebut bisa selesai sesuai dengan yang ditargetkan pada awal 2019 nanti,” harap Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel Riswandi.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Teknik AP I Polana B Pramesti mengatakan, bahwa Angkasa Pura I optimis pengembangan Bandara Syamsudin Noor dapat selesai dan beroperasi penuh pada Juli 2019. “Juli 2019 full operation, tidak pakai parsial. Kami yakin sebelum pemilu selesai,” katanya.

Terkait permasalahan lahan, Polana yakin akan segera terselesaikan dan tidak akan mengganggu target waktu penyelesaian. Terkait hal lahan, GM Bandara Syamsudin Noor Wahyudi mengatakan bahwa lahan tembak TNI AU dan ahli waris Muhammad bin Abdul Rauf ditargetkan Februari 2018 selesai.

Sementara menyangkut status bandara internasional, Polana menjelaskan bahwa saat ini hal tersebut dikomunikasikan ke Kementerian Perhubungan dan mereka mendukung. “Namun perlu ada dukungan kementerian lain untuk pengubahan status ini. Jika bisa saya sarankan, Bapak Ibu anggota DPRD bisa berudiensi dengan Kemenhub terkait hal ini,” katanya.

Sebelumnya, Project Manager Bandara Syamsudin Noor, Taochid Purnomo Hadi mengatakan, pada tahun ini adalah merupakan paket dua, yakni infrastruktur, bangunan penunjang dan apron bisa selesai. “Perluasan apron sudah bisa dioperasikan. Disamping itu juga masih pekerjaan paket satu yakni terminal yang pengerjaannya sudah berjalan,” katanya, beberapa waktu lalu.

Adapun progres proyek pengembangan bandara hingga 31 Desember 2017 yakni untuk paket satu, pembangunan terminal yang masih dalam proses lelang. Paket dua berupa infrastruktur, bangunan penunjang dan apron. Dengan persentase progress 15.907 persen dan terjadi keterlambatan sekitar enam persen.

Disebutkannya, mengalami keterlambatan dikarenakan cuaca dan keterlambatan suply material. Serta masih adanya permasalahan tanah yang belum CnC yang hingga belum bisa dikerjakan. “Sedangkan pekerjaan yang sudah dilakukan adalah pekerjaan pengurukan tanah, pekerjaan pemancangan dan pekerjaan pengecoran struktur lantai,” terangnya. (cel/trb/ant)

 

Reporter : Cel/trb/ant
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->