Connect with us

Kota Banjarbaru

Lurah Kemuning Geram Warganya Dituduh Biang Sampah di Sungai

Diterbitkan

pada

Sampah di sungai kemuning yang merusak pemandangan di kampung pelangi Foto: rico

BANJARBARU, Sampah di sungai Kemuning merusak pemandangan di kawasan wisata Kampung Pelangi, Banjarbaru. Hal tersebut menjadi perhatian Pemko Banjarbaru yang langsung melakukan aksi bersih-bersih di kawasan tersebut. Namun, beberapa minggu berselang, sampah di kawasan tersebut muncul lagi meskipun sudah dibersihkan saat lebaran lalu.

Terkait keberadaan sampah tersebut, warga di bantaran Sungai Kemuning enggan dituduh sebagai penyebab. Mereka mengatakan, sampah yang berserakan bukan berasal dari mereka. Fauzan, salah seorang warga di bantaran sungai mengaku sudah lama menghentikan aktivitas membuang sampah ke Sungai Kemuning.

Namun sayangnya, warga di bantaran Sungai Kemuning khususnya di wilayah Kelurahan Kemuning kerap jadi sasaran justifikasi. Padahal tegasnya, mereka pun geram kerap disalahkan atas keberadaan sampah itu.

“Kita juga sudah lapor ke Kelurahan kalau itu bukan dari kita. Sampah itu biasanya di lempar warga dari atas Jembatan pas malam hari. Kalau kita warga di bantaran sungai saat ini justru gotong royong membersikan sampah di sungai,” tegasnya. (Baca: Sampah Menumpuk di Sungai Kemuning, Rusak Pemandangan Objek Wisata).

Lurah Kemuning, Fajar, mengklaim warga sudah tidak lagi membuang sampah di sungai. Bahkan dirinya berani menjamin jika warga yang berdiam di bantaran Sungai Kemuning bukan penyumbang sampah tersebut.  “Jangan warga kami yang dituduh buang sampah di Sungai Kemuning. kerap warga kita yang selalu disalahkan. Padahal kenyataannya tidak begitu. Mereka juga mengeluhkan ke saya, merasa tidak terima disalahkan,” katanya.

Fajar pun mengaku geram lantaran permasalahan sampah di Sungai Kemuning selalu musiman. Karena katanya, pihaknya sudah melakukan sosialisasi hingga memasang papan imbauan larangan membuang sampah di sungai.

“Tetap saja, ada warga yang nakal membuang dari atas jembatan saat lewat. Warga kita juga beberapa memergoki ada pengendara yang melempar sampah ke sungai ketika malam hari,” ceritanya.

Bahkan saking geramnya, Fajar bersama forum RT dan RW serta warga di kelurahan Kemuning pernah sampai harus siaga. Tepatnya di titik Jembatan yang kerap jadi sasaran pengendara untuk melempar sampahnya. “Kita tegur langsung. Bahkan ada yang kabur saat kita tegur. Kalau menindak atau apa, kita bukan wewenangnya. Yang jelas ini bukti kalau bukan warga kita yang membuang ke sungai,” paparnya.

Diakuinya sampah di Sungai Kemuning memang merusak pemandangan. Apalagi ketika air dangkal. Selain mencederai estetika, aroma yang dihasilkan kata Fajar juga kerap menyengat. Apalagi sampah kerap menumpuk di wilayah kelurahannya. Ini lantaran sampah dari hulu sungai terbawa arus dan mandeg di areanya.

Fajar mengaku sudah menjelaskannya ketika ada rapat di lingkup pejabat pemerintahan. Ia pun berharap agar ada tindakan untuk menindak pengendara yang membuang sampah dari atas jembatan. “Mungkin bisa lintas SKPD, semisal ada penegakan dari Satpol PP. Karena membuang sampah ke sungai juga ada aturannya. Kita dari Kelurahan serta warga siap turun tangan. Karena kalau dibiarkan, maka akan begini terus dan kesannya sampah itu dari warga sini,” pungkasnya. (Rico)

Reporter:Rico
Editor:Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->