Connect with us

VOA

Lawatan Biden, Buka Gerbang Diplomatik Israel dan Saudi

Diterbitkan

pada

Presiden AS Joe Biden akan memulai lawatan Timur Tengah dan dijadwalkan tiba di Israel hari Rabu (13/7). Foto: dok

KANALKALIMANTANAN.COM – Presiden AS Joe Biden Rabu (13/7) tiba di Israel untuk lawatan pertamanya ke Timur Tengah sejak menjabat. Dia akan terbang langsung dari Israel ke Arab Saudi, langkah yang disebutnya “simbolis.” Israel berharap lawatan itu akan membuka jalan bagi hubungan diplomatik penuh antara Israel dan Saudi.

Israel ingin mendengar Presiden Biden mengumumkan hubungan diplomatik antara Israel dan Arab Saudi dalam lawatan ke Timur Tengah yang dimulai Rabu.

Perdana Menteri baru Israel, Yair Lapid mengatakan, “Dari Yerusalem, pesawat Presiden Joe Biden akan terbang ke Arab Saudi. Dia akan membawa pesan perdamaian dan harapan dari kami. Israel mengulurkan tangan ke semua negara di kawasan, mengajak mereka membangun hubungan dengan kami, untuk menjalin hubungan dengan kami.”

Jonathan Rynhold adalah pakar hubungan Israel-Amerika di Bar Ilan University di Tel Aviv. Ia percaya, walaupun hubungan diplomatik tidak akan terwujud sekarang, Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman secara perlahan bergerak ke arah sana, sementara melakukan reformasi lainnya.

 

 

Baca juga: Laka Maut di A Yani Km 22 Banjarbaru, Libatkan Dua Mobil Tewaskan Pemotor

“Dia tahu bahwa Arab Saudi tidak akan mampu lagi membiayai seluruh kebutuhan negaranya hanya dari minyak. Itu sudah ada dalam pikirannya. Karena itu, mereka perlu melakukan modernisasi. Dan negara yang paling berhasil di kawasan itu dalam modernisasi, dan merupakan mitra ekonomi, adalah Israel. Secara strategis, satu-satunya negara yang terbukti mampu menahan Iran di Suriah dan di kawasan itu adalah Israel. Dan Saudi menghargai itu,” kata Rynhold.

Presiden Biden diperkirakan akan mengumumkan kelompok pertahanan regional mencakup Israel dan Arab Saudi, membangun pertemuan puncak baru-baru ini antara Israel dan negara-negara Arab yang menjadi mitra regionalnya.

Palestina tidak akan diajak masuk aliansi regional ini, malah telah menentangnya dengan keras. Meskipun akan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas, para pemimpin Palestina frustrasi karena lawatan Biden ke Timur Tengah lebih berfokus pada penguatan aliansi regional dengan Israel daripada menangani konflik Israel-Palestina.

Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengungkapkan, “Pertemuan normalisasi Arab, tanpa mengakhiri pendudukan, hanyalah ilusi, fatamorgana, dan hadiah gratis bagi Israel.”

Baca juga: Hati-hati! Penutup Lubang di Jalan Hasan Basri Amblas, Bahaya Intai Pengendara

Ketika singgah di Arab Saudi, Presiden Biden akan berusaha memperbaiki hubungan yang rusak akibat pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi, seorang warga Amerika, pada 2018.

Lawatan Biden diperkirakan sebagai upaya mendorong peningkatan produksi minyak OPEC untuk menggantikan minyak Rusia. (Kanalkalimantan/VOA)

Editor: VOA


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->