HEADLINE
Kemarau Hingga November, Karhutla Kian Mengancam Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Selatan (Kalsel) belum berakhir hingga masuk bulan Oktober. Bahkan diprediksi kemarau akan terus berlangsung hingga November mendatang. Kekeringan panjang dan bencana kebakaran akan makin membahayakan lingkungan serta kesehatan.
Pemerintah Provinsi Kalsel bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) strategi dan rencana tindak percepatan pengendalian Karhutla.
Rakor dilaksanakan langsung di Posko Lapangan Guntung Damar Kota Banjarbaru, Minggu (1/10/2023) sore.
Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Dr Alue Dohong dan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Hanif Faisol Nurofik.
Baca selengkapnya: Pemkab Banjar Desak Naik Status dari Siaga ke Tanggap Karhutla
Rakor juga diikuti Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar. Sekdaprov Kalsel mempertegas upaya-upaya yang harus dilakukan Pemprov Kalsel dalam penanggulangan Karhutla tahun ini. “Karena berdasarkan prediksi BMKG, hujan akan turun dalam pertengahan atau akhir November 2023.
Jadi dalam jangka waktu itu kita harus berkerja keras, berpikir, dan berjuang untuk pengendalian dan penanganan Karhutla saat ini,” kata Roy Rizali Anwar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana mengatakan, KLHK terus memonitor kondisi Kalsel untuk kejadian Karhutla dan memberikan dukungan untuk penanganannya.
Baca juga: Galeri Kembang Ilung Ingin Produk Pengrajin Dikenal Hingga Luar HSU
Wamen LHK mengevaluasi dan melakukan pemetaan penanganan perencanaan jangka menengah dan pendek segera diambil mengatasi Karhutla di Kalsel.
“Untuk jangka pendek Pemprov Kalsel menyediakan peta detail lokasi rawan Karhutla, serta sumber daya yang dimiliki, untuk memenuhi kebutuhan penanganannya,” kata Kadis Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel.
Selain itu, adanya keterkaitan kemitraan dengan pihak swasta untuk mendukung pendanaan selain dari anggaran pemerintah.
Baca juga: Pj Bupati HSU Pimpin Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Sementara itu, untuk penanganan jangka panjang instansi terkait diminta untuk melakukan inovasi terutama pencegahan Karhutla khususnya di lahan gambut.
“Karena kita ketahui kebakaran lahan gambut merupakan penyumbang gas rumah kaca yang berdampak pada kenaikan suhu bumi,” sambung Hanifah.
Hal ini penting dilakukan kata dia, mengingat kejadian karhutla terus terjadi dan selalu berulang di musim kemarau.
“Sehingga ini harus dapat dipetakan dan dicarikan solusi permanen, penanganan lebih optimal untuk tahun-tahun selanjutnya,” tegas dia. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : bie

-
Kabupaten Kapuas3 hari yang lalu
32 Desa di Empat Kecamatan Banjir, Pemkab Kapuas Kirim Logistik Bantuan
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Hadapi PSU 19 April, Bawaslu Banjarbaru Aktifkan Kembali Petugas
-
Kabupaten Banjar3 hari yang lalu
Safari Ramadan ke Lokgabang, Bupati dan Wabup Banjar Dapat Sambutan Hangat Warga
-
Kabupaten Kapuas2 hari yang lalu
Bantuan Logistik Banjir Dikirim, Camat Mantangai Terima Kasih Atas Nama Warga
-
HEADLINE2 hari yang lalu
66 Pelaku Usaha MinyaKita Nakal Diciduk Kemendag, Ini Modusnya
-
RELIGI2 hari yang lalu
Baznas HSU Salurkan 1.000 Paket Ramadan di Sembilan Kecamatan