Connect with us

Kalimantan Selatan

Kearifan Lokal Kalsel Harus Dibaca dan Ditulis Generasi Muda

Diterbitkan

pada

Sosialisasi budaya baca bertajuk pengelolaan sumber daya alam berbasis lokal yang dilaksanakan Dispersip Provinsi Kalsel, Kamis (16/5/2024) siang. Foto: rizki

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar acara sosialisasi budaya baca bertajuk “Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Lokal”.

Kegiatan ini berlangsung di aula Dispersip Kalsel Jalan Ahmad Yani kilometer 6 Kota Banjarmasin menghadirkan dua orang narasumber pegiat literasi nasional dan lokal.

Diantaranya Drs Muhammad Syarif Bando MM merupakan pustakawan ahli Perpustakaan Nasional RI. Dan seorang penulis lokal Kalsel, Randu Alamsyah.

Baca juga: Pipa Bocor, Suplai Air Bersih di Banjarmasin Barat dan Tengah Terhenti

Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, dan pegiat literasi Kalsel.

Kepala Disperisip Provinsi Kalsel, Dra Hj Nurliani Dardie mengatakan, kegiatan sosialisasi minat baca yang digelar Disperisap Kalsel dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional tahun 2024 yang diperingati setiap tanggal 17 Mei.

Dispersip Kalsel sengaja mengundang Muhammad Syarif Bando sebagai salah satu narasumber karena pengalaman sebagai Kepala Perpusnas RI sejak tahun 2016 sampai 2023.

“Kita sangat perlu menggali ilmu dan pengalaman beliau bagaimana menumbuh kembangkan minat baca tulis di Banua,” kata Nurliani.

Baca juga: Sekda HSU Sampaikan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2023, Ini Angka Detailnya

Dispersip Kalsel berharap kegiatan sosialisasi tersebut dapat menularkan minat baca bagi berbagai kalangan.

“Harapan kami selalu terpromosikan minat baca dan menulis,” pungkas Kadispersip.

Muhammad Syarif Bando dalam paparan mengajak generasi muda di Kalsel untuk mulai menulis, terutama tulisan tentang lokal konten. Kekayaan sumber daya alam dan kearifan lokal yang ada di Kalsel menurutnya perlu ditulis agar dapat dibaca oleh generasi selanjutnya. Termasuk sejarah Banjar kata Syarif Bando eksistensinya harus diangkat oleh generasi sekarang.

“Dimana akhirnya kita memiliki kecintaan, ternyata Kalsel sangat kaya sumber daya alam, sangat kaya kearifan lokal, dan kebijakan wisdom yang berkembang baik ditinjau segi keagamaan maupun dari segi tatanan sosial masyarakat Kalsel,” ujarnya.

Baca juga: Permudah Kebutuhan Transaksi Jemaah Haji di Tanah Suci dengan BRImo

Mantan Kepala Perpunas RI ini mengakui kemajuan yang dilakukan Dispersip Kalsel dalam menumbuhkan minat baca dan literasi di Kalsel, diantaranya dengan mengembangkan perpustakaan dan penyaluran buku-buku di daerah.

“Kalsel termasuk salah satu provinsi yang punya implementasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang sudah menghasilkan talenta-talenta yang punya usaha mikro, itu yang tadinya betul-betul tidak tersentuh,” ujarnya.(Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter: rizki
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->