Connect with us

HEADLINE

Karhutla Berkurang, Banjir Intai Wilayah Kalsel

Diterbitkan

pada

Luapan air saat hujan lebat merendam permukiman warga di bantaran sungai wilayah Kota Banjarbaru, pada Februari 2023 lalu. Foto: dok.kanalkalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Status bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) akan ditarik jika jumlah titik api di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai berkurang sampai November mendatang.

Diprediksi memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel melakukan mitigasi upaya antisipasi bencana banjir dan tanah longsor.

Mengingat Kalsel salah satu provinsi yang berpotensi rawan banjir dan tanah longsor.

BPBD Kalsel pun telah melakukan berbagai persiapan, salah satunya langkah mitigasi berkoordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota, serta instansi terkait kesiapan dan pengecekan Alat Early Warning System (EWS).

Baca juga: Tangkap Kelompok Remaja ‘Pasber 027’, Mapolresta Banjarmasin Dipenuhi Karangan Bunga

Sekretaris BPBD Kalsel, Iswantoro mengatakan, mitigasi bencana tersebut bercermin pada bencana banjir besar tahun 2021 dan disusul pada tahun 2022 yang melanda beberapa daerah di Kalsel.

“Kordinasi sudah kita lakukan sebelum musim hujan masuk, sebagai langkah antisipasi dan kesiagaan Pemprov Kalsel menghadapi ancaman bencana banjir dan tanah longsor,” kata Sekretaris BPBD Kalsel.

Dirinya menegaskan untuk membentuk tim EWS yang terdiri dari beberapa personil untuk melakukan antisipatif.

Baca juga: Komplotan Emak-emak Gasak Ratusan Baju Muslim di Banjarbaru, Terekam CCTV Dibekuk Polisi

Seperti diketahui beberapa daerah tidak lepas dari dampak banjir, seperti di Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru hingga terparah banjir sempat menyapu wilayah Barabai, Hulu Sungai Tengah.

Kepala Sub Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Ariansyah menyampaikan bagaimana mekanisme penggunaan alat EWS yang ada, jika prosedur aktivasi sirine, atau informasi terkait dengan ketinggian permukaan air di sungai atau di waduk termasuk juga pergeseran tanah yang berpotensi longsor.

Melalui alat EWS, BPBD Kalsel juga mengerahkan sejumlah relawan di lapangan serta berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Tim yang dikerahkan tersebut nantinya akan memberikan informasi  kepada Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kalsel.

Baca juga: BPBD Banjar: Empat Titik Karhutla Terjadi Hari Ini

“Ketika menerima laporan maka selanjutnya menunggu persetujuan dari Kepala Pelaksana BPBD setempat untuk mengaktifkan atau menyalakan sirine,” pungkas Ariansyah.

Untuk diketahui  saat ini kondisi Karhutla di wilayah Kalsel mulai terkendali usai upaya penanganan pemadaman baik oleh Satgas darat maupun Satgas udara gencar dilakukan

Turunnya hujan di sejumlah wilayah dalam dua pekan terakhir juga ikut membantu berkurangnya Karhutla, termasuk Karhutla di wilayah ring satu kawasan Bandara Syamsudin Noor yang selama ini menjadi penyebab utama kabut asap.

Saat ini pun hanya ada dua helikopter patroli dan dua helikopter water bombing yang beroperasi di Kalsel hingga status siaga bencana dicabut pada bulan November mendatang. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->