Connect with us

Politik

Kaopspus Tinjau Kesiapan Pengamanan Pemilu 2019 di Kalsel

Diterbitkan

pada

Komjen Unggung melihat kesiapan pengamanan pemilu 2019. Foto: tribun

BANJARMASIN, Berbagai persiapan dilakukan jajaran Polda Kalsel untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu 2019. Wujud kesiapan tersebut digelar melalui Operasi Mantap Brata (OMB) yang sudah dilakukan mulai 20 September2018 hingga 20 Oktober 2019 atau selama 224 hari.

Guna meninjau pelaksanaan OMB di Kalsel, Kaopspus OMB 2018 Polri, Komjen Unggung Cahyono  melihat kesiapan jajaran Polda Kalsel, Senin (19/11). Pada kesempatan tersebut, Komjen Unggung juga emberikan arahan supervisi OMB.

Komjen Unggung yang juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri ini mengatakan, rentang penjang operasi tersebut meliputi masa kampanye, masa tenang, pemugutan suara, perhitungan suara, dan penetapan hasil pemilu 2019, hingga pelantikan anggota DPR,DPD, DPRD, dan pelantikan Presiden dan Wakil terpilih.

Usai meninjau sejumlah kesiapan jajaran Polda Kalsel, Komjen Unggung menyampaikan bahwa apa yang dilakukan sudah cukup kondusif. “Kondisi Kalsel sejauh ini ia lihat kondisinya aman terkendali. Saya pernah tiga tahun menjadi Asisten Operasi Kapolri tidak pernah ke Kalsel, berarti Kalsel aman. Alhamdulillah,” terang Komjen Unggung.

Sebelumnya, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Subiyanto saat Rapat Koordinasi (Rakor) tiga Pilar Pengamanan Pemilu 2019 di Gedung Ideham Chalid Setdaprov Kalsel, Rabu (26/9) melihat dari indikasi nasional bahwa kelemahan pemilu terletak pada ketidakdewasaan masyarakat dalam berpolitik. Artinya bahwa saat ini sudah agak menonjol politik identitas. Hal itu sudah dirasakan sejak pilkada yang lalu. Tugas TNI adalah membantu KPU untuk menyampaikan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap kedewasaan berpolitik.

“Saya tidak menghendaki ada tindakan represif atau tindakan hukum yang mengharuskan kita berhadapan dengan masyarakat. Persoalan itu harus kita selesaikan bersama sebagai upaya preventif,” jelasnya.

Sementara Kapolda Irjen Yazid Fanani menegaskan keberhasilan dalam menjaga kondisi harmonis di tahun politik ini harus ditopang dari kolaborasi atau kerjasama. “Kita harapkan masing-masing pihak, ada TNI, polri , penyelenggara pemilu dan pemda harus berada dalam satu garis. Kita petakan kira-kira tantangan yang kita hadapi itu apa. Lalu kita persiapkan pengamanan,” terangnya.

Dia juga mengharapkan agar pada pelaksanaan Pemilu 2019 dapat berjalan dengan baik tanpa ada hambatan. Menurut kapolda, pihaknya memang sudah melakukan pemetaan. Dalam koordinasi tiga pilar, pemetaan disinkronkan dengan berkoordinasi dengan KPU.

Di sisi lain, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor mengatakan, dirinya sudah meminta aparat untuk mengambil tindakan tegas jika ada pengganggu keamanan Pemilu. “Saya sudah minta kepada TNI Polri kalau ada yang sudah tidak bisa ditolerir lagi, kita harus ambil tindakan tegas, terukur. Titik ! tidak pakai koma,” tegasnya.

Dalam menghadapi momentum Pemilu, Sahbirin mengajak semua pihak merapatkan barisan dan memantapkan niat dan semangat untuk menyukseskan pesta demokrasi tersebut. “Kita ingin melewatkan momentum ini dengan selamat. Supaya bisa selamat, kita harus bersatu padu, gotong royong dan tidak berbuat hal-hal yang dapat merugikan rakyat. Tetapi harus justru menyelamatkan rakyat. Kita ingin Pemilu 2019 berjalan sukses, nyaman dan memberikan kebahagiaan bagi rakyat dan kita semua,” harapnya. (rico/trb)

Reporter: Rico/trb
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->