Kabupaten Banjar
Ini Tiga Dampak Kemarau yang Hantui Kabupaten Banjar
MARTAPURA, Beberapa daerah di Indonesia tengah mengalami masa kekeringan atau musim kemarau. Di langsir dari BMKG Provinsi Kalimantan Selatan, awal musim kemarau ditandai dengan jumlah curah hujan selama satu dasarian lebih kecil dari 5o mm dan diikuti minimal 2 (dua) daarian berikutnya secara berturut-turut. Permulaan awal musim kemarau, bisa lebih awal (Maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya.
Berdasarkan prakiraan musim kemarau yang disusun berdasarkan hasil pantauan kondisi fisis atmosfer dan data curah hujan yang diterima dari stasiun dan pos pengamatan curah hujan di wilayah Kalsel, untuk Kabupaten Banjar dilanda musim kemarau dari Awal Mei dan disusul awal Juli. Lantas apa saja dampak yang terjadi saat musim kemarau? Simak tiga fakta dampak musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Banjar berikut:
- Luas Karhutlah Capai 225,6 hektare
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar I Gusti Nyoman Yudiana mengatakan, titik-titik api di Kabupaten Banjar tersebar seperti di kawasan Desa Indra Sari Kecamatan Martapura, kawasan di belakang Polsek Desa Sungai Rangas Martapura Barat, jalan Gebernur Sarkawi Gambut, dan terakhir di Desa Tungkaran dan Desa Indrasari Kecamatan Martapura Kota.
“Kami monitor banyak sekali titik api yang di padamkan hingga sampai Agustus ini. Terakhir hingga kemarin yang ada di kawasan Tungkaran dan Indra Sari malam tadi hingga pukul 21.00 Wita api sudah kami kuasai sepenuhnya,†ujarnya.
Ditambahkan Nyoman, dalam melakukan aksi pemadaman di kawasan hutan dan lahan ini tidak hanya dilakukan oleh BPBD Kabupaten Banjar saja. Namun juga melibatkan TNI, POLRI, PMI, Satpol PP, Linmas, masyarakat dan pemadam kebakaran di Kabupaten Banjar.
Adapun kebakaran yang melanda Kabupaten Banjar sejak beberapa bulan yang lalu disinyalir diakibatkan oleh dua factor seperti oknum yang belum tertangkap dan factor alam sehingga menyebabkan tingginya angka kebakaran tersebut.
“Prediksi BMKG jika dilihat berdasarkan musim kemarau tingkat kebakaran mungkin akan terus berlanjut dan mulai menurun hingga awal September, hingga saat ini sudah ada sebanyak 225.6 hektare lahan dan hutan yang sudah terbakar di Kabupaten Banjar†sahut Nyoman.
Disamping itu Nyoman juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarangan untuk membuang punting rokok, melakukan pembukaan lahan dengan cara pembakaran, dan jika ada titik api diharap melaporkan, sehingga pihaknya bisa menanggulangi titik api tersebut tidak menyebar dan meluas ketengah pemukiman masyarakat.
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Manusia Silver Terjaring Satpol PP Banjarbaru, Orangtua Libatkan Anak Mengemis di Lampu Merah
-
HEADLINE19 jam yang lalu
Modal Menang Pileg 13 Kursi, Golkar Pede Calon Sendiri di Pilgub Kalsel 2024
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Brio Ugal-ugalan Tabrak Polisi, Kabur saat Dihentikan di Flyover A Yani Km 4,5 Banjarmasin
-
Ekonomi3 hari yang lalu
Lapak Jasa Penukaran Uang Pinggir Jalan di Banjarmasin, Hadir saat Ada Layanan Resmi Perbankan
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Dapati Kafe dan Biliar Buka Malam Ramadan di Banjarbaru
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Brio Tabrak Polisi dan Sepeda Motor di Banjarmasin Berawal dari Melawan Arah