Connect with us

Kota Banjarbaru

Imbas Pindah Ibu Kota Kalsel, Banjarbaru Harus Siapkan Sanitasi Permukiman yang Baik

Diterbitkan

pada

Kick-off meeting implementasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) pada program PPSP di Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kota Banjarbaru Kamis (14/4/2022). Foto: medcenbjb

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menyusul Banjarbaru yang ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi (IKP) Kalimantan Selatan, perpindahan IKP akan membawa dampak diantaranya Kota Banjarbaru akan semakin maju, perekonomian akan semakin tumbuh, muncul kawasan-kawasan baru dan sebagainya. Namun hal tersebut juga akan membawa dampak buruk jika tidak ditanggulangi sedari awal, salah satunya adalah terkait sanitasi permukiman penduduk.

Melihat hal tersebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia merealisasikan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di Banjarbaru, diawali dengan melakukan kegiatan kick-off meeting implementasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) pada program PPSP di Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kota Banjarbaru Kamis (14/4/2022).

Kick-off meeting dipimpin Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Drs H Said Abdullah MSi bersama Kepala Bappeda Kanafi SIP MM, Kepala Balai Prasarana Permukiman Kalsel Kementerian PUPR yang diikuti perwakilan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di Pemerintah Provinsi Kalssl dan Kota Banjarbaru.

Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari kick-off meeting di tingkat provinsi yang dilaksanakan Balai Prasarana Permukiman Kalsel Kementerian PUPR sebagai koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi lebih baik.

 

Baca juga  : Kronologi Korban Begal Malah Jadi Tersangka Pembunuhan di Lombok Tengah

Pemerintah daerah diharapkan memiliki kebijakan yang mendukung pemenuhan standar pelayanan minimum bidang sanitasi khususnya air limbah dan persampahan sehingga program PPSP dapat berjalan sesuai rencana dengan hasil akhir sistem sanitasi layak dan aman dapat tercapai dengan baik.

Sekda Banjarbaru Drs H Said Abdullah menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Banjarbaru telah menata kawasan bantaran Sungai Kemuning, hal ini merupakan capaian yang besar karena yang dulunya kawasan bantaran Sungai Kemuning merupakan kawasan yang kurang tertata, sanitasi buruk, dan lingkungan yang kurang asri.

“Penataan bantaran Sungai Kemuning ini bisa terlaksana berkat dukungan dari semua pihak, terutama masyarakat dan sekarang menjadi salah satu ikon Kota Banjarbaru,” ujarnya.

Kedepan Pemerintah Kota Banjarbaru akan menata tempat-tempat kumuh, sungai-sungai dan guntung-guntung, upaya mencegah banjir.

 

Baca juga  : Serudukan Maut Honda Jazz: Polisi Sebut Pengemudi Kehilangan Kendali, Perempuan 24 Tahun Tewas Jadi Korban

Sekda menambahkan selain melakukan penataan kawasan, juga dilakukan pengawasan dan penertiban terhadap kawasan yang telah ditata, agar terus terjaga dengan baik dan tidak kembali menimbulkan kesemrawutan.

Menurut Sekda, kawasan yang kumuh akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak-anak atau kondisi stunting. Dengan melakukan penataan kawasan yang salah satunya dengan pengelolaan sistem sanitasi yang baik maka secara tidak langsung akan mencegah kondisi stunting pada anak-anak di Kota Banjarbaru yang merupakan generasi penerus bangsa.

“Adanya PPSP dari Kementerian PUPR ini, maka Pemerintah Kota Banjarbaru akan terbantu dalam mengelola sistem sanitasi permukiman, terutama kawasan kumuh kota, dapat membantu pemerintah kota menanggulangi masalah sanitasi dampak dari perpindahan ibu kota Kalsel. Pastinya permukiman di Kota Banjarbaru akan terus bertambah yang akhirnya akan memunculkan limbah rumah tangga,” bebernya. (Kanalkalimantan.com/al)

Reporter : al
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->