Connect with us

Pendidikan

Guru Harus Tingkatkan Literasi, Dalam Tas Harus Ada Buku Bacaan


Dialog Literasi Gelaran Balai Bahasa Kalimantan Selatan


Diterbitkan

pada

Dipandu Kepala Balai Bahasa Kalimantan Selatan Imam Budi Utomo sebagai moderator, dua orang pembicara yakni Prof Dr Dadang Sunenda MHum dan Prof Dr Suminto A Sayuti memberikan penjelasan dalam Dialog Literasi untuk tenaga pendidik. Foto : bie

BANJARBARU, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof Dr Dadang Sunendar MHum menghimbau para guru untuk membekali diri dan peserta didik kemampuan baca dan tulis.

“Ini harus dilakukan secara terus-menerus,” kata Dadang Sunendar saat acara Dialog Literasi yang digelar Balai Bahasa Kalimantan Selatan, Senin (3/12).

Dialog dengan tema Melalui Dialog Literasi Kita Tingkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad ke-21 di Aula Balai Bahasa Kalsel, diikuti sebanyak 160 peserta se-Kalimantan Selatan.

Menurut Dadang Sunendar, peserta didik perlu membaca soal apa yang disenangi dan menulis apa yang didapat dari pengamatan mereka.

“Dengan cara demikian,  kemampuan literasi anak akan bisa berkembang dengan baik. Literasi itu berkaitan dengan  bagaimana memanfaatkan potensi yang ada di dalam diri anak dan lingkungan  mereka untuk meningkatkan kemampuan literasi membaca dan menulis. Mengapa membaca dan menulis yang dilakukan pertama? Jawabnya,  tidak ada literasi lain tanpa membaca dan menulis. Inilah  menjadi kunci pembuka. Tidak ada ilmu pengetahuan di dunia ini tanpa membaca dan menulis.,” kata Dadang.

Prof Dr Dadang Sunendar MHum juga mengatakan, Badan Bahasa sebagai koordinator literasi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, salah satunya peningkatan profesionalisme guru. “Guru harus meningkatkan tingkat literasinya. Diharapkan dalam tas para guru ada buku bacaan,” ujarnya.

Dadang Sunendar, bersama Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jogjakarta Prof Dr Suminto A Sayuti, menegaskan, untuk menjawab tantangan zaman, maka setiap orang harus sering membaca agar pintar.

Dadang Sunendar menandaskan, kemampuan literasi guru harus semakin makin baik. “Guru tidak cukup menyuruh, tapi harus memberi teladan, guru yang pertama yang harus sering membaca,” ujarnya.

Kepala Balai Bahasa Kalimantan Selatan Drs Imam Budi Utomo mengatakan, dialog ini diikuti sebanyak 160 peserta, dan 120 orang diantaranya adalah guru.

“Banyak yang meminta menjadi peserta, namun terpaksa dibatasi karena keterbatasan tempat,” ucapnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Sartiyuni SSos mengatakan, literasi tidak hanya membaca dan menulis, melainkan dalam lingkup luas, seperti melalui seni Madihin, Hadrah, Baayun Maulid, dan sebagainya.

“Di Banjarbaru tiap bulan puasa ada kegiatan tadarus puisi, yakni membaca puisi dari sastrawan nasional. Ini salah satu upaya untuk meningkatkan literasi di Banjarbaru,” ujarnya. (bie)

Reporter : Bie
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->