Connect with us

HEADLINE

Diduga Terserang DBD, Anak Lelaki 12 Tahun di Banjarmasin Meninggal Dunia

Diterbitkan

pada

Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) kembali khawatirkan warga Kota Banjarmasin karena diduga sebabkan seorang anak meninggal dunia. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN –  Penyakit Demam Berdarah Dengue (DPB) mengintai warga Banjarmasin. Teranyar dikabarkan ada kasus serangan DBD yang tersebar melalui gigitan nyamuk aedes aegypti meninggal dunia.

Itu dialami keluarga Suriansyah yang harus kehilangan cucunya meninggal dunia akibat positif DBD.

Anak lelaki bernama Khairil umur 12 tahun, warga Gang Cahaya Pemurus Luar RT 21, Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin itu meninggal dunia pada awal Mei 2023 lalu karena positif DBD.

“Yang kena DBD itu cucuku, meninggal dunia” kata Suriansyah, Ketua LSM Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat-IB) Kota Banjarmasin kepada kanalkalimantan.com, Kamis (18/5/2023) siang.

Baca juga: Tak Lanjut di Eropa, Bagus Kahfi Pilih Kembali ke Barito Putera

Sementara itu, dua orang anaknya bernama Rahmiah (25) dan Helda (24) juga harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daeraj Ulin Banjarmasin karena dinyatakan positif DBD akibat gigitan vektor penyebab nyamuk tersebut.

Dikatannya, untuk anaknya Rahmiah sempat dirawat di IGD sekitar enam jam dan akhirnya dibolehkan pulang ke rumah karena sudah dinyatakan sehat.

Sedangkan anaknya bernama Helda hingga saat ini masih dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin karena kondisinya belum pulih.

“Kalau Helda umur 24 tahun keadaanya sangat lemah rawat inap sampai sekarang,” ujarnya.

Masih kata Ketua LSM Pekat-IB ini menyayangkan lambatnya penanganan instansi kesehatan setempat setelah dirinya melaporkan kasus DBD yang menimpa keluarganya.

Padahal dirinya berharap Puskesmas atau Dinas Kesehatan dapat melakukan fogging (pengasapan) di wilayahnya agar kasus DBD bisa dicegah dan tidak menyebar ke warga lain.

“Kalau menerima laporan dari masyarakat tentang DBD cepat ambil tindakan jangan nunggu surat dari rumah sakit. Kalau perlu mereka yang jemput bola hubungi rumah sakit yang menangani korban kalau memang itu persyaratan fogging,” ujarnya.

Baca juga: Sidang Korupsi Mantan Bupati HST, Catatan Saldo Rekening Tiga Bank Diungkap

Dirinya bersama warga gang Cahaya, Pemurus Luar, Kecamatan Banjarmasin Timur meminta petugas kesehatan dapat melakukan tindakan pencegahan dengan rutin melakukan fogging.

“Kalau perlu adakan fogging setengah bulan sekali,” harap Suriansyah. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter: rizki
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->