Connect with us

HEADLINE

Dari Panggung ke Jalanan, Jantra Peniup Seruling yang Masih Bertahan Kala Usia Senja

Diterbitkan

pada

Jantra, pemain suling orkes dangdut yang memilih tampil di jalanan. Foto: Rizki

KANALKALIMANTAN, COM, BANJARMASIN – Jika biasanya bermain seruling dilakukan di panggung-panggung, lain halnya dengan seorang lelaki di Kota Banjarmasin yang memainkan alat musik dari bambu itu di jalanan.

Jantra, biasa orang memanggil lelaki berusia 74 tahun kelahiran Muara Teweh, Kalimantan Tengah ini. Lelaki berusia sudah senja ini sangat piawai memainkan seruling sambil mengiringi sebuah lagu dangdut, bahkan sekaligus mengiringi setiap bait-bait lagu yang dimainkan.

Jantra telah puluhan tahun tinggal bersama keluarga di Kelurahan Pekapuran Laut, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Baca juga: El Nino Bertahan Sampai Akhir Tahun, BMKG Syamsudin Noor Prediksi Hujan di Oktober

Karirnya bermusik berawal dari anggota orkes dangdut Gelora yang tenar di Banjarmasin pada 90-an, sebelum muncul musik elekton atau organ tunggal sekarang ini.

“Dahulu lagi muda keliling ikut orkes Gelora waktu dulu, tapi orkes dangdut wahini (Sekarang, red) hampir tidak ada lagi, lebih banyak musik gambus,” ungkapnya.

Semasa tampil panggung ke panggung orkes dangdut awal tahun 2000-an sudah berkurang, Jantra memilih untuk bekerja serabutan sambil menunggu jika ada panggilan bermain musik di acara resepsi pernikahan mengiringi musik gambus atau elekton.

Baca juga: Pasar Murah di Landasan Ulin Timur Ludes Tak Lebih dari Satu Jam

Sayangnya, kepiawaian meniup bilah bambu berlubang di panggung kembali sempat terhenti ketika pandemi Covid-19 melanda di akhir tahun 2019. Dia yang dulunya aktif memainkan seruling dari panggung ke panggung, kini memilih untuk beralih ke jalanan.

“Mulai covid tadi sebarataan (Semuanya) hancur, bahkan saat ini pun hanya sesekali saja ikut musik gambus dan lebih sering di jalan,” ungkapnya.

Alasan Jantra memilih ke jalanan, sebab saat ini hampir tidak pernah ada lagi panggilan untuk tampil diterimanya. Apalagi menurutnya musik saat ini telah beralih ke gambus atau organ tunggal, sehingga tidak dibutuhkan lagi pemain suling sepertinya.

Baca juga: Gelapkan Kredit Rp2,7 Miliar Bank BUMN di Banjarbaru, Dua Terdakwa Disidang

Jantra mengaku biasa mangkal memainkan serulingnya di tempat-tempat keramaian seperti pasar, terminal, maupun di kawasan wisata.

Seperti pada Kamis (24/8/2023) siang, lelaki paruh baya ini memainkan seruling di kawasan wisata Siring 0 Kilometer, jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin

Hampir setiap hari ia berkeliling Kota Seribu Sungai dengan membawa sebuah speaker musik dan mikrofon, serta satu set seruling berbagai ukuran yang suda dimiliki sejak saat aktif manggung.

Jantra mengaku selama ini tidak pernah ada penolakan dari masyarakat, sebab rata-rata orang suka mendengarkan musik yang dimainkanya, sebab tidak semua orang dapat memainkan suling dengan merdu sambil mengikuti bait-bait lagu.

Bahkan lelaki yang pantai disebut kakek ini tidak hanya dapat mengikut satu genre musik dangdut saja, ia juga piawai mengikuti lagu yang bergenre Arab, Mandarin, dan Sunda.

“Pengalamanku lagu Sunda, lagu Arab, lagu dangdut, dan lagu Cina, aku menguasai di situ,” ungkapnya.

Baca juga: Mantan Pembakal Anjir Seberang 1 Pasar Diganjar 2 Tahun Penjara

Jantra juga menguasai teknik bagaimana cara mengubah suara ke berbagai genre musik dengan bermodal sebuah plaster. Plaster berwarna kuning itu digunakannya menutup lubang-lubang suling untuk menyesuaikan dengan suara yang diinginkan.

“Tidak banyak orang bisa cara ini, padahal ada rahasianya,” ungkapnya sambil mempraktekkan cara mengubah suara suling.

Sementara itu, pendapatannya selama ini dalam memainkan musik di tempat keramaian juga dikatakan cukup untuk kebutuhan keluarga sehari-hari.

“Kalau di jalan Alhamdulillah dapat aja 100 sampai 150 ribu sehari, tapi tidak setiap hari saya turun karena sambil kerja serabutan lain,” akunya.

Di usianya yang sudah lanjut, Jantra belum ada rencana untuk berhenti bermain musik suling, sebab menurutnya ia bermain musik bukan hanya untuk menghibur orang lain akan tetapi juga untuk menghibur diri sendiri.

“Sambil menghibur diri, sambil kita menghibur orang. Jadi aku dulu yang menghayatinya baru orang, semerdu-merdunya aku mainkan,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : rizki
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->