Connect with us

Kota Banjarbaru

Dari Bandung Mencari Nafkah dan Berkah Aksi Bela Palestina di Banjarbaru

Diterbitkan

pada

Iip (38) penjual bendera Palestina di lapangan dr Murdjani rela terbang ke Kota Banjarbaru untuk mencari nafkah sekaligus berdonasi. Foto: Wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Semarak Aksi Bela Palestina di lapangan dr Murdjani Banjarbaru, Kalimantan Selatan membawa berkah bagi pencari nafkah, tak terkecuali bagi penjual bendera dan atribut pernik khas Palestina.

Salah satunya, adalah Iip (38). Pria asal Bandung, Jawa Barat itu sejak beberapa bulan terakhir sibuk berjualan bendera Palestina di tengah-tengah aksi.

Kota Banjarbaru pun menjadi kota tujuan ke sembilan yang ia singgahi untuk eksis berjualan bendera setelah Jakarta, Surabaya, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jambi, Cilegon, Karawangan, hingga Depok.

Baca juga: Tangis dan Takbir dalam Aksi Bela Palestina di Lapangan Murdjani

“Baru mendarat kemarin dari Bandung langsung ke sini dengan modal nekad saja saya keliling setiap ada aksi bela Palestina,” kata Iip (50), penjual bendera Palestina kepada Kanalkalimantan.com, Minggu (3/12/2023) siang.

Iip mengatakan, dirinya bersama empat temannya berangkat dari Bandung sehari sebelum acara

Satu rombongan membawa ribuan bendera dengan berbagai ukuran, syal, ikat kepala, hingga stiker khas Palestina.

Baca juga: Waspada Terjadinya Pneumonia Akibat Mycoplasma Pneumonia pada Anak di Indonesia

Barang yang dijual dengan harga yang bervariasi, seperti bendera dijual dengan harga mulai dari Rp10.000, Rp35.000 , hingga Rp55.000.

Untuk syal ia menjual seharga Rp 75.000, stiker Rp5.000 dapat empat dan ikat kepala dihargai Rp10.000.

Dirinya mengatakan modal yang dipakai untuk berjualan sebesar Rp9 juta. Ia pun mengaku omzet yang didapat masih belum menentu setiap berangkat.

Baca juga: Disdikbud HSU Apresiasi Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar dari Program Guru Penggerak

“Ada yang dapat Rp2 jutaan, gak menentu kadang kalau ada acara akbar jualan jelek, tapi acara kecil jualannya bagus. Alhamdulillah hari ini di Banjarbaru lumayan karena pertama kali jadi antusiasnya tinggi,” jelas Iip.

Dengan penghasilan yang tak menentu itu, Iip mengaku tetap bersyukur karena ia masih bisa menyisihkan sebagian pendapatanya untuk berdonasi bagi Palestina.

Meski di sisi lain juga, perjuangan dirinya berjualan tak selamanya mulus. Seperti katanya, ada saja konsumen atau pembeli yang masih membanting menawar harga barang dengan sangat murah.

Baca juga: Jumlah Penonton Piala Dunia U-17 di Indonesia Lampaui Target FIFA

Iip dan lima orang rekannya memproduksi kecil-kecilan bendera dan atribut Palestina di Bandung. Mereka, kemudian bergegas menjualnya di setiap aksi bela Palestina yang dilaksanakan.

“Produksi kecil-kecilan dengan karyawan pedagang juga lima orang tapi mereka jualan wilayah Jawa Barat aja, jadi cuma saya yang nyebrang,” sebut dia.

Sebelum maraknya aksi bela Palestina ini, keseharian Iip adalah berjualan atribut-atribut nonton bola hingga event konser di Jakarta.

Baca juga: Pipa Bocor di Sutoyo S, Distribusi Air di Banjarmasin Barat Macet

“Biasanya di event-event bola seperti kemarin Piala Dunia U-17 kita ngejar itu, dengan modal sendiri. Karena bulan-bulan ini ramai aksi bela Palestina maka kita ikut meramaikan sekaligus berdonasi,” tutup Iip.(Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->