Connect with us

Kabupaten Hulu Sungai Utara

Disdikbud HSU Apresiasi Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar dari Program Guru Penggerak

Diterbitkan

pada

Kepala Disdikbud HSU Jumadi saat hadir dalam lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar dan mengunjungi stand festival panen hasil belajar Calon Guru Penggerak (CGP). Foto: diskominfohsu

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Jumadi mengapresiasi lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar yang digelar angkatan 8 Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Kabupaten HSU.

Kegiatan diisi dengan memamerkan karya panen hasil belajar selama 6 bulan oleh Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 8 dari perwakilan Guru TK, SD, SMP, SMA/SMK dan SLB, yang berlangsung selama dua hari di Aula Gedung Aneka Guna Kabupaten HSU, Sabtu (2/12/2023).

Kepala Disdikbud HSU, Jumadi mengaku menyambut baik dan mengapresiasi program guru penggerak yang menampilkan hasil lokakarya oleh calon guru penggerak.

Baca juga: Tangis dan Takbir dalam Aksi Bela Palestina di Lapangan Murdjani

“Dengan menampilkan hasil lokakarya ini dapat meningkatkan SDM guru penggerak yang memiliki bakat dan potensi kemampuan,” katanya.

Ia menambahkan dengan adanya program PGP ini, kreatifitas guru akan semakin meningkat.

“Kalau gurunya sudah unggul, kreatif dan inovatif maka akan menular pada siswanya,” imbuhnya.

Baca juga: Pipa Bocor di Sutoyo S, Distribusi Air di Banjarmasin Barat Macet

Sementara, Perwakilan Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Selatan, Edy Masridhan, selaku penyusun program, anggaran dan pelaporan mengatakan, kegiatan ini merupakan puncak dari pelaksanaan program PGP,

Melalui kegiatan inilah CGP diberi ruang untuk membuktikan bahwa dengan mengikuti PGP mereka adalah orang yang sudah memenuhi kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran.

“Karena mereka mampu menggerakkan sebuah ekosistem di sekolah dan mampu menyelenggarakan program-program yang berdampak pada murid,” kata Edy.

Baca juga: Waspada Terjadinya Pneumonia Akibat Mycoplasma Pneumonia pada Anak di Indonesia

Ia menjelaskan, PGP dilaksanakan selama 6 bulan dengan 310 jam pelajaran.

Dalam PGP, CGP mempelajari modul pembelajaran yang terdiri dari 10 modul dalam 3 paket modul pembelajaran dengan ruang lingkup materi antara lain paradigma dan visi guru penggerak, praktik pembelajaran yang berpihak pada anak, serta pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sekolah.

Strategi PGP meliputi pembelajaran daring fokus pada mengenalkan materi dan konsep, pendampingan luring fokus pada merefleksikan penerapan pembelajaran, serta lokakarya luring fokus pada melatih keterampilan dan merefleksikan pengalaman bersama rekan sejawat.

Baca juga: Jumlah Penonton Piala Dunia U-17 di Indonesia Lampaui Target FIFA

“Saya berharap CGP menjadi guru yang mandiri, dan reflektif, berpihak pada murid, memiliki manajemen pembelajaran yang baik, serta dapat melakukan inovasi dan kolaborasi dalam pengembangan pembelajaran,” pungkasnya.(Kanalkalimantan.com/dew)

Reporter : dew
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->