Connect with us

Kanal

Dampak Kemarau Panjang, Selain PDAM Batola Air Isi Ulang Juga Terasa Asin

Diterbitkan

pada

Aliran sungai Barito di Kabupaten Batola terintrusi air laut dampak kemarau panjang. Foto : rendy

MARABAHAN, Imbas musim kemarau panjang di Kabupaten Barito Kuala sangat dirasakan warga, selain berdampak pada distribusi air PDAM Batola terasa asin, sekarang sejumlah pelanggan tempat pengisian air minum isi ulang keluhkan air yang dikonsumsi untuk sehari-hari juga ikut terasa asin.

“Tidak hanya air yang kita gunakan saat mandi saja terasa asin, sekarang ternyata air galon yang di pengisian ulang untuk kita konsumsi juga terasa asin,” kata Kadir, warga Kecamatan Marabahan Kota.

Sementara itu salah seorang pengusaha pengisian ulang air minum yang tidak mau disebut namanya di Kecamatan Marabahan, membenarkan sekarang air yang didistribusikan dan dijual kepada masyarakat berasa payau bahkan asin, mengingat sumber air yang dijualnya itu berasal dari aliran air PDAM Batola.

“Iya sudah beberapa hari ini air yang saya jual di pengisian di keluhkan masyarakat, karena air yang dijual terasa asin, walaupun sudah dilakukan penyaringan dengan alat, omset penjualan pengisian ulang air minum saya menurun derastis,” akunya.

Sebelumnya Kasubag Hubungan Layanan PDAM Batola Dharma Saputra mengatakan, hingga sekarang warga di 8 kecamatan di Kabupaten Barito Kuala sudah hampir satu pekan ini merasakan air bersih payau dan asin yang disuplai dari PDAM Batola kepada pelanggan.
Sebanyak 27.956 pelanggan PDAM Batola sampai saat ini terancam tidak mendapatkan air bersih layak konsumsi.

Adapun kondisi ini terjadi akibat kemarau panjang yang terjadi sejak April hingga September 2019, karena dari 14 unit pelayanan yang diberikan hanya 3 unit cabang yang tidak mengalami air asin. Meliputi Kecamatan Alalak, Kecamatan Jejangkit hingga unit di Kecamatan Tabukan.
“Kami sebelumnya meminta maaf kepada seluruh pelanggan PDAM Batola atas ketidaknyamanan pelayanan ini, namun ini terjadi karena faktor alam, dan kita semua juga tidak menghendakinya,” akunya.

Ditambahkan Dharma, kondisi seperti ini tidak setiap tahun terjadi, mengingat musim kemarau saat ini sangat panjang, sehingga air laut masuk ke kawasan sungai Barito dan membuat air menjadi payau hingga asin.

Sementara kadar air di 8 unit cabang atau unit ibu kota kecamatan (IKK) kadar garam tertinggi terjadi di Kecamatan Tabunganen yaitu sebesar 10.635 mg dan sudah berlangsung selama 4 bulan terakhir. Selebihnya untuk wilayah lainnya seperti Kecamatan Marabahan Kota, berkadar 467 mg, dan sudah berlangsung 2 hari lamanya. (rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->